6 Pola Pikir Terkini tentang Menjalankan Bisnis

Default Social Share Image

6 Pola Pikir Terkini tentang Menjalankan Bisnis – Beberapa Startup dengan pertumbuhan yang cepat memiliki satu sifat dasar yang sama: Mereka melakukan hal-hal yang tidak biasa dilakukan oleh perusahaan lain. Mereka keluar dari pakem tradisional yang belum tentu terbukti kebenarannya. Apa saja?

1. Abaikan dunia nyata.

Ketika mengutarakan ide brilian yang segar, Anda mungkin seringkali mendapat respon bahwa ide anda “tidak akan bekerja di dunia nyata”. Apa yang orang-orang pesimis sebut sebagai “dunia nyata” ini seolah merupakan tempat yang penuh depresi di mana ide baru, pendekatan yang tidak lazim, dan konsep yang asing seolah tidak pernah menang. Satu hal yang menang adalah prosedur-prosedur yang sudah banyak diketahui orang lain, bahkan ketika mereka memiliki cela dan sama sekali tidak efektif.

“Dunia nyata” mereka bukanlah tempat, melainkan excuse yang akan mengkotak-kotak kreatifitas anda. Di “dunia nyata”, Anda tidak akan bisa memiliki puluhan karyawan yang tersebar di beberapa kota, Anda tidak bisa menarik jutaan customer tanpa salesperson atau advertising, dan Anda tidak boleh menyebarkan rumus kesuksesan anda pada orang lain.

Baca Juga :  Semua Orang Mempunyai Kesempatan Untuk Berubah, Tapi Hanya Sebagian Orang yang Mau Untuk Berhijrah

2. Belajar dari kesuksesan, bukan kegagalan.

Katanya, anda perlu belajar dari kegagalan. Tapi apa yang betul-betul anda pelajari dari kegagalan? Anda mungkin mendapatkan apa-apa yang tidak boleh anda lakukan lagi. Tapi seberapa pentingkah hal itu? Anda toh masih belum tahu apa yang kemudian harus anda lakukan. Beda lagi dengan belajar dari kesuksesan. Ketika sesuatu berhasil, maka anda tahu apa saja hal yang benar-benar bekerja, dan anda dapat melakukan hal-hal itu lagi di percobaan kedua anda.

3. Planning jangka panjang = tebakan liar.

Terlampau banyak faktor yang ada di luar kendali anda: kondisi pasar, kompetitor, ekonomi, customer, dlsb. Menyusun rencana jangka panjang sama dengan mengontrol hal-hal yang sebenarnya tidak dapat anda kontrol. Plan cenderung memiliki satu masalah: improvisasi. Dan sewaktu-waktu, anda perlu improvisasi. Bisnis anda harus bisa menangkap kesempatan yang datang. Memang, bekerja tanpa rencana kelihatan menyesatkan. Namun, mengikuti rencana yang tidak ada kaitannya dengan realita sekarang bisa jauh lebih menyesatkan. Anda harus fleksibel.

Baca Juga :  Mengenal Pavel Durov, CEO Telegram Yang Dijuluki Mark Zuckerberg dari Rusia

4. Perlukah ukuran bisnis anda membesar?

Ketika bisnis kecil berharap mereka bisa besar, maka bisnis besar berharap mereka bisa lebih lincah dan fleksibel. Maka ketika anda masih kecil, tumbuhlah dengan perlahan sambil menikmati ukuran yang tepat bagi bisnis anda. Mungkin bisnis anda cuma perlu 5 orang, 40 orang, 200 orang, atau mungkin hanya perlu anda dan laptop anda. Jangan membuat asumsi terlalu dini tentang seberapa besar bisnis anda seharusnya.

Premature hiring adalah penyebab kematian paling besar bagi banyak bisnis. Ketika anda menjadi terlampau besar, maka sulit sekali untuk merampingkan tanpa memecat pekerja anda dan membuat situasi yang tidak kondusif bagi karyawan anda yang lainnya. Maka, selama bisnis anda tahan lama dan menghasilkan profit, baik besar atau kecil skalanya, Anda harus bangga.

5. Hindari workaholic.

Mereka yang begadang semalaman sampai-sampai tidur di kantor belum tentu lebih produktif daripada mereka yang bekerja tepat waktu. Bisa jadi mereka jadi workaholic karena mereka menganggap bahwa mereka bisa membayar kompensasi kemalasan intelektual dengan usaha keras. Padahal ketika anda lelah, anda akan sulit sekali mengambil keputusan yang tepat. Maka, bekerja lebih lama tidak berarti menghasilkan lebih banyak. Anda harus menghindarinya.

Baca Juga :  Carilah Pasangan yang Mau Menerima Kekuranganmu, Dan Siap Untuk Tidak Membuka Cerita Lamamu

6. Jadilah “Starter”.

Mari tinggalkan istilah Enterpreneur karena sudah ketinggalan jaman. Anda seolah masuk ke ruangan member-only. Padahal setiap orang memiliki kesempatan untuk memulai bisnis mereka, bukan hanya spesies spesial yang mengidentifikasi diri mereka sebagai enterpreneur saja. Jadi anda boleh ganti kata yang terkesan mewah ini dengan sesuatu yang lebih rendah hati. Misalnya Starter. Siapapun yang menciptakan bisnis baru adalah seorang Starter. Anda tidak perlu gelar sarjana, sertifikat, jas mahal, tas dan sepatu kulit. Yang anda perlukan adalah sebuah ide, sedikit sentuhan kepercayaan diri, dan sebuah dorongan untuk memulai.