Bernostalgia Dengan Kue Cubit Laba-Keuntungan Mang Ocid

Default Social Share Image

PANDEGLANG, – Sudah sekitar 20 tahun lamanya mang Ocid (50) menjajakan kudapan manis legendaris yang menjadi primadona penganan di era tahun 90 an di kalangan anak Sekolah Dasar (Sekolah Dasar).

Saat melayani reporter pandeglangnews.co.id membeli kudapan manis cubit dan kudapan manis jaring keuntungan-laba crispi dirinya menceritakan kisahnya berjualan kudapan manis jadul tersebut.

Meski cuma dengan gerobag pikul yang ia jajakan di depan sekolah SD, tetapi dirinya mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga akhir diperguruan tinggi. Ia mengaku, berkat Doa dan kerja kerasnya itu anak-anaknya kini ada yang sudah menjadi dosen dan ada yang bekerja di salah satu perusahaan terkemuka di Provinsi Banten.

Baca Juga :  Dinsos Klaim Angka Kemiskinan Di Kabupaten Pandeglang Menurun

Mang Ocid menuturkan, dirinya sudah beberapa kali pindah pangkalan, dia mengaku di kala pandemi covid-19 ini, dirinya sangat merasakan pengaruh kepada penghasilannya. Bahkan dirinya terpaksa harus berdagang keliling, karena Sekolah-sekolah dimana daerah dirinya mangkal berjualan diliburkan.

“Sekarang mah bawa barang jualan juga gak sebanyak dulu. Karena sekolah-sekolah diliburkan. Ada yang masukan tetapi kan tidak semua. Sangat ngefek penghasilan juga menurun,” tuturnya.

Ia yang telah berdagang puluhan tahun itu mengaku, seringkali menjumpai pembeli yang ternyata bekas langganannya saat pembeli tersebut masih duduk di kursi Sekolah Dasar. Sehingga tak heran bila kue mang Ocid itu masih diminati masyarakat pandeglang.

“Terkadang suka ada yang beli bilang mang masih ingat gak aku yang dahulu suka beli di Sekolah Dasar, wah kini sudah punya anak dan telah pangling. Saya juga jualan telah 5 kali ganti gerobak pikul. Tapi modelnya sama kaya gini,” kisahnya.

Baca Juga :  Hore, 76.115 Keluarga Di Pandeglang Mampu Perlindungan Beras Selama 3 Bulan

Dirinya berharap keadaan ekonomi segera membaik dan tak ada lagi wabah Covid-19. Karena pengaruh dari covid-19 sungguh dirasakan oleh dirinya sebagai pedangan kecil. “Ya saya lebih baik wajar lagi lah, agar bisa seperti sediakala lagi,” harapnya. (US/red)