Di Pandeglang, Aparatur Desa Jadi Garda Terdepan Lawan Penyebaran Virus Korona

Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang
Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang (KabarPandeglang/Istimewa)

KabarPandeglang.com, Banten – Jika di beberapa daerah lain yang aktif menyampaikan informasi seputar perkembangan dan pencegahan penyebaran virus Korona adalah kepala daerah seperti bupati dan gubernur, di Pandeglang aparatur desa yang dijadikan garda utama.

Juru bicara Tim Gugus Terpadu Pencegahan Penyebaran Virus Kororna (COVID-19) mengatakan bahwa aparatur desa merupakan garda terdepan dalam upaya memutus rantai penyebaran virus Korona di kabupaten Pandeglang.

Berdasarkan data sebaran yang sudah dihimpun hingga saat ini, pembawa virus Korona paling banyak di Pandeglang adalah perantau yang baru saja pulana, oleh karena itu adalah tugas aparatur desa untuk mengedukasi masyarakat sekitar.

Baca Juga :  Yuk Buruan Klaim Listrik Gratis Bulan Mei 2020 Melalui Website PLN dan Pesan WhatsApp

“Apartur Desa jadi garda terdepan. Karena kalau ngandelin puskesmas mah kedodoran. harus tuh kades, RT, RW pasang mata pasang telinga kalau ada orang atau tetangga yang pulang,” kata Achmad, Minggu (22/03/2020).

Aparatur desa seperti ketua RT/RW dianggap yang paling mudah dan cepat tau apabila ada warganya yang baru saja pulang dari perantauan, baik itu yang didalam maupun dari luar negeri.

Untuk memaksimalkan upaya pencegahan penyebaran virus Korona di Pandeglang, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Pandeglang, Doni Hermawan mengatakan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kepala desa di kabupaten Pandeglang agar lebih maksimal dalam mengawasi keluar masuknya warga atau pendatang ke daerah mereka.

Baca Juga :  Berikut Cara Termudah Dapat Diskon dan Token Listrik Gratis 2020

Sama seperti daerah lainnya, pemerintah daerah dan perangkat terkait di kabaupaten Pandeglang juga hampir setiap hari mengkampanyekan agar masyarakat menjaga pola hidup sehat dan melakukan social distance.

“Kumpul-kumpul di masyarakat ditiadakan, termasuk juga piket jangan terlalu banyak petugas. Di kantor desa hanya beberapa orang saja untuk memberikan pelayanan,” terang Doni.

Hingga kini jumlah pasien positif Korona di Indonesia sudah lebih dari 500 orang, masyarakat diminta untuk sementara waktu agar berdiam diri di rumah sampai penyebaran virus yang menyerang saluran pernafasan tersebut mulai dapat diatasi.