Gejolak Antar Pengusaha, Brigade Al-Khairiyah Minta Ketegasan Pt. Kos

Default Social Share Image

CILEGON – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Brigade Al-Khairiyah merasa kecewa dengan perilaku PT. Krakatau Osaka Steel (PT. KOS) atas sikapnya yang acuh terhadap salah satu LSM yang mengajukan surat audiensi semenjak Kamis, 19 Oktober 2020. Brigade Al-Khairiyah menegaskan kalau ada pembiaran, maka akan ada unjuk rasa besar-besaran.

“Padahal dunia industri yakni kawan kerja, yang sebaiknya bersinergi dengan warga atau masyarakat yang berada di lingkungan. Mengingat imbas pencemaran yang ditimbulkan baik itu polusi udara, air, atau tanah,” kata Ketua DPP Brigade Al-Khairiyah Anwar Musadad, dikala konferensi pers, Senin (16/11/2020).

Adad melanjutkan, banyaknya pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh perusahaan, sebaiknya diimbangi dengan hal poisitif, dimana acara positifnya yaitu kegiatan usaha yang melibatkan penduduk . Sebab, PT. KOS ialah perusahaan patungan antara Krakatau Steel, dengan Steel Co. Ltd. yang sebagian bangkit diatas lahan warga Kecamatan Citangkil.

Baca Juga :  Rumah Sakit Hermina Dibangun Siap Tampung Pasien Referensi

“Sehingga menggusur warga tergolong yang tergabung dalam Brigade Al-Khairiyah. Tujuan kami selaku masyarakat Cilegon industri mempertahankan sinergi dengan lingkuangan,” jelasnya.

Masalah ini timbul, balasan ada permasalahan di dua perusahaan di bidang limbah atau scrapt, yang tahun lalu mampu sinergi terkait lelang scrapt. Namun tamat tahun ini seakan-akan ada salah satu dari dua pengusaha yang merasa dirugikan, sehingga muncul statement salah satunya dari penduduk Grogol.

“Maksud tujuan kami ini tidak ingin mengambil takaran atau dalam rangka perjuangan, namun kita ingin masyarakat Cilegon ada sinergi. Karena ada ormas yang ingin memberi masukan pada direksi atau divisi terkait kepada PT. Osaka, aku patut pertanyakan ini. Lalu aku duga ini ada monopoli,” tuturnya di markas DPP Brigade Al-Khairiyah.

Baca Juga :  Kapolres Cilegon Berikan Penghargaan Kepada Sat Reskrim Polres Cilegon

Agar tak ada praduga monopoli dari salahsatu perusahaan, Brigade ingin mengakurkan kedua perusahaan yang menangani limbah tersebut, yang harusnya hal ini dikerjakan manajemen PT. KOS.

“Kalo ini ga tercapai sinergi buka saja open tender kalo antar lingkungan ada ketidakseimbangan, semua jangan mau di memecah-belah. Cilegon mah rumah kita, sebab ari-ari kita ditanam disini,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekjen DPP Brigade Al-Khairiyah Yosep Sopana mengecam PT. KOS bila tak ada tanggapanbalik atas hal ini, pihaknya juga akan turun melaksanakan aksi unjuk rasa. Meski tidak mau memperkeruh, atau membela salahsatu pihak.

“Kami tak ingin ada ukiran dengan siapapun, tetapi PT. Krakatau Osaka Steel harus berguna jangan mirip mengadu domba, kalo tak berguna untuk penduduk baiknya ditutup. Sebagai menjaga kearifan setempat jangan ada dominasi ke salahsatu perusahaan scrapt,” tururnya.

Baca Juga :  Bicaralah Sejujurnya, Bertindaklah Sewajarnya, Jangan Berbohong dan Jangan Pula Menghinakan

Ditempat yang serupa, Ketua DPW Tekab Cilegon Syafrudin Purnama menyatakan satu komando dengan Brigade Al-Khairiyah, dalam rangka mempertahankan kondusifitas. Baginya, bilamana hal ini tak dilaksanakan, semestinya Osaka tak usah berada di Cilegon.

“Bilamana Osaka datang memecah belah kesatuan penduduk cilegon, dan tak memikirkan kesejahteraan masyarakat cilegon, baiknya hengkang saja,” pungkasnya.

(Red )