Al-Kisah : Inspirasi dari Ibunda Maryam

Inspirasi dari Ibunda Maryam,

KABARPANDEGLANG.COMInspirasi dari Ibunda Maryam, Maryam binti Imran, namanya diabadikan Allah menjadi salah satu dalam Al-quran. Kelahirannya punya makna akan kebesaran Allah. Kita semua mengenalnya sebagai sosok wanita terbaikdalam kurun sejarah wanita, dari Hawa hingga kelak yang terakhir, entah siapa. Wanita yang suci tanpa mempunyai pasangan dan bisa memiliki keturunan. Ya.. beliau adalah orang tua tunggal nabi Isa alaihissalam. Namun tahukah kita tentang kisah dibalik salah satu ayat di surat maryam? Yang menceritakan tentang kelahiran nabi Isa Alaihissalam. Maka mari simak kisahnya secara seksama.

Semasa kecil, Maryam mengabdikan dirinya untuk menjaga rumah Allah dalam pengawasan Nabi Zakaria. Suatu ketika Nabi Zakaria terkejut melihatbanyak buah-buahan yang ada di hadapan Maryam buah yang berasal dari negeri lain bahkan ada pula buah yang tumbuh tidak pada musimnya pun ada di hadapan Maryam.

Bagaimana bisa buah-buahan itu ada?

Jawabnya, itu semua pemberian dari Allah berkat doa yang di panjatkan oleh Maryam. Seketika itu juga buah-buahan terhidang di hadapan Maryam.MasyaAllah Betapa ia dikaruniai doa yang mustajab disisi Allah.

Allah SWT berfirman :

قَالَاِنَّمَاۤاَنَاۡرَسُوْلُرَبِّكِ ۖ لِاَهَبَلَـكِغُلٰمًازَكِيًّا

“Dia (Jibril) berkata, Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.”(QS. Maryam 19: Ayat 19)

Baca Juga :  Dalam Hubungan Apapun, Kejujuran, Kepercayaan, dan Komunikasi Adalah Kunci Menuju Langgeng

Maryam terkejut mendengar hal itu, karena ia tidak menikah dan tidak pernah ada laki-laki yang menyentuhnya. Inilah awal dimana ujian Allah bermula untuk Maryam.

Waktu yang ditentukan tiba, Maryam mengandungatas seizin Allah. Ia mengasingkan dirinya ke tempat yang jauh hingga terlahirlah Nabi Isa Ibnu Maryam. Perasaan takut akan pandangan kaumnya sempat ia rasakan sebelum kembali ditengah-tengah mereka.

Allah SWT berfirman :

فَاَجَآءَهَاالْمَخَاضُاِلٰىجِذْعِالنَّخْلَةِ ۚ قَالَتْيٰلَيْتَنِيْمِتُّقَبْلَهٰذَاوَكُنْتُنَسْيًامَّنْسِيًّا

“Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan.”(QS. Maryam 19: Ayat 23)

Coba kita resapi lebih dalam doa yang dipanjatkan Maryam ini menjadi doa satu-satunya dalam Al-quran yang berisi tentang memohon kematian kepada Allah. Maryam merasa kehormatan dirinya lebih berarti ketimbang nyawa itu sendiri, maka ketika kehormatan itu sudah tidak dianggap ada dimata manusia lainnya ia lebih memilih mati. Tidak bisa dibayangkan betapa hebatnya derita yang dialami kala itu akibat perkatan buruk orang-orang yang akan ia terima. Ada kalanya manusia merasa depresi sehingga terlintas ada keinginan untuk mati.

Baca Juga :  Hasil Studi: Istri Ternyata Perlu “Nongkrong” Rutin Demi Kesehatan Mentalnya

Tak hanya sampai disitu, ketakutan Maryam juga membuatnya berharap untuk tidak diperhatikan dan dilupakan selamanya. Kata “Nasyam” berarti tidak diperhatikan ia berharap tidak ada yang mencari, tak ada yang menanyakan kabarnya sama sekali bahkan berharap dirinya telah di anggap sudah mati.

Kata “Mansiyya” berarti bahwa kedepannya tidak akan ada yang mengingatnya lagi benar-benar dilupakan untuk selamanya dari ingatan orang-orang yang akan datang. Betapa ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa Maryam juga manusia bisa. Bisa merasakan sedih dan ketakutan terhadap perkataan orang. Namun Allah telah menetapkan sesuatu keputusan dan sebagai seorang hamba Maryam harus menghadapinya.

Sekembalinya ia ke sisi kaumnya,seketika itu juga mereka mengolok-olok Maryam. Ia dituduh dengan berbagai macam fitnahan, dianggap telah berzina dianggap membawa anak haram dan lain sebagainya. Tidak ada satupun wanita muslim yang bisa membayangkan akan dituduh sedemikian rupa.

Mengapa Allah berkehendak demikian? Apakah Allah melupakan Maryam? Justru sebaliknya, Allah berkehendak menjaga kesucian Maryam, Allah sandingkan namanya sebagai nama belakang yang mengikuti nama anaknya maka seringkali kita temui di Al-quran bahwa ketika nama Nabi Isa Alaihissalamdi sebut maka nama Maryam tercantum dibelakangnya yaitu Isa Ibnu Maryam. Tidak ada dalamAl-quran menyebutkan Muhammad bin Abdullah, Yusuf bin Ya’qub hanya nabi Isa yang dibelakangnya yang selalu disebutkan pula nama orang tuanya MashaaAllah..

Baca Juga :  Perumahan Murah Bersubsidi Di Natuna, Kepulauan Riau

Allah berusaha menunjukan pada kita bahwa Nabi Isa memang tidak mempunyai Ayah, namun Allah menunjukan bahwa Maryam tetaplah sosok perempuan suci karena tak ada laki-laki yang menyentuhnya sekalipun ia melahirkan Nabi Isa Alaihissalam.

Selain itu kisah Maryam juga menjadi pelajaran bagi seluruh perempuan. Hendaknya perempuan muslimah menjadikan Maryam sebagai salah satu teladannya. Terutama di zaman interaksi laki-laki dan perempuan hampir tak ada batas. Maryam yang sudah Allah sebut langsung sebagai wanita yang terpilih, wanita baik-baik, wanita yang disucikan, Namun Maryam enggan berdekatan dengan laki-laki karena takut tergoda. Ia takut kalau berdekatannya dengan laki-laki akan menimbulkan sesuatu yang Allah murkai.

Lalu bagaimana dengan wanita muslimah sekarang? Semestinya mereka lebih pintar dalam menjaga diri. Maka dari itu, dear para wanita muslimah termasuk diri saya sendiri mari kita sama-sama minta taufik serta pertolongan kepada Allah. Mintalah kepada-Nya penjagaan. Penjagaan kesucian diri dan kehormatan sebagai seorang muslimah. /Wulan Sari, (Mahasiswa UIN SMH Banten).

 

Sumber : Kajian youtube Ust. Nouman Ali Khan