Mari Hidup Sederhana Dan Ikhlas

KABARPANDEGLANG.COM – Agama Islam menganjurkan supaya umatnya sentiasa hidup sederhana dalam semua tindakan, sikap dan amal. Menurut al-Qur’an, hidup sederhana itu yakni di antara berlebihan dan kikir. Berlebihan artinya tidak masuk akal atau gila-ajaib, sedangkan kikir artinya terlampau irit atau disebut juga pelit. Dalam memakai uang jajan dianjurkan agar tidak berlebihan dan tidak pula kikir.

Kesederhanaan adalah budaya yang telah diterapkan oleh Rasulullah saw.  Beliau hidup sederhana di segala urusannya sehari-hari baik itu dari segi makanan, berpakaian dan juga apa yang ada padanya. Beliau mencontohkan hidup yang baik pada umatnya dan bahkan penasehat mereka untuk hidup sederhana dan menahan diri dari hidup yang berfoya-foya.

Hidup sederhana bukan berarti harus miskin, atau tidak punya apa apa. Contoh sederhana contohnya makan bakso, antara makan dua mangkuk dengan seperempat mangkuk, maka yang dianggap sederhana dari itu yaitu makan bakso satu mangkuk.

Q.S. al-Furqan/25: 67 mengajarkan ciri-ciri orang yang hidup sederhana.

وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا

Artinya:

“Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara masuk akal.” (Q.S. al- Furqan/25: 67).

Meskipun Nabi Muhammad saw. seorang rasul dan pemimpin yang mempunyai pengaruh dan kekuasaan, namun beliau selalu hidup sederhana dan menghindari hidup mewah dan boros. Menurut riwayat, Nabi Muhammad saw. selalu tidur beralaskan sehelai tikar, dan kalau beliau terbangun dari tidurnya, terlihat ada bekas tikar di pipinya. Begitu sederhananya kehidupan nabi, tapi ia sangat mulia di hadapan Allah Swt.

A. Keuntungan Hidup Sederhana

Ketaatan dan kesederhanaan Nabi Muhammad saw. harus dicontoh dengan segenap kemampuan kita. Orang yang hidup sederhana bukan berarti orang miskin atau tidak punya. Keuntungan hidup sederhana antara lain mirip berikut.

  1. Orang yang hidup sederhana berarti telah mengamalkan pedoman agama atau perintah Allah Swt., dan orang tersebut mendapat pahala.
  2. Orang yang hidup sederhana berarti telah mampu melawan godaan setan yang mendorong hidup boros.
  3. Orang yang hidup sederhana biasanya rendah hati, dan disenangi banyak orang.
  4. Orang yang hidup sederhana tidak akan ditimpa penyakit resah-gelisah
  5. Orang yang hidup sederhana tidak akan pernah mengambil harta orang lain.

Perhatikan dan bacalah dengan sungguh-sungguh Q.S. al-Isrā/17: 27 berikut ini.

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا

Artinya:

“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu yaitu saudara-saudara setan dan setan itu ialah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Q.S. al-Isra/17: 27)

Menurut ayat 27 surat al-Isra [17] di atas, pemboros yakni saudara setan, sedangkan setan sangat ingkar kepada Allah Swt. Berarti orang yang suka boros adalah orang yang ingkar kepada Allah Swt. Ingkar artinya tidak menuruti perintah Allah Swt.

Ciri-ciri Hidup Sederhana

Berikut yakni ciri-ciri hidup sederhana

  1. Bersikap apa adanya dan tidak memamerkan sesuatu yang tak pantas untuk dipamerkan.
  2. Membiasakan makan-minum sederhana tidak berlebihan.
  3. Menggunakan uang jajan secukupnya sesuai kebutuhan pokok saja
  4. Membeli pakaian tidak selalu mengikuti model namun sesuai kebutuhan.
  5. Hidup sederhana itu mensyukuri atas apa yang dimiliki. Dengan bersyukur atas apa yang dimiliki maka seseorang akan lebih mengedepankan rasa terimakasih kepada sang maha kuasa

B. Hidup Ikhlas

Ikhlas maknanya higienis. Bersih dari kotoran. Ikhlas yakni perbuatan hati, sebab nrimo itu ada di dalam hati. Misalnya jikalau dikatakan “tulus berzakat” artinya menawarkan dengan hati higienis. Ikhlas merupakan buah dan intisari dari kepercayaan. Seseorang dianggap beragama dengan benar jika amal ibadahnya dilaksanakan dengan ikhlas. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda,

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص : اِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلىَ اَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلىَ صُوَرِكُمْ وَ لٰكِنْ يَنْظُرُ اِلىَ قُلُوْبِكُمْ

“Sesungguhnya Allah Swt. tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (keikhlasan) hatimu”. (H.R. Muslim).

Ikhlas Beramal alasannya adalah Allah Swt

Beramal yakni melakukan perbuatan baik. Semua perbuatan baik yang dilakukan dengan lapang dada menurut fatwa Islam akan mendapat pahala. Perhatikan dan bacalah firman Allah Swt. Q.S. al-Bayyinah/98: 5 berikut.

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Artinya:

“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah Swt. dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata sebab (menjalankan) agama, dan juga supaya melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (benar).

Di dalam ayat di atas dinyatakan: “Menyembah Allah Swt. dengan lapang dada”, berarti melaksanakan ibadah salat harus dengan tulus alasannya adalah Allah Swt. semata. Apabila beribadah salat dilakukan biar mendapat kebanggaan dari orang tua atau guru, maka salatnya tidak termasuk bederma ibadah yang ikhlas. Kaprikornus taat kepada Allah Swt. pun harus dengan lapang dada.

Ciri-ciri Ikhlas

Ciri –Ciri orang yang tulus antara lain sebagai berikut.

  1. Beramal dengan sungguh-sungguh tanpa mengharapkan kebanggaan dari manusia. Pujian bukan keinginan kita meskipun ada orang yang memuji.
  2. Beramal dengan tekun dan rajin semata-mata karena tindakan itu adalah perintah Allah Swt. Tentu ada yang memuji, tetapi pujian bukan tujuan.
  3. Tidak memamerkan dan menceritakan amalnya kepada orang lain.
  4. Tidak pernah mengeluh dalam melakukan peran.

Ayo Berlatih

A. Bacalah secara cermat percakapan singkat di bawah ini! Apa pelajaran yang kau peroleh dari kisah tersebut? Jelaskan.

Zaid dan Zaki yakni murid kelas V di suatu sekolah. Zaid tergolong anak yang berkecukupan, sebab orang bau tanah Zaid yaitu pengusaha di suatu perusahaan, sedangkan Zaki adalah tergolong anak yang biasa-biasa saja hidupnya. Orang tua Zaki bekerja sebagai buruh pabrik di daerah tersebut. Zaid di sekolah terlihat selalu menggunakan perlengkapan belajar yang mahal.

Berbeda dengan perlengkapan Zaki yang terkesan seadanya. Walaupun begitu Zaki selalu meraih prestasi dalam mencar ilmu. Lain halnya dengan Zaid yang prestasi belajarnya selalu rendah. Orang bau tanah Zaid selalu tiba ke sekolah guna menyelesaikan persoalan prestasi belajar anaknya.

Agama Islam menganjurkan agar umatnya sentiasa hidup sederhana dalam semua tindakan Mari Hidup Sederhana dan Ikhlas

Ternyata prestasi mencar ilmu tidak hanya bergantung pada peralatan berguru mewah, tetapi sikap kesederhanaan yang didukung dengan kesungguhan hati dapat mengantarkan pada prestasi..

Prestasi mencar ilmu tidak hanya bergantung pada peralatan belajar mewah, tetapi perilaku kesederhanaan yang didukung dengan kesungguhan hati.

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar dan terperinci.

  1. Jelaskanlah cara hidup sederhana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. (Nabi Muhammad saw. selalu tidur beralaskan sehelai tikar, dan jika ia terbangun dari tidurnya, terlihat ada bekas tikar di pipinya)
  2. Apa laba orang yang hidup sederhana? Jelaskan.(Orang yang hidup sederhana berarti telah mengamalkan pemikiran agama atau perintah Allah Swt, bisa melawan godaan setan yang mendorong hidup boros, rendah hati, dan disenangi banyak orang, tidak akan ditimpa penyakit galau-gelisah, dan tidak akan pernah mengambil harta orang lain.)
  3. Mengapa Allah Swt. menyatakan bahwa orang pemboros ialah saudara setan? Jelaskan.(pemboros adalah saudara setan, sedangkan setan sangat ingkar kepada Allah Swt. Orang yang suka boros adalah orang yang ingkar kepada Allah Swt).
  4. Apa ciri-ciri orang yang hidup sederhana? Jelaskan.(Bersikap apa adanya dan tidak memamerkan, membiasakan makan-minum sederhana tidak berlebihan, memakai uang jajan secukupnya sesuai kebutuhan pokok saja, membeli pakaian tidak selalu mengikuti model, mensyukuri atas apa yang dimiliki.)
  5. Apa ciri-ciri orang yang nrimo bederma? (Beramal dengan sungguh-sungguh tanpa mengharapkan pujian dari manusia, Beramal dengan tekun dan rajin semata-mata sebab tindakan itu yaitu perintah Allah Swt, Tidak memamerkan dan menceritakan amalnya kepada orang lain, dan Tidak pernah mengeluh dalam melakukan tugas.)

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!