Mas Jakaria, Si Maung Pasir Peutuy Gunung Karang

Default Social Share Image

Archives : Heryadi Bin Syarifudin

Sebelum ada Si Pitung dan Si Jampang, ada legenda Pandeglang wacana heroik yang disembunyikan selama ini. Mas Jakaria jagoan Banten yang mampu menghancurkan kolonial di distrik Pandeglang.

Gerakan-gerakan sosial kepribumian seringkali menyatakan cita-cita untuk membangkitkan kembali keadaan prajajahan dengan memproklamasikan kembalinya suatu kerajaan antik atau ditegakkannya sebuah dinasti.

Orang di Banten secara terjadwal sudah digerakkan oleh keinginan-impian untuk memulihkan kembali kerajaan besar yang didirikan oleh para sultan mereka yang sudah usang lenyap.

Pemberontakan kepada pemerintah kolonial Belanda terjadi beberapa kali di Banten. Pada 1810, Nuriman memimpin perlawanan kepada pemerintah kolonial di Pasir Peuteuy, Pandeglang. Pemicunya alasannya pembubaran Kesultanan Banten.

Baca Juga :  Bentuk Kepengurusan, Forum Diskusi Pandeglang Siap Wadahi Kaum Milenial

Pemerintah kolonial pun menobatkan kembali Sultan Banten untuk meredam pemberontakan. Namun, upaya tersebut gagal, pemberontakan terus berkobar. Selanjutnya, tidak dimengerti bagaimana pemberontakan yang dipimpin Nuriman. Namun, pada 1811, Mas Jakaria memimpin pemberontakan dan dapat menguasai hampir seluruh kota Pandeglang.

Melalui pertempuran ahli, akibatnya Mas Jakaria tertangkap dan dipenjara di Batavia. Pada Agustus 1827, ia sukses melarikan diri dan untuk kembali menyusun kekuatan. Dia sukses mengumpulkan pengikutnya sebanyak seribu orang dan menyerbu kembali kota Pandeglang dan membunuh anggota detasemen tentara.

Kemudian Mas Jakaria hidup dalam pengembaraan untuk menyingkir dari kejaran pemerintah Belanda. Dengan segala cara dan kekerasan, pemerintah Belanda berusaha menangkap Mas Jakaria, Belanda memaksa penduduk untuk memberikan keterangan, membakar desa, dan menteror, sehingga rakyat hidup dalam ketakutan

Baca Juga :  16 Tahun Terbaring Sakit, Lomrah Warga Pandeglang Butuh Pertolongan

Untuk menangkap Mas Jakaria, pemerintah kolonial Belanda prospektif kado seribu piaster Spanyol terhadap semua orang yang dapat menangkapnya hidup atau mati. Beberapa bulan setelah menyerbu Pandeglang, Mas Jakaria mampu ditangkap dan dieksekusi mati dengan dipenggal kepalanya dan mayatnya dibakar.

#poto1888gegercilegon

@pakaian asli masyarakat pribumi banten selatan