Membaca Dan Mengenali Unsur Pembangun Buku

KABARPANDEGLANG.COM – Secara garis besar buku yang kita baca dikelompokkan menjadi dua bab, yaitu buku fiksi dan buku nonfiksi. Buku nonfiksi berisi gagasan/ pandangan baru/ perasaan penulis yang bersifat fiktif imajinatif. Buku fiksi perlu kita baca untuk menambah wawasan, memupuk minat baca, dan memupuk kreativitas kalian. Sementara buku nonfiksi memaparkan ilmu pengetahuan baik secara teknis maupun secara populer.

Buku fiksi yakni buku yang berisi kisah atau peristiwa yang tidak sesungguhnya. Sedangkan buku nonfiksi ialah buku yang berisikan peristiwa bergotong-royong yang disampaikan berdasarkan pendapat/opini/kajian penulis.

Contoh karya Fiksi, yaitu: Cerpen, Novel, Puisi, Drama, Dongeng, Mitos, Fabel, Hikayat, dan sebagainya. Contoh karya Non Fiksi, ialah: Karangan Eksposisi, Argumentasi, Fungsional, Opini, Esai, Biografi, Memoar, Pidato, Jurnalisme, Ilmiah, Ensiklopedia, dan sebagainya.

1. Mengenali Unsur Buku

Buku memiliki bab-bagian yang harus dikenali. Informasi dalam buku fiksi berupa unsur pembangun karya sastra. Selanjutnya, unsur nonfiksi atau isi buku fiksi terdiri atas unsur-unsur intrinsik karya sastra, termasuk sistematika dan kebahasaan. Secara umum, sistematika atau fisik buku fiksi terdiri atas.

  1. sampul,
  2. halaman judul,
  3. hak cipta,
  4. daftar isi,
  5. isi buku yang terbagi dalam jumlah bab atau judul, dan
  6. ihwal penulis.
Secara garis besar buku yang kita baca dikelompokkan menjadi dua bagian Membaca dan Mengenali Unsur Pembangun Buku

Sementara itu, nonfiksi merupakan goresan pena yang isinya bukan fiktif, bukan hasil imajinasi atau rekaan penulisnya. Unsur-unsur yang terkandung di dalam isi buku nonfiksi aktual dan benar-benar ada dalam kehidupan kita. Unsur nonfiksi terdiri atas bahan dan kebahasaan. Secara umum, sistematika atau fisik buku nonfiksi terdiri atas:

  1. sampul,
  2. halaman judul,
  3. hak cipta,
  4. kata pengantar,
  5. daftar isi,
  6. isi buku yang terbagi dalam jumlah bab atau bagian,
  7. glosarium,
  8. daftar pustaka,
  9. indeks, dan
  10. lampiran.
Baca Juga :  Produk Kerajinan Limbah Jerami
Apek Nonfiksi Fiksi
Penyajian Imajinatif Faktual
Sifat Mengikuti genre karyanya Bersifat informatif
Makna Kata Konotatif Denotatif
Bahasa Kebanyakan kata tidak baku Hampir semuanya kata baku

B. Merangkum Buku

Rangkuman disebut juga sebuah ringkasan. Rangkuman ialah hasil menyarikan semua gagasan gagasan pokok/intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang ringkas atau pendek. Rangkuman tidak boleh mengubah pandangan baru pokok (gagasan pokok) teks aslinya.

1. Langkah Merangkum Berdasarkan Gagasan Pokok

Panduan praktis merangkum buku berdasarkan gagasan pokok

  1. Bacalah gosip umum buku, seperti judul, pengarang, penerbit. Jika berupa artikel, catat nama pengarang, nama media, tanggal terbit.
  2. Ketahui secara umum isi buku melalui daftar isi dan kata pengantar.
  3. Buku yang baik mempunyai susunan berpikir yang terurai dengan baik dalam bagian dan subbab. Setiap subbab dijabarkan ke dalam paragraf. Setiap paragraf mempunyai satu anutan utama.
  4. Berdasarkan butir (no. 3) maka kita mampu merangkum bacaan dari pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam setiap paragraf. Lihat kembali pelajaran di kelas 7 tentang gagasan utama dan Gagasan rincian.
  5. Merangkum bacaan dapat dilakukan dengan menyusun pokok pikiran atau gagasan utama setiap paragraf.
Baca Juga :  Teks Laporan Pengamatan Pembiasaan Diri Pada Tumbuhan

6. Format merangkum dengan teknik menentukan gagasan utama dan
gagasan rincian yakni sebagai berikut:
a. Judul Buku : ………………………………………………………………………
b. Judul Bab : ………………………………………………………………………
c. Judul Subbab : ……………………………………………………………………..
d. Gagasan utama setiap paragraf dalam subbab:
Paragraf 1 : ………………………………………………………………………
Paragraf 2 : ………………………………………………………………………
Paragraf 3 : ………………………………………………………………………
dan seterusnya.

7. Gagasan setiap paragraf mampu diungkapkan dalam satu kalimat.
Merangkum bacaan dapat dilakukan dengan menyusun setiap kalimat yang menjadi gagasan utama/pokok pikiran setiap paragraf ke dalam satu karangan.

Contoh cara merangkum

Judul buku : Karena Buku Senikmat Susu
Pengarang : Elly Damaiwati
DAFTAR ISI
Membaca, Tradisi Meningkatkan Ilmu
Pengantar Penulis 10
Membaca, Budaya Cerdas
KH. DR. Mu’inudinillah Bashri, MA 16
BAB 1
Rendahnya Minat Baca 19
Alif Kecil dan Buku Kumalnya 20
Everyday Is Reading Day 22
Payahnya Minat Baca Anak Bangsa 27
Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Baca 29

BAB 2
Mengembangkan Minat Baca Anak 37
Berawal dari Minat 38
Perkembangan Minat Baca pada Anak 52
Pengembangan Minat Baca pada Anak di Lingkungan Keluarga 78

BAB 3
Bagaimana Menjadikan Sang Anak Pecinta Buku 91
A. Profil Keluarga Pecinta Buku 92
B. Strategi Mengembangkan Minat Baca pada Anak Sejak Belum Mampu Membaca Hingga Mampu Membaca 130
C. Mengembangkan Minat Baca pada Anak yang telah Mampu Membaca 157
D. Permasalahan-Permasalahan yang Dihargai dalam Mengembangkan Minat Baca Anak 172
E. Pola Asuh Orang Tua dalam Mengembangkan Minat Baca pada Anak 182
Catatan Penutup 191
Daftar Pustaka 195
Tentang Penulis 199
Baca Juga :  Hidup Tenang Dengan Lapang Dada, Tabah, Dan Pemaaf

2. Langkah Merangkum dengan Pemetaan Pikiran

Langkah yang harus dilakukan untuk merangkum dengan pemetaan pikiran diuraikan berikut.

  1. Tulis judul di tengah-tengah kertas dan beri gambar yang sesuai untuk memudahkan mengingat judul tersebut.
  2. Buat cabang utama terkait topik tadi misalkan apa definisi mind map, bagaimana otak bekerja, apa itu kesuksesan, latihan apa yang mampu dilakukan dan bagaimana aplikasinya.
  3. Teruskan dengan menciptakan cabang-cabang utama lainnya dan gunakan warna berbeda.
  4. Ingat beri label setiap cabang hanya dengan kata kunci saja. Semakin sedikit semakin baik. Kalian mencatat bukan untuk menghafal melainkan untuk memahami dengan bahasa sendiri.
  5. Selanjutnya dari tiap cabang buatsub cabang untuk hal-hal yang saling bekerjasama.
  6. Gunakan garis-garis lengkung dan alur yang nyaman buat. Tidak ada hukum khusus dalam membuat peta pikiran.
  7. Jika ada hal-hal yang berhubungan pada sub yang berbeda, Kalian mampu menarik garis sebagai pengingat adanya kaitan antara kedua hal tersebut.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!