Mengenal Customer Segmentation dalam Bisnis

Mengenal Customer Segmentation dalam Bisnis

Mengenal Customer Segmentation dalam Bisnis – Istilah customer segmentation sering terdengar dalam bisnis. Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan customer segmentation? Bagaimanakah implikasinya terhadap bisnis?

Customer segmentation: strategi untuk memahami pelanggan

Ketika kita berbisnis, tentunya kita tak hanya sekadar menghasilkan produk atau jasa. Produk dan jasa yang kita hasilkan haruslah dibutuhkan. Oleh karenanya, kita wajib memastikan bahwa kita memiliki target yang membutuhkan produk atau jasa kita.

Setiap produk tentunya memiliki cakupan targetnya masing-masing. Namun, bagaimana cara untuk benar-benar mengetahuinya? Jawabannya adalah dengan melakukan segmentasi pelanggan atau customer segmentation. Lalu, apakah yang dimaksud dengan customer segmentation?

Customer segmentation adalah proses untuk mengelompokkan pelanggan berdasarkan karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut akan memberikan kita pemahaman akan pelanggan. Dengan demikian, kita bisa memasarkan produk atau jasa ke masing-masing kelompok secara efektif. Tentunya, penjualan produk pun dapat meningkat saat kita lancar dalam memasarkannya.

Baca Juga :  Inilah Nilai Plus Investasi dengan Saham Blue Chip

Cara Mengisi Blok Customer Segments Pada Business Model Canvas | Arry  Rahmawan

Pentingnya customer segmentation dalam bisnis

Dengan melakukan segmentasi pasar dan memahami karakteristik segmen, kita bisa memperoleh banyak manfaat untuk bisnis. Berikut adalah di antaranya.

  • Menciptakan strategi marketing yang ampuh untuk bisnis. Dengan customer segmentation, Anda pun akan memahami target pelanggan dengan lebih baik, sehingga dapat membuat pesan dan memilih channel komunikasi yang tepat, termasuk juga menciptakan iklan yang efektif.
  • Mendapatkan insight untuk pengembangan produk atau peluncuran produk baru. Anda dapat memahami apa saja yang harus dikembangkan untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
  • Membantu untuk penetapan harga produk yang ditawarkan. Memahami karakteristik segmen juga dapat memberikan kita gambaran akan daya beli konsumen.
  • Mengembangkan strategi untuk menciptakan retensi. Anda pun dapat merancang berbagai strategi yang dapat membuat pelanggan kembali membeli produk Anda.
Baca Juga :  Gubernur Wahidin: Selamat Dilantik! Mari Bersinergi Membangun Provinsi Banten

Berbagai jenis customer segmentation

1. Demographic segmentation (segmentasi geografis)

Segmentasi ini didasarkan kepada berbagai aspek demografis. Contoh dari aspek-aspek demografis tersebut adalah usia, generasi, gender, pendidikan, pekerjaan, jumlah penghasilan, status pernikahan, atau suku.

Misalnya saja, ada perusahaan yang ingin memproduksi sepatu. Ternyata, laki-laki dan perempuan memiliki value yang berbeda untuk membeli sepatu. Laki-laki lebih mementingkan kenyamanan, sedangkan perempuan lebih mementingkan desain.

2. Geographic segmentation (segmentasi geografis)

Segmentasi ini berarti mengelompokkan pelanggan berdasarkan geografi atau lokasinya, yakni berbagai jenis wilayah (negara, provinsi, kota, dan sebagainya) hingga iklim di wilayah tersebut.

3. Behavioral segmentation (segmentasi perilaku)

Sesuai dengan namanya, segmentasi perilaku dilakukan berdasarkan bagaimana pelanggan berinteraksi dengan brand. Ada beberapa variabel yang dapat digunakan untuk menentukan segmentasi perilaku.

  • Ocassion: berdasarkan pada pembelian yang dilakukan saat momen-momen tertentu, misalnya saja hari raya, liburan, ulang tahun, dan sebagainya.
  • Usage: berdasarkan pada frekuensi pembelian yang dilakukan pelanggan.
  • Thought process: berdasarkan pada apa yang mempengaruhi keputusan pelanggan untuk melakukan pembelian.
Baca Juga :  Sepatu Piero, Sepatu Merk Lokal yang Fenomenal

4. Psychographic segmentation (segmentasi psikografis)

Segmentasi psikografis dilakukan dengan mengidentifikasi berbagai aspek psikologis yang dimiliki seseorang. Berbagai contoh aspek psikologis misalnya saja kepribadian, kepercayaan individu, nilai yang dipegang, sikap terhadap sesuatu, gaya hidup, minat, dan sebagainya. Beberapa aspek psikologis dapat diamati secara langsung, namun ada juga aspek yang butuh lebih dari sekadar pengamatan untuk bisa dipahami.

Jangan lewatkan berbagai artikel menarik seputar bisnis lainnya hanya disini, media belajar bisnis nomer satu. Selamat berbisnis, salam sukses!