Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Keras

KABARPANDEGLANG.COM – Ragam hias di Indonesia sangat kaya dan memiliki banyak ragam. Ragam hias melambangkan makna bagi tertentu bagi masyarakat pemakainya. Ragam hias biasanya dipakai pada bangunan rumah, pusaka, embel-embel, pakaian, peralatan rumah tangga, serta alat-alat untuk keperluan budbahasa dan upacara.

Ragam hias mempunyai makna dan fungsi yang berbeda dan memiliki arti simbolik mirip, dapat menangkal roh-roh jahat, memperlihatkan keberkahan, dan sebagai simbol pangkat atau kedudukan dalam masyarakat. Namun saat ini ragam hias tersebut berfungsi sebagai hiasan saja.

Motif ragam hias dua dimensi dapat diterapkan pada benda kerajinan anyaman, gesekan maupun bagian dari sisi bangunan rumah tradisional. Pada ragam hias yang bersifat tiga dimensi dijumpai pada barang-barang rumah tangga dan kerajinan tangan.

Ragam hias ini muncul dalam bentuk dasar yang sama seperti bentuk flora, fauna, insan dan bentuk geometris. Proses pembuatan ragam hias ini mampu dilakukan dengan cara memahat, menganyam, dan pengecatan. Bahan-bahan yang digunakan dapat berupa kayu, batu, bambu, rotan, mendong atau pandan.

A. Jenis-jenis ragam hias

Jenis ragam hias yang terdapat di Nusantara antara lain ragam hias tanaman, fauna, figuratif, dan geometris mirip di bawah ini.

  • Ragam hias tanaman. Bentuk ragam hias flora dapat dijumpai pada sebagian besar tempat di Nusantara. Jenis motif ragam hias tanaman merupakan pengembangan dari bentuk aslinya yang diwujudkan dalam bentuksulur- suluran.
  • Ragam hias fauna. Bentuk ragam hias fauna pada umumnya mengalami perubahan bentuk atau gaya. Motif ragam hias fauna diambil dari jenis yang ada di tempat setempat sebagai ciri khasnya. Beberapa jenis fauna tersebut antara lain kupu-kupu, burung, gajah, kadal, dan ikan.
  • Ragam hias figuratif (manusia). Bentuk ragam hias figuratif pada umumnya sudah mengalami perubahan bentuk yang digayakan. Karakter dari bentuknya disesuaikan dengan tema dan tujuan tertentu mirip untuk mendapatkan keselamatan, kekuatan, dan keberkahan.
  • Ragam hias geometris. Bentuk ragam hias geometris merupakan pengembangan bentuk dasar-dasar geometris seperti bulat, segi tiga, segi empat, segi lima, belah ketupat dan bentuk bebas. Motif bentuk geometris mampu di buat dengan cara menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.
Baca Juga :  Hidup Sehat Dengan Makanan Dan Minuman Halal Serta Bergizi

B. Pola ragam hias

Pola ragam hias yakni hasil susunan dari suatu aturan tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu. Penempatan pola ragam hias tergantung dari tujuan. Beberapa bentuk acuan ragam hias tersebut mampu berupa pola ragam hias tepi, memojok, memusat, bidang beraturan, komposisi, dan pengulangan.

Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Keras
  • Pola Simetris. Pola simetris terbentuk dari susunan motif-motif ragam hias yang mempunyai keseimbangan dan bentuk yang sama dalam susunannya.
  • Pola a-simetris. Pola A-simetris terbentuk dari komposisi yang tidak berimbang namun masih terlihat proporsi, komposisi dan kesatuan yang harmoni.
  • Pola ragam hias tepi. Pola ragam hias tepi bentuknya berupa pengulangan dari bentuk sebelumnya dan digunakan untuk menghias bagian tepi pada materi tertentu.
  • Pola ragam hias menyudut. Pola ragam hias menyudut membentuk contoh segi tiga dan umumnya mempunyai bentuk ragam hias yang berbeda dan disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang sudah ada
  • Pola ragam hias campuran. Pola ragam hias memusat bentuk coraknya berdiri sendiri. Pola ragam hias ini gabungan dari beberapa ragam hias dan membentuk ragam hias gres.
  • Pola ragam hias beraturan. Pola ragam hias beraturan terbentuk dari bidang dan corak yang sama. Susunan polanya merupakan pengulangan dari bentuk sebelumnya dengan ukuran yang sama.
  • Pola ragam hias tidak beraturan. Pola ragam hias tidak beraturan merupakan sebaran dari beberapa motif yang berbeda dan tidak mengikuti teladan proporsi dan komposisi yang seimbang.
Baca Juga :  Mengidentifikasi Jenis Teks Deskripsi

C. Alat dan materi

Alat yang dipakai mampu memakai ukuran berbeda tergantung dari besar kecilnya ragam hias yang dipakai.

  • Pahat. Pahat memiliki mata bentuk lurus dan melengkung. Pahat dipakai untuk membuat torehan atau pahatan pada media kayu atau kerikil.
  • Palu kayu. Palu dipakai untuk memukul pahat yang sudah diberi skema ragam hias. Proses pemukulannya disesuaikan dengan kedalaman tabrakan yang akan dibuat.
  • Kuas. Kuas digunakan untuk perlindungan warna pada media kayu, watu, keramik, dan logam.
  • Politur. Politur adalah pelapis dengan warna natural yang penggunaanya dilakukan dengan kuas maupun di semprot.
  • Cat kayu/besi. Cat dipakai untuk memberi imbas warna dari ragam hias yang dibuat. Cat kayu/besi dapat bertahan usang dan ragam hias akan lebih indah dan menarik.

Bahan :

  • Kayu/papan. Media kayu atau papan mampu berupa kayu papan atau batangan.
  • Batu. Berbagai macam kerikil mampu dipakai sebagai media untuk menggambar ragam hias. Pilihlah batu yang memiliki permukaan rata semoga lebih mudah mengaplikasikan ragam hias.

D. Teknik penerapan ragam hias

Secara teknis pelakuan yang dilakukan pada masing-masing bahan berbeda-beda, ada yang memakai teknik ukir, cor, dan pengecatan.

1. Teknik ukir

Teknik ukir merupakan teknik berkarya seni rupa dengan cara membentuk dan mengurangi materi yang diukir dengan memakai Pperalatan ukir, adalah pahat ukir. Jenis bahan yang mampu dipakai dalam teknik ukir dapat berupa bahan dari kayu.

Baca Juga :  Dampak Keunggulan Lokasi Terhadap Aktivitas Transportasi

Kayu yang sudah diberi ragam hias kemudian diukir sesuai dengan contoh yang sudah ditentukan. Proses mengukir anatara lain sebagai berikut :

  • Membuat desain/gambar yang digunakansebagai panduan untuk mengukir
  • Menempelkan desain pada media ukir (kayu) dan lalu mengukirnya.
  • Mengamplas/menghaluskandan lalu memberi pelitur/pernis.

2. Teknik Cor

Teknik cor merupakan pembuatan karya seni rupa dengan memakai cetakan atau dicor. Bahan terlebih dahulu dicairkan, kemudian di tuangkan ke dalam cetakan. Teknik cor umumnya menggunakan materi-bahan bubuk gips, tanah liat dan logam. Bahan-materi tersebut ada yang memakai air sebagai bahan tambahannya dan ada yang memakai proses pemanasan/ pembakaran seperti logam.

Penggunaan teknik cor dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Membuat negatif atau model yang akan dicetak
  • Membuat cetakan
  • Pembakaran
  • Pengecoran
  • Penyelesaian dengan cat dan pelapis vernis/melamin

Alat dan bahan:

  • Ember, Pengaduk dari kayu, Gips, Tanah liat, Air, Cetakan dari kayu/batako (hebel), Cat besi/vernis

3. Teknik pengecatan

Teknik pengecatan merupakan pembuatan ragam hias dengan memakai cat. Keindahan ragam hias mampu dijumpai pada rumah-rumah budbahasa, dan barang-barang hiasan. Ragam hias dengan motif tertentu terlihat dengan nuansa warna-warni yang indah dengan perpaduan warna cat yang harmonis.

Aplikasi motif ragam hias mampu dilakukan dengan pengecatan pada bahan kayu, watu, maupun besi. Bahan-materi tersebut terlebih dahulu dibentuk ragam hiasnya lalu dilakukan pengecatan sesuai dengan teladan ragam hiasnya.

Alat dan bahan : Kuas, palet cat, pensil, cat minyak/akrilik, kayu/triplek.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!