Teks Tanggapan Deskriptif Pakaian Etika Betawi

Teks Tanggapan Deskriptif Pakaian Etika Betawi

KABARPANDEGLANG.COM – Masyarakat Betawi pada umumnya mengenal beberapa macam pakaian. Namun yang lazim dikenakan yakni pakaian etika berupa tutup kepala (destar) dengan baju jas yang menutup leher (jas tutup) yang dipakai sebagai stelan celana panjang.

Untuk melengkapi pakaian akhlak laki-laki Betawi ini, selembar kain batik dilingkarkan pada bab pinggang dan sebilah belati diselipkan di depan perut. Para wanita biasanya menggunakan baju kebaya, selendang panjang yang menutup kepala serta kain batik.

Pada pakaian pengantin, terlihat hasil proses asimilasi dari aneka macam kelompok etnis pembentuk masyarakat Betawi. Pakaian yang digunakan pengantin laki-laki yaitu, terdiri atas sorban, jubah panjang, dan celana panjang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Arab.

Sedangkan pada pakaian pengantin wanita yang memakai syangko (penutup muka), baju model encim, dan rok panjang menawarkan adanya imbas kebudayaan Cina. Uniknya, terompah (ganjal kaki) yang dikenakan oleh pengantin laki-laki dan perempuan dipengaruhi oleh kebudayaan Arab.

A. Membangun Konteks

No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Pernahkah kau menghadiri pernikahan sang Pengantin memakai pakaian budpekerti Betawi? a a
2. Apakah kamu pernah menyaksikan tayangan perkawinan pengantin yang memakai pakaian adat Betawi ? a a
3. Apakah kalian pernah melihat pakaian yang dipakai Abang dan None Betawi? a a
4. Apakah kamu pernah menggunakan pakaian adat Betawi? a a

B. Pemodelan Teks

Pakaian Adat Betawi

Pakaian akhlak betawi terdiri atas beberapa jenis, baik untuk laki-laki maupun wanita. Pakaian budpekerti masyarakat Betawi mirip halnya pakaian budpekerti yang berlaku di provinsi lain, dipengaruhi oleh kebudayaan atau adab lainnya.

Pakaian etika Betawi dipengaruhi oleh banyak sekali akhlak, di antaranya adalah adat Arab, Cina, Melayu, dan Barat. Pengaruh tersebut mampu kita lihat dari pakaian adat Betawi untuk pakaian sehari-hari dan pakaian pengantin.

Baca Juga :  Rantai Kuliner Dan Jaring-Jaring Masakan

Pakaian budbahasa Betawi yang dipergunakan oleh para kaum lelaki yakni baju koko yang disebut juga sadariah. Sedangkan baju adat perempuan sehari-hari ialah baju kurung dengan kebaya pucuk rebung serta kerudung.

Baju sadariah bentuknya sama dengan baju koko pada umumnya, hanya biasanya berwarna polos. Celana batik yang dikenakan yaitu celana kolor batik panjang. Warnanya tidak terlalu ramai, putih, cokelat, dan hitam dalam motif-motifnya. Selain itu, dilengkapi kain pelekat berbentuk selendang yang diselempangkan pada leher. Peci hitam berbahan beludru yang menutup kepala menjadi ciri khas masyarakat Betawi.

Pakaian adat perempuan yang dipergunakan ialah baju kurung berlengan pendek, saku di bab depannya dengan warna-warna yang mencolok dipadu dengan kain sarung batik pucuk rebung. Kerudung selendang dikenakan pada kepala dengan harmonis terkesan mencolok.

C. Mengenali Teks Tanggapan deskriptif

Deskripsi yakni citra mengenai suatu hal yang dilukiskan dengan kondisi atau keadaan yang bekerjsama berisi penggambarab suatu objek, daerah, atau insiden tertentu sehingga dapat dirasakan, dilihat, dicium, dan didengar oleh pembaca.

1. Struktur Teks Tanggapan Deskripsi

Secara umum struktur teks jawaban deskripsi dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dari Identifikasi, Klasifikasi definisi, Deskripsi bagian.

Masyarakat Betawi pada umumnya mengenal beberapa macam pakaian Teks Tanggapan Deskriptif Pakaian Adat Betawi
Struktur Kalimat
Identifikasi Pakaian adat betawi terdiri atas beberapa jenis, baik untuk pria maupun perempuan. Pakaian budpekerti masyarakat Betawi mirip halnya pakaian budpekerti yang berlaku di provinsi lain, dipengaruhi oleh kebudayaan atau adat lainnya. Pakaian budbahasa Betawi dipengaruhi oleh aneka macam etika, di antaranya ialah adat Arab, Cina, Melayu, dan Barat. Pengaruh tersebut mampu kita lihat dari pakaian adat Betawi untuk pakaian sehari-hari dan pakaian pengantin.
Klasifikasi/

Definisi

Pakaian akhlak Betawi yang dipergunakan oleh para kaum lelaki ialah baju koko yang disebut juga sadariah. Sedangkan baju adat wanita sehari-hari ialah baju kurung dengan kebaya pucuk rebung serta kerudung.
Deskripsi Bagian Baju sadariah bentuknya sama dengan baju koko pada umumnya, hanya biasanya berwarna polos. Celana batik yang dikenakan adalah celana kolor batik panjang. Warnanya tidak terlalu ramai, putih, cokelat, dan hitam dalam motif-motifnya. Selain itu, dilengkapi kain pelekat berbentuk selendang yang diselempangkan pada leher. Peci hitam berbahan beludru yang menutup kepala menjadi ciri khas masyarakat Betawi.

Pakaian akhlak wanita yang dipergunakan yaitu baju kurung berlengan pendek, saku di bab depannya dengan warna-warna yang mencolok dipadu dengan kain sarung batik pucuk rebung. Kerudung selendang dikenakan pada kepala dengan harmonis terkesan mencolok.

2. Memahami Makna Kata dalam Teks

kau memahami teks balasan deskriptif Pakaian Adat Betawi, kamu akan mempelajari unsur kebahasaan, yakni kata sifat dan kata kerja yang terdapat dalam bacaan.

3. Kata Sifat (adjektiva)

Kata sifat ialah kata yang digunakan untuk mengungkapkan sifat atau keadaan sesuatu, misalnya keadaan orang, binatang, benda. Kata sifat di dalam kalimat berfungsi sebagai predikat.

Suatu kata dapat digolongkan ke dalam kelas kata sifat apabila memenuhi persyaratan sebagai predikat.

(1) Dapat diawali dengan kata sangat, amat, paling, dan diakhiri dengan kata sekali.

Kata Sifat Contoh Kata Sifat Contoh
Cantik Sangat anggun, Cantik sekali Panjang Sangat panjang, Panjang sekali
Buruk Sangat buruk, Buruk sekali Besar Sangat besar, Besar sekali

(2) Dapat diberi awalan se- dan ter-.

Kata Sifat Contoh Kata Sifat Contoh
Lebar Selebar, Terlebar Mudah Semudah, Termudah
Pandai Sepandai, Terpandai Baik Sebaik, Terbaik

(3) Dapat diingkari dengan kata tidak

Kata Sifat Contoh Kata Sifat Contoh
Mahal Tidak mahal Rajin Tidak rajin
Manis Tidak cantik Murung Tidak sedih

4. Kata Kerja ( Verba)

Kata kerja adalah kata yang menyatakan perbuatan atau pekerjaan.

a. Ciri–ciri kata kerja

1) Biasanya bukan kata pertama dalam kalimat.
2) Dapat didahului leh kata-kata seperti: akan, hendak, sedang, sudah, hampir.
Contoh : akan pulang, hendak makan, sedang bekerja, sudah berangkat, hampir jatuh.
3) Tidak mampu didahului oleh awalan ter- yang berarti paling.

b. Bentuk–bentuk kata kerja

1) Bentuk kata dasar, misalnya: makan, minum, pulang, pergi .
2) Bentuk kata berimbuhan, contohnya: menulis, bekerja, memakan, menari.
3) Bentuk kata ulang, contohnya: berjalan-jalan, memukul-mukul, menari-nari, berteriak-teriak.
4) Bentuk kata beragam, misalnya: berkeras hati, bermain api, memeras keringat.

c. Fungsi kata kerja

1) Subtantiva (sebagai subjek/S)
Contoh:
Ibu / menggunakan/ kebaya encim
S          P                O

2) Predikat (sebagai predikat)
Contoh:
Ayah / bersadariah
S             P

5. Makna Kata

No. Kata Makna
1. Adat Aturan (perbuatan dan sebagainya) yang lazim diturut atau dilakukan semenjak dahulu masa
2. Baju Koko Baju lengan panjang dengan tanpa kerah, Koko  diapatasi dari Engkoh-engkoh
3. Baju Sadariah Baju yang seperti dengan rompi
4. Batik Kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, lalu pengolahannya diproses dengan cara tertentu;

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!