Tiga Sektor Yang Janjikan Potensi Ekspor Besar Bagi Umkm

Default Social Share Image

Pandeglangnews.co.id, – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masdukimengungkapkan terdapat 3 sektor yang menjanjikan kesempatan ekspor besar bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Meski sarat tantangan, UMKM masih mempunyai cita-cita dan potensi untuk mengembangkan skala usahanya lewat 3 sektor itu.

“Peluang untuk memajukan ekspor masih terbuka lebar kalau pelaku UMKM mau melaksanakan inovasi produk dan mendesainnya dengan sentuhan teknologi,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (10/10).

Ia menjabarkan 3 sektor tersebut meliputi produk masakan dan minuman, fesyen, serta furnitur dan kerajinan. Saat ini, lanjutnya, bantuan ekspor UMKM cuma meraih 14 persen dibandingkan perjuangan besar dengan dukungan hingga 86 persen dari ekspor.

Baca Juga :  Dana Setoran Modal Dapat Restu Ojk, Bank Banten Siap Berikan Pelayanan Terbaik

“Angka ini masih jauh dari donasi UKM di negara-negara APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) yang berkisar 35 persen,” sambungnya.

Ia mengungkapkan UMKM menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi covid-19. Bahkan, berdasarkan prediksi Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) separuh UMKM terpaksa mesti bangkrut sehabis September 2020.

Oleh alasannya adalah itu, Teten menuturkan semoga UMKM tetap bertahan membutuhkan bantuan bareng lintas sektoral. Contoh pertolongan itu, kata ia, seperti acara Gerakan Belanja di Warung Tetangga yang digagas Kemenkop UKM. Selain itu, pinjaman acara produksi alat pelindung diri oleh UMKM.

“Kami juga ada acara pasar digital UMKM, melalui acara ini potensi belanja yang mampu dimanfaatkan UMKM mencapai Rp35 triliun. Lalu ada juga gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan kami aktif mendorong sektor UMKM go digital,” jelasnya.

Baca Juga :  Bank Banten Raih Penghargaan Indonesia Best Bumd Award 2021

Ia menerangkan UMKM menjadi salah satu penopang ekonomi nasional. Setidaknya, terdapat lebih dari 64 juta unit UMKM yang berkontribusi 97 persen kepada total tenaga kerja dan 60 persen PDB nasional.

Jumlah ini memberikan tugas UMKM sungguh besar bagi perekonomian nasional. Oleh alasannya adalah itu, jika separuh UMKM melarat dikhawatirkan akan mempunyai dampak besar bagi perekonomian nasional.

“Berdasarkan data APEC tahun 2018 jumlah UMKM mencapai 97 persen dari total keseluruhan usaha dan berkontribusi 50 persen kepada tenaga kerja. UMKM juga berkontribusi signifikan PDB meraih 20 persen sampai 50 persen,” kata Teten.

Sumber : CNNindonesia.com

(red)