Transformasi Energi Dalam Sel

Transformasi Energi Dalam Sel

KABARPANDEGLANG.COM – Transformasi energi yakni proses mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Energi tidak hilang – hanya mengubah bentuk. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi dapat berubah bentuk, tetapi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan. Itu berarti jumlah total energi tetap selalu sama.

Pada makhluk hidup heterotrof (makhluk hidup yang memanfaatkan sumber kuliner organik/makhluk hidup yang tidak bisa mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik), Energi bersumber dari masakan yang dikonsumsi.

Makanan diharapkan oleh tubuh sebagai sumber energi. Zat kuliner yang berperan sebagai sumber energi adalah karbohidrat, protein, dan lemak.

  1. Karbohidrat. Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang tersusun atas unsur-unsur karbon. Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat, contohnya beras, jagung, kentang, gandum, umbi-umbian, dan buah-buahan yang rasanya bagus. Karbohidrat berperan sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat setara dengan 4 kilo kalori).
  2. Protein. Protein merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, O, N (kadang juga mengandung unsur P dan S). Bahan masakan yang mengandung banyak protein, antara lain: protein hewani, contohnya daging, ikan, telur, susu, dan keju dan protein nabati, misalnya kacang-kacangan, tahu, tempe, dan gandum.
  3. Lemak. Lemak merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan O. Peran lemak untuk menyediakan energi sebesar 9 Kalori/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan asam lemak esensial bagi badan manusia.
Baca Juga :  Jenis Jenis Puisi Menurut Bentuk Zaman Dan Isi

Energi ini akan mengalami transformasi mulai dari energi potensial berupa energi kimia makanan menjadi energi panas dan energi kinetik/gerak dalam acara makhluk hidup tersebut. Transformasi energi tersebut terjadi di dalam organel yang terdapat di dalam sel. Transformasi energi dalam sel terjadi dengan cara sebagai berikut.

A. Transformasi Energi oleh Klorofil

Klorofil yaitu zat hijau daun yang terdapat dalam organel sel tumbuhan yang disebut kloroplas. Klorofil berfungsi dalam fotosintesis. Energi radiasi sinar matahari yang ditangkap oleh klorofil berfungsi melancarkan proses fotosintesis.

Proses tersebut dipakai untuk mereaksikan CO2 dan H2O menjadi glukosa. Selain menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa, hasil reaksinya menghasilkan oksigen yang dapat digunakan oleh tanaman untuk beraktivitas, mirip tumbuh, berkembang, dan bernapas.

Transformasi energi adalah proses mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya Transformasi Energi Dalam Sel

Makara, energi radiasi matahari yang berbentuk energi cahaya diubah menjadi energi potensial dan energi kimiawi yang disimpan dalam molekul karbohidrat dan bahan makanan lainnya. Energi ini dimanfaatkan oleh flora untuk beraktivitas (tumbuh dan berkembang) dan juga dimanfaatkan oleh makhluk hidup lain yang mengonsumsi flora tersebut.

Baca Juga :  Merajut Semangat Kekeluargaan Dan Gotong Royong

Akibatnya energi yang terdapat pada tanaman berpindah ke dalam badan makhluk hidup lainnya dan menjadi energi potensial. Di dalam tubuh makhluk hidup ini, energi akan ditransformasi kembali.

B. Transformasi Energi oleh Mitokondria

Mitokondria yakni organel yang terdapat di dalam sel, yang memiliki peran dalam respirasi sel. Di dalam mitokondria, energi kimia digunakan untuk mengubah karbohidrat, protein, dan lemak. Mitokondria banyak terdapat pada sel otot makhluk hidup dan sel saraf.

Transformasi energi adalah proses mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya Transformasi Energi Dalam Sel

Fungsi mitokondria yang utama yakni sebagai pabrik energi sel yang bisa untuk mampu menghasilkan energi dalam bentuk ATP  (Adenosine Tri-Phosphate) . Metabolisme karbohidrat dapat berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor serta dioksidasi oleh O2 dan menjadi CO2 serta air.

Baca Juga :  Organ Tubuh Ikan Dan Fungsinya

Energi yang mampu dihasilkan sangatlah efisien yaitu sekitar 30 molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul-molekul glukosa yang dioksidasi, sedangkan dalam glikolisis hanya mampu untuk dihasilkan 2 molekul ATP. Fungsi mitokondria dapat mengatur dalam acara metabolisme sel.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!