Biografi Singkat Jack Ma: Pebisnis Sukses Bermental Baja – Jack Ma adalah seorang wirausahawan sukses dari Tiongkok dan juga pendiri Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di China. Di tahun 2015, Jack Ma dinobatkan sebagai salah satu milyarder berpengaruh di dunia nomor 22 oleh majalah Forbes.
Meskipun saat ini Jack Ma adalah orang kaya, dulu Jack Ma lahir dan tumbuh di lingkungan yang pas-pasan.
Kesuksesan yang ia rasakan saat ini tentunya bukan hasil instan tetapi perjuangan panjang yang telah Jack Ma lalui selama bertahun-tahun.
Rajin belajar sejak masa kanak-kanak
Meskipun terlahir dari keluarga sederhana, Jack Ma memiliki kemauan keras untuk belajar.
Sejak usia 12 tahun, Jack Ma belajar bahasa Inggris selama delapan tahun dengan menjadi pemandu wisata di sebuah hotel dekat Danau Hangzhou. Pekerjaan sebagai pemandu wisata ini membuka wawasan Jack Ma akan dunia melampaui anak-anak seusianya.
Tak patah arang ketika mendapat banyak penolakan
Memasuki usia dewasa Jack Ma berkeinginan untuk kuliah, tetapi ia mendapat penolakan berkali-kali dari universitas yang tempat ia mendaftar.
Akhirnya Jack Ma mampu berkuliah di Universitas Keguruan Hangzhou, dimana ia belajar menjadi guru SMA mata pelajaran bahasa Inggris.
Setelah lulus kuliah pun Jack Ma sempat ditolak berkali-kali untuk pekerjaan yang dilamarnya. Bahkan, saat melamar pekerjaan karyawan di KFC pun ia tak diterima. Dari 24 calon karyawan, 23 diterima, menyisakan ia seorang diri yang ditolak.
Jack Ma mengaku sempat frustasi kala itu. Namun, akhirnya Jack Ma mendapat pekerjaan sebagai guru bahasa Inggris.
Kenekatan Jack Ma memulai bisnis Alibaba
Tak puas dengan gajinya yang tak cukup, Jack Ma mencoba peruntungan dengan melamar pekerjaan lain.
Ia akhirnya diterima sebagai sekretaris general manager KFC. Pekerjaan tersebut membuat Jack Ma berurusan dengan komputer dan internet.
Takjub dengan teknologi kala itu, Jack Ma melakukan pencarian untuk kata kunci “beer” (terjemahan: bir atau minuman beralkohol) di mesin pencari Yahoo. Jack Ma terkejut karena ia mendapati tak ada satupun halaman website yang berasal dari China.
Dari pengalaman pahit itu, Jack Ma menggagas ide untuk membuat bisnis internet yang saat itu hanya menawarkan jasa terjemahan bahasa China.
Itulah cikal bakal perusahaan Alibaba yang Jack Ma dirikan empat tahun kemudian.
Diprediksi gagal, Jack Ma Konsisten membesarkan Alibaba
Proses pendirian perusahaan Alibaba tidak semulus yang orang kira. Dalam perjalananya, Jack Ma seringkali dicemooh oleh orang-orang.
Banyak yang menganggap ide Jack Ma gila dan tidak akan berhasil. Tak hanya itu, Jack Ma juga mengaku bahwa pada mulanya investor-investor juga ragu akan model bisnis Alibaba dan menolak berinvestasi.
Namun, Jack Ma tidak mengeluhkan hal-hal tersebut. Ia tetap yakin akan visi dan misi yang diusung oleh Alibaba.
Lambat laun, Jack Ma mampu meyakinkan investor untuk berinvestasi di Alibaba.
Di tahun 1999, Jack Ma berhasil mengumpulkan 5 juta USD dari Goldman Sachs dan 20 juta USD dari SoftBank untuk digunakan Alibaba.
Selain itu, di tahun 2005, Yahoo turut menyumbangkan dana segar senilai 1 miliar USD untuk Alibaba. Para pengamat menganggap keputusan Yahoo ini adalah kemenangan besar bagi mereka karena dari investasi tersebut Yahoo berhasil mengumpulkan 10 miliar USD saat Alibaba melakukan IPO.
Kesuksesan Alibaba menjadikan Jack Ma seorang miliarder
Berkat usahanya membesarkan Alibaba, Jack Ma kini hidup berkecukupan. Di tahun 2014, Jack Ma menawarkan saham Alibaba kepada publik lewat IPO di Amerika Serikat.
Lewat IPO itu, Alibaba mendapat kucuran dana sebesar 25 milyar USD dan dinilai sebagai IPO dengan nilai tertinggi sepanjang masa. Kala itu valuasi pasar Alibaba bernilai 231 miliar USD.
Berkat IPO tersebut, Jack Ma memiliki harta kekayaan (dihitung dari 38% saham Alibaba) sebesar 26,5 miliar USD menjadikan Ma orang terkaya di China dan terkaya nomor 23 sedunia.
Selalu menginspirasi di berbagai kesempatan
Menjadi seorang milyarder membuat Jack Ma diundang di berbagai acara-acara penting.
Dalam setiap kesempatan tersebut, Ma selalu berpesan kepada generasi muda untuk giat bekerja dan jangan mengeluh.
Bagi Jack Ma kita semua memiliki satu aset yang sangat berharga yang kadang jarang disadari yakni waktu. Ma selalu menganjurkan kepada kita semua untuk menggunakan waktu sebaik mungkin.
