5 Persoalan Hidup yang Seharusnya Bisa Dijadikan Soal UN – Ujian merupakan salah satu bagian penting dari sistem pendidikan suatu negara.
Lewat ujian, suatu negara bisa mengevaluasi hasil pembelajaran warganya. Hasil evaluasi tersebut kemudian dapat dijadikan indikator keberhasilan pendidikan.
Prinsip tersebutlah yang mendasari diselenggarakannya Ujian Nasional di Indonesia.
Menurut sejarah, sejak awal mula diselenggarakannya UN hingga saat ini (April 2019), UN mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut berupa administrasi (menggunakan LJK hingga sistem online berbasis komputer), nilai minimal, hingga legitimasi UN sebagai penentu kelulusan.
Namun, dari perubahan-perubahan itu, soal-soal UN tidak banyak berubah. Soal-soal UN masih mencakup materi pokok mata pelajaran umum yang diajarkan sekolah seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Materi yang diujikan dalam UN mungkin bisa dinilai penting secara akademis, tapi ada hal-hal lain diluar akademik yang juga perlu diuji.
Hal-hal yang berkaitan dengan keterampilan hidup, kehidupan bersosial, serta pencarian jati diri seringkali diabaikan.
Oleh karenanya, kami mengusulkan pembaruan UN dengan menjadikan 5 permasalahan hidup ini sebagai soal ujian
1. Bagaimana cara Anda mencapai kebahagiaan?
Soal nomor 1 ini teramat penting karena seiring bertambahnya waktu, manusia mulai merasa kesulitan untuk mencapai kebahagiaan.
Justru, sebagian orang merasa sangat kesulitan mencari kebahagiaan ini dan tersesat dalam proses pencariannya.
Mereka menghabiskan waktu mengejar hal-hal yang sia-sia seperti mengonsumsi obat terlarang, hidup berfoya-foya, hingga saling sikut mengejar materi duniawi.
Bukannya bahagia, malah orang-orang ini merasa hidupnya sengsara.
2. Apa yang Anda lakukan untuk membuat orang lain bahagia?
Banyak sekali orang yang hidup terlalu mementingkan dirinya sendiri. Kebahagiannya sendiri.
Terlalu fokus dengan diri sendiri ini membuat seseorang lupa akan orang lain. Ia menjadi egois dan tak berperasaan.
Tak kalah penting dari soal pertama, soal kedua ini membuat siswa-siswi untuk berempati kepada orang lain.
Jika kita mengajarkan siswa-siswi kita untuk berempati dan peduli dengan kebahagiaan orang lain, penulis yakin masyarakat kita akan hidup rukun dan sejahtera.
3. Apa yang bisa Anda kontribusikan untuk negara?
Terlalu banyak warga kita yang mengeluhkan kondisi negara.
Beberapa keluhan mungkin bisa dijustifikasi.
Tapi, ada kalanya keluhan-keluhan yang seperti ini tidak menghasilkan solusi dan malah membuat permasalahan menjadi semakin runyam.
Soal ini membuat siswa-siswi untuk memikirkan peran yang bisa mereka ambil kelak untuk turut membangun Indonesia.
4. Bagaimana cara Anda menghadapi kegagalan?
Kegagalan itu adalah suatu keniscayaan. Untuk setiap usaha yang kita lakukan, pasti di satu titik kita pernah mengalaminya.
Menerima kegagalan memang tak mudah.
Kesulitan menerima kegagalan bisa lho berakibat fatal. Kebahagiaan kita bisa terkuras karenanya.
Oleh karena itu, kegagalan perlu disikapi dengan bijak. Ini penting karena siswa-siswi kita nanti ketika lulus sekolah akan mengalami kegagalan ini.
5. Apa yang membuat Anda unik?
Pertanyaan terakhir ini adalah seputar pencarian jati diri.
Melalui pertanyaan ini, siswa dan siswi diajarkan untuk berproses menemukan jati diri.
Pertanyaan ini membuat siswa-siswi memikirkan aspek positif dalam diri mereka.
Ketika mereka mengetahui apa hal-hal positif yang mereka miliki, mereka akan menyadari hal-hal yang bisa mereka lakukan. Mereka bisa menentukan arah hidup mereka dengan lebih jelas dan tertata.
5 Pertanyaan adalah usulan kami untuk ditanyakan dalam Ujian Nasional. Namun, pertanyaan-pertanyaan tersebut juga bisa dijadikan pedoman agar siswa-siswi kita bisa sukses menjalani kehidupan di luar sekolah.
Untuk Anda, baik yang masih sekolah atau sudah lulus, apa yang akan Anda jawab jika disuguhi 5 pertanyaan di atas?