Menikahlah agar kamu lebih bahagia, sebagian orang berkata demikian, seakan-akan dalam pernikahan hanya ada yang namanya senang-senang dan bahagia.
Padahal yang sesungguhnya dalam sebuah pernikahan adalah perjuangan, dimana saat sudah sepakat bersama maka dalam kondisi seperti apapun harus benar-benar siap bekerjasama.
Kenapa? menikah itu ibdah, dan yang namanya ibadah tentu tidak hanya nampak mulus saja jalannya. Pernikahan itu tidak semanis yang diceritakan, karena kamu harus siap juga dengan ujian-ujiannya.
Siapkan Dirimu Bukan Hanya Materi, Tapi Kedaan Batinmu Pun Juga Harus Sudah Siap
Oleh sebab itu, sebelum kamu memutuskan untuk menikah, siapkanlah dirimu dengan baik, tidak hanya dengan materi yang melimpah, tapi pastikan keadaan batinmu memang juga sudah siap.
Jangan Sampai Ditengah-tengah Pernikahan, Ada Gesekan Tidak Mengenakkan Sedikit Kamu Menyerah
Ada banyak tanggung jawab yang akan kamu emban setelah pernikahan, ntah itu seorang istri maupun suami.
Dan jangan sampai ditengah-tengah pernikahan, ada gesekan tidak mengenakkan sedikit kamu berkata ingin menyerah dan menyesal.
Menikah Itu Harus Siap Sabar dan Ikhlasnya, Karena Tentu Bukan Hanya Bahagia yang Akan Kamu Tuai Nanti
Karena menikah itu memang harus siap sabar dan ikhlasnya, menikah itu harus benar-benar kamu sadar betul bahwa ada hak dan kewajiban yang harus diupayakan seimbang.
Serta kamu harus pula ingat bahwa nanti kamu tidak hanya akan menuai bahagia, tapi pastinya kamu akan bertemu dengan ranjau-ranjau yang berhadiah pahala.
Kamu Akan Bertemu Dengan Beberapa Masalah, Dan Semua Itu Butuh Kerendahan Hati Ekstra
Iya, kamu akan bertemu dengan beberapa masalah, kamu akan bertemu dengan sesuatu yang tidak mengenakkan, dan semua itu butuh yang namanya kerendahan hati ekstra.
Maka Saat Ingin Menikah, Ingatlah Bahagia dan Hal Terburuknya Juga, Tapi Jangan Berlebihan Lalu Kamu Khawatir
Maka dari itu, saat kamu memutuskan ingin menikah, kamu sudah tahu betul apa yang sebenarnya harus kamu persiapkan.
Ingat ya, bukan hanya besarnya materi yang harus kamu perhitungkan terlebih dahulu, karena maeteri semata dapat dicari.
Intinya, saat kamu mengingat pernikahan bukan hanya bahagianya yang jelas nampak di ingatanmu, tapi hal terburuknya juga sudah harus kamu bayangkan sebagai awal persiapanmu dalam menata batin.
