Tidak ada yang abadi di dunia ini, kesedihanmu, sakitmu, kesulitanmu, kesukesanmu, banggamu dan rasa senangmu sekalipun semua pasti berakhir, maka untuk semuanya jangan pernah kamu berlebihan.
Hadapi dan terimalah apapun yang menjadi takdir-Nya dengan penuh rasa sabar dan syukur, karena dengan sabar dan syukur tentu hatipun akan terkendali dengan bijaksana.
Saat Allah Memberimu Kesedihan, Tidak Usah Terlalu Menggerutu
Maka, saat Allah memberimu kisah sedih, tidak usah terlalu menggerutu. Karena kesedihan yang kamu alami hanya sementara saja.
Sebab, setelahnya sudah pasti Allah akan menyediakan sesuatu yang indah untukmu.
Saat Allah Memberimu Rasa Sakit, Tidak Usah Mengeluh
Saat Allah memberimu rasa sakit, tidak usah mengeluh dengan sangat, karena eluhanmu hanya akan membuatmu semakin dalam kesakitan.
Karena bila memang sudah takdir-Nya, mau protes seperti apapun dirimu, tentu sakit itu akan Allah timpakan kepadamu.
Saat Allah Memberimu Kesulitan, Tidak Usah Mengutuk Keadaan
Saat Allah memberimu kesulitan, tidak usah mengutk dengan penuh amarah. Karena kamu tidak tahu dibalik kesulitan yang Allah timpakan kepadamu ada kebaikan apa yang akan Allah persembahkan kepadamu sebagai ganti dari rasa tak berdayamu.
Saat Allah Memberimu Kesenangan, Tidak Usah Terlalu Berlebihan Merayakannya
Saat Allah memberimu kesenangan, tidak usah kamu terlalu berlebihan merayakannya, cukup kau hargai segala yang mebuatmu senang dengan penuh rasa syukur.
Karena saat kamu berlebihan dalam merayakannya, khawatir kamu akan lupa kepada sang pemberi kesenangan.
Karena Apapun yang Allah Takdirkan Kepadamu, Semua Itu Hanyalah Titipan, dan Pasti Akan Berakhir
Dan ingatlah apapun yang terjadi padamu, tentunya akan berakhir semestinya. Karena appaun yang Allah takdirkan kepadamu, semua itu hanyalah titipan, dan akan Allah ambil bila telah tiba waktunya.
Intinya, tidak ada yang abadi di dunia ini, segala apapun yang Allah tuliskan kepadamu, maka semuanya akan kembali kepada Allah, maka belajarlah untuk tetap bijaksana menjalaninya dan pernah berelebihan.