Wanita adalah pemilik hati yang sangatlah lembut, sebab itulah mengapa ia dikatakan siratu baper, karena dari saking lembutnya terkadang ia sulit berpikir melalui pikiran yang tenang, lebih-lebih ketika sudah dihadapkan pada ujian lelaki.
Tapi bila ia tahu mengistiqamahkan hati, maka semanis-manisnya pujian lelaki yang menghampiri teliganya, piikirannya, dan hatinya, tentu dia takkan mudah goyah.
Hati-hati Lelaki Memuji Terkadang Hanya Ingin Tahu Seberapa Besar Keistiqamahan Hatimu Menjaga Malu
Maka dari itu, wanita harus selalu mawas diri dan selalu sadar diri, sadarilah apa-apa yang menjadi tanggung jawabmu, jangan mudah goyah dengan pujian laki-laki, sebab laki-laki terkadang memuji hanya karena ia ingin tahu seberapa besar keistiqamahan hatimu dalam menjaga malu.
Jangan Mudah Resah, Apalagi Hanya Sebatas Pujian Laki-laki yang Belum Mesti Menjadi Milikmu
Jangan mudah resah dengan sesuatu yang tak pasti, apalagi hanya sebatas pujian laki-laki yang belum mesti menjadi milikmu.
Sebenarnya pujian lelaki yang menghampiri telingamu itu adalah ujian, bagaimana kiranya kamu semakin kokoh menjaga hati, menjaga prinsip, dan lebih-lebih kehormatanmu.
Kuatkanlah Pendirianmu, Jangan Sampai Dirimu Hina Karena Kegoyahanmu Dalam Menjaga Prinsip
Maka, kuatkanlah pendirianmu, jangan sampai dirimu hina karena kegoyahanmu dalam menjaga prinsip. Ingat baik-baik, prinsip itu penting bagi seorang wanita, agar kehormatanmu tetap terjaga dan selalu kamu peruntukkan hanya untuk yang halal.
Bukan untuk ia yang hanya bertanggung jawab dalam mencicipi, tapi benar-benar bertanggung jawab untuk menikahimu, menafkahimu, dan menjagamu dengan baik selama-lamanya.
Jangan Terpengaruh Kata Indah yang Belum Tulus Datang Dari Hati, Karena Tak Sedikit Lelaki Memuji Hanya Untuk Menguji
Maka, jangan sampai kamu tumbang lalu melupakan tanggug jawab besar yang ada pada dirimu, sebba lelaki ini adalah ujian terberat wanita, karena sebaik-baiknya ibadah seoang wanita bila ia tidak benar-benar bisa menjaga hati, maka ia akan luluh dengan seketika.
Istiqamalah Menjaga Hatimu, Maka Sudah Tentu Bukan Hanya Manusia yang Selalu Memuji, Tetapi Allah
Jagalah keistqamahanmu, baik dalam menata hati, pikiran, dan akhlaq. Karena apabila kau tetap istiqamah dalam menjaga hatimu, pikiranmu, dan juga akhlaqmu maka sudah tentu bukan hanya menusia yang akan selalu memujimu.
Tetapi Allah akan selalu mengagumi keshalehahanmu, lantas tidak senangkah dirimu bila sang pemilik alam semesta yang menilaimu secara bijaksana? Sedangkan Dia adalah sang pemberi penilaian yang selalu bijaksana.