Dalam sebuah pernikahan, mustahil jika tidak pernah dihadapkan pada suatu masalah, karena hidup dalam satu atap dengan keperibadian berbeda itu pasti akan ada hal yang akan berbenturan dan tidak melulu sesuai ingin.
Apakah itu wajar? iya sangat wajar, dan akan menjadi sesuatu yang tidak wajar jika dalam masalah tadi kamu tiba-tiba menyerah dan seakan lepas tanggung jawab.
Misalnya ketika istri melakukan kesalahan, maka suami tidak boleh pendek akal dengan berpikir untuk meninggalkannya dan mencari yang lebih baik, karena wanita akan menjadi baik tatkala suami mau dan bersabar memperbaiki.
Tanggung Jawabmu Sebagai Suami Adalah Membentuknya Menjadi Shalehah, Maka Jangan Mengeluh Bila Belum Sepenuhnya Baik
Oleh sebab itu para suami, ketika kamu mendapati istrimu melakukan kesalahan, jangan dulu kamu gegabah berkata bosan, sekalipun itu adalah kesalahan yang besar.
Tapi berusahalah untuk membantunya menjadi lebih baik, karena memang tanggung jawabmulah membentuknya menjadi shalehah. lagipula, daripada ninggalin dia untuk mencari yang lebih baik, mending perbaiki dia menjadi lebih baik.
Ingatlah kembali, dia yang Allah pilih menjadi penyempurnamu dalam menjalani hidup, dengan kata lain dia amanah bagimu, maka pastikan kamu tidak menyia-nyiakannya.
Bersabarlah, Karena Tugasmu Memang Bukan Hanya Untuk Mendampinginya, Tapi Menyempurnakan Kekurangannya
Maka tentang kesalahan dibuatnya, jangan dulu kamu jadikan alasan untukmu memanjakan nafsumu, karena mencari yang lebih baik dan meninggalkan dia yang sebenarnya bisa diperbaiki adalah kesalahan besar.
Lantas bersabarlah, karena sungguh tugasmu memang bukan hanya untuk mendampinginya, bukan hanya untuk menjadi teman hidupnya, tapi untuk menyempurnakan kekuarangannya.
Istrimu Tidak Datang Dari Surga, Maka Pantas Saja Jika Dia Masih Memiliki Kekurangan dan Kadang Membuat Kesalahan
Dan satu hal yang harus benar-benar kamu pahami tentangnya, bahwa dia itu tidak datang dari surga, dia bukan makhluq sempurna, maka pantas saja jika dia masih memiliki kekurangan dan kadang membuat kesalahan.
Begitu pula denganmu, kamu tentu memiliki kekurangan dalam dirimu, tapi kadang Allah menutupnya agar kamu tahu caranya menyempurnakan istrimu dengan kelebihan yang kamu miliki.
Lunakkan Hatimu, Karena Pemimpin Itu Memang Harus Lebih Sabar, Sebab Baik Tidaknya Istri Tergantung Seberapa Sabar Kamu Mendidiknya
Oleh karenanya, lunakkan hatimu dalam menghadapi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh istrimu, karena pemimpin itu memang seharusnya lebih sabar, lebih mengayomi, dan harus lebih bisa mengarahkan kepada yang lebih baik.
Sebab baik tidakya seorang istri itu tergantung dari seberapa sabar kamu mendidiknya, tergantung dari seberapa tulus kamu mengarahkannya kepada jalan kebaikan.
Jadilah Suami yang Tidak Hanya Mampu Mendampinginya, Tapi Jadilah Suami yang Benar-benar Bisa Melengkapinya Dengan Ketulusan
Untuk itu, jadilah kamu suami yang tidak hanya mampu mendampinginya, tapi jadilah suami yang benar-benar bisa melengkapinya degan ketulusan, dan mampu membuatmu lebih baik di jalan-Nya.
Jangan ekali-kali berpikir untuk meninggalkannya, karena belum tentu ketika kamu mendapatkan dia yang menurutmu lebih baik, dia benar-benar bisa membuatmu lebih baik menjalani kehidupan bersama.