Jika sudah menikah maka setialah, jadilah kamu lelaki istimewa, yang selalu pandai menjaga agamamu, tanggung jawabmu, dan bisa bisa menepati janjimu.
Jangan sampai ketika sudah ada seseorang yang berhak atas dirimu, kamu masih saja memanjakan nafsu dan pandanganmu kepada yang lain.
Jadilah Lelaki Gagah Bukan Hanya Karena Fisiknya, Tapi Keimanan yang Selalu Dijaga Sebaik Mungkin
Maka dari itu, jadilah kamu lelaki gagah yang bukan hanya karena fisikmu yang kekar, tapi keimananmu harus juga selalu terjaga dengan sebaik mungkin.
Tidak ada gunanya badan gagah, terlihat bagus dari ujung rambut ke ujung kaki, tapi keimanan dan akhlaq masih saja berantakan.
Jadilah Lelaki yang Janjinya Bisa Dipegang, yang Tidak Mudah Berpaling, Walau Keadaan Tidak Lagi Menyenangkan
Sebab memang tidak ada gunanya kemapanan fisik, jika tidak diimbangi dengan kebaikan hati, agama, akhlaq dan tanggung jawab yang memadai.
Oleh karenanya, jika kamu lelaki maka pahamilah tanggung jawabmu dengan baik, terlebih jika berkenaan dengan janji, karena yang paling berharga selain tanggung jawab adalah janjimu.
Jadilah kamu lelaki yang janjinya benar-benar bisa dipegang dan diperhitungkan, yang tidak mudah berpaling pada yang lain, walau keadaan sudah tidak lagi menyenangkan seperti awal jumpa.
Jangan Menjadi Lelaki Gampangan, yang Dirayu Sedikit Oleng Sebab Hati yang Tidak Terjaga Dengan Baik
Ingat, harga dirimu sebagai lelaki bukan terletak pada ketampanan dan kemapananmu, tapi terletak pada janji dan seberapa setia kamu kepadamu wanita yang sekarang sudah menjadi tanggung jawabmu.
Lantas, jangan sampai kamu menjadi lelaki gampangan, yang dirayu sedikit saja sudah oleng sebab hati yang tidak terjaga dengan baik.
Jangan Menjadi Lelaki Murahan, yang Janjinya Berceceran di Setiap Chatingan Dengan Wanita
Dan jangan pula menjadi lelaki murahan, yanng janjinya berceceran di setiap chatingan dengan wanita, sebab tidak sedikit yang mengaku sendiri dan baiknya kebangetan tapi dibelakang istri sedang nungguin dengan geram.
Jadi setialah pada wanitamu, jangan memberi umpan kepada wanita lain jika tanggung jawabmu yang satu masih sering kamu curangi dan ingkari.
Lelaki Itu Adalah Panutan, Maka Ia Harus Bisa Bertanggung Jawab Pada Prinsipnya Sebagai Imam Bagi Wanitanya
Ingatlah dengan baik tugasmu sebagai seorang pemimpin, jangan mentang-mentang kamu memiliki segalanya lantas kamu sesuka hati berbuat tidak adil kepada wanitamu.
Kamu pun harus selalu ingat, bahwasannya dirimu sebagai lelaki itu adalah panutan, maka memang sudah seharusnya kamu bisa bertanggung jawan pada prinsipmu sebagai imam atau pemimpin bagi wanitamu.