Tentang dihina, dicaci, direndahkan, atau bahkan disakiti, seseorang kadang memilih untuk diam tidak membalas, dia memilih mengalah daripada harus kalah dari amarah.
Apakah dia lemah? tidak, justru dia begitu kuat karena mampu mengatur emosinya agar tidak terlena untuk membalas. Maka, kitapun harusnya belajar untuk bisa demikian, belajar tenang meski benar kita diperlakukan sangat buruk oleh orang lain.
Sungguh memilih diam adalah obat untuk kita tidak tersakiti terlalu dalam, kendalikan diri untuk tidak menyakiti, meski kadang kita tahu betul apa yang harus kita katakan.
Teruslah Bersabar Meski Ada yang Menyalahi Hidup Kita, Jangan Gegabah Membalas, Apalagi Sampai Mencaci Maki. Jangan!
Intinya teruslah bersabar meski ada yang menyalahi hidup kita, ntah itu dari perkataannya yang buruk atau dari perlakuannya yang tidak pantas.
Jangan pernah gegabah membalas, jangan gegabah membenci, dan jangan gegabah mencaci, karena yang demikian hanya akan membuat kita dibenci Allah.
Bersikaplah Baik Pada Siapapun, Meski Benar Seseorang Itu Telah Menyakiti Kita Dengan Begitu Kejinya
Bersikaplah baik pada siapapun, berusahalah sabar dalam keadaan seperti apapun, meski benar seseorang itu telah menyakiti kita dengan begitu kejinya.
Selalu ingatlah bahwa Allah dengan sempurna menyaksikan apa yang telah kita alami, dan pastinya Allah tidak akan tinggal diam melihat kita didzalimi.
Memilih Diam Bukan Berarti Kalah, Tapi Itulah Bukti Bahwa Kita Mampu Lebih Bijaksana Dalam Menyikapi Soal Amarah
Dan daripada membalas dengan kekejian yang sama, maka lebih baik diam dan mengalah. Karena memilih diam itu bukan berarti kita kalah atau lemah, tapi itulah bukti bahwa kita mampu lebih bijaksana dalam menyikapi soal amarah.
Tidak Ada Gunanya Menyumpah Sarapahi Dia yang Berbuat Buruk Kepada Kita, Karena Bagaimanapun Nanti Allah Akan Membalasnya
Jangan sampai pula menyumpah serapahi, meski benar rasa sakit yang ada di hati sangatlah besar, karena tidak ada gunanya menyumpah sarapahi dia yang berbuat buruk kepada kita.
Tetaplah tenang dengan kesabaran dan keikhlasan, karena bagaimanapun nanti Allah akan membalas setiap perbuatan mereka dengan sempurna.
Cukup Diam Dengan Terus Membijakkan Hati, Kendalikan Pula Lisan Kita Agar Tak Sepatah pun Berkata Buruk Tentang Dia yang Menyakiti
Allah akan selalu adil terhadap kita, maka cukuplah diam dengan terus membijakkan hati, kendalikan pula lisan kita agar tidak sepatah pun berkata buruk tentang dia, meski benar dia telah berlaku buruk kepada kita.
Sekali lagi ingatlah dengan bijak, memilih diam dan mengalah itu bukan berarti kita kalah, karena memilih untuk tidak menyakiti itu lebih baik dan mulia.