Tidak semua wanita cukup beruntung untuk terselamatkan dari yang namanya “pacaran”, dia mungkin pernah disentuh oleh lelaki yang bukan mahramnya, atau mungkin dia pernah mengabdikan separuh hidupnya kepada seseorang yang belum tentu menjadi jodohnya.
Tapi walaupun begitu, jangan pernah kamu menyamakannya dengan barang bekas, dan jangan menghakimi begitu saja, sebab bila bertaubat maka ia akan lebih mulia dari emas.
Jangan Hakimi Dia yang Pernah Terperangkap Dalam Dosa Besar, Karena Siapapun Pasti Memiliki Kesalahan
Ingat tidak insan yang sempurna di dunia ini, semuanya pasti tidak akan pernah luput dari yang namanya salah dan dosa, maka bersyukurlah jika dari dulu sampai saat ini masih senantiasa terjaga sesuai syari’atnya.
Namun meski demikian, jangan pernah kamu merasa lebih baik dan seenaknya menghakimi ia yang sudah terlanjur melakukan kesalahan.
Jangan hakimi dia yang pernah terperangkap dalam dosa besar, biarlah dosanya menjadi urusannya dengan Allah.
Jika Dia Sudah Hijrah Maka Jangan Ungkit Lagi Masa Lalunya, Tapi Berilah Semangat Untuk Semakin Memperbaiki Diri
Dan jika saat ini dia telah hijrah maka jangan kamu ungkit lagi masa lalunya yang kelam, tapi berilah semangat untuknya semakin getol memperbaiki dirinya.
Berilah dia dukungan, bukan cacian. Beritahukanlan ia ilmu agar semakin ingin memperbaiki diri, bukan malah menyindir dengan kata-kata tak pantas, dan menjadikannya down.
Dulu Dia Khilaf, Dan Kini Dia Telah Kembali Pada Jalan Allah. Maka Lihatlah Dirinya yang Sekarang, Bukan yang Dulu
Dulu mungkin benar dia pernah khilaf dan jatuh pada lembah yang salah, tapi kini dia telah kembali pada jalan Allah. Maka lihatlah diirinya yang sekarang, bukan yang dulu.
Hargailah keputusannya, kuatkanlah dia dengan menjadikanmu sahabat dalam hijrahnya, agar dia mengerti betapa indah jalan Allah ketika dia telah benar-benar memutuskan untuk kembali di jalan yang baik.
Kita Tidak Pernah Tahu Seberapa Sering Air Matanya Tumpah Demi Menyesali yang Telah Lalu
Lagipula kita tidak pernah tahu seberapa sering air matanya tumpah demi menyesali yang telah lalu, maka sangatlah tidak pantas jika kita masih saja mengaitkan hijrahnya dengan masa lalunya.
Sungguh kita akan menjadi seseorang yang dzalim kepadanya, jika kita tidak memaafkan kesalahannya, sedangkan Allah yang maha segalanya dengan mudahnya membuka pintu maaf kepadanya.
Karenanya Jangan Menghakimi Seseorang Berdasarkan Masa Lalunya. Bisa Jadi Dalam Pandangan Allah Justru Dia Paling Mulia
Oleh karenanya, berhentilah merasa diri selalu lebih baik, meski memang benar kita senantiasa terjaga. Kendalikan hati untuk tak merasa lebih tinggi, agar sampai kapanpun kita selalu berlunak hati memaafkan kesalahan orang lain.
Jangan menghakimi seseorang berdasarkan masa lalunya, karena bisa jadi dalam pandagan Alah justru dialah yang paling mulia, sebab hijrahnya benar-benar dilakukan dengan ikhlas.