Sebagian dari kita mungkin akan menjadi sangat tidak sabaran saat Allah datangkan sebuah ujian, ntah ujian itu berupa kesulitan ataupun kesedihan yang mendalam.
Kita kadang tidak terima dengan keadaan yang telah Allah tetapkan, eluhan yang beragam kadang muncul satu persatu dari hati, sehingga marah kepada keadaan kadang tak bisa ditahan lagi.
Semuanya seakan-akan lepas kendali, eluhan dan emosi bercampur menjadi satu, sehingga perasaan tenang walau sedikit tak bisa dirasakan. Dan tahukah kita apa penyebab utama kita menjadi tak sabaran? Inilah jawabannya
Kita Kadang Hanya Tahu Bahwa Ujian Datangnya Dari Allah, Tapi Untuk Yakin Kepada-Nya Kita Kurang
Saat diuji kadang kita hanya tahu bahwa ujian itu datangnya dari Allah, tapi untuk benar-benar yakin kepada-Nya kita kurang. Sehingga, untuk legowo dengan apa yang terjadi sangatlah sulit.
Karena pada dasarnya jika hati telah tidak yakin kepada Allah, tentu untuk memahami takdir-Nyapun akan sangat sulit. Maka pantas saja jika saat ujiian itu Allah datangkan kita menjadi tidak sabaran.
Kita Kadang Hanya Tahu Bahwa Dibalik Kesusahan Akan Ada Kemudahan, Tapi Untuk Percaya Sepenuhnya Kita Tidak Mampu
Kadang kita hanya tahu bahwa dibalik ujian, dibalik kesusahan, dan dibalik kesedihan yang Allah datangkan akan ada kemudahan yang nyata sebagai pelipurnya, tapi untuk percaya yang demikian dengan sepenuh hati kita tidak mampu.
Sehingga mengendalikan hati untuk tetap ikhlas menjalani apa yang terjadi kita tak lagi bisa, sebab perasaan berat dan pesimis sudah lebih dulu bersemayam di hati.
Kita Tidak Sepenuhnya Pasrah Kepada Allah, Sehingga Perasaan Berat Di Hati Seringkali Memicu Datangnya Emosi
Saat Allah hadapkan kita pada cobaan hidup yang besar, kadang kita tidak sepenuhnya pasrah kepada-Nya, sehingga perasaan berat di hati seringkali memicu datangnya emosi yang tidak karu-karuan.
Coba saja sedari awal kita tahu caranya mengembalikan segala yang terjadi kepada Allah, maka untuk tetap sabar dan ikhlas menjalani segalanya akan mudah kita lakukan.
Kita Kadang Mengeluh Tiada Henti, Hingga Akhirnya Lupa Untuk Menyakini Bahwa Dibalik Ujian Pasti Ada Kebaikan
Selain itu kita kadang mengeluh tiada henti, seakan-akan menganggap Allah aniaya kepada kita, hingga akhirnya kitapun lupa untuk meyakini bahwa dibalik ujian pasti ada kebaikan.
Sebab coba dari awal kita sudah tahu caranya mengendalikan hati untuk tidak mengeluh, maka pasti untuk tetap baik-baik saja dalam ujian-Nya akan mudah kita rasakan.
Kita Kadang Berburuk Sangka Pada Allah, Menganggap Ujian Yang Terjadi Adalah Hal Yang Buruk Dan Tanpa Manfaat
Dan lagi, kita kadang keburu berburuk sangka pada ketentuan Allah, sehingga megannggap ujian yang terjadi adalah hal yang buruk dan tak ada manfaatnya.
Padahal, bila dari awal kita sudah amankan hati kita dengan terus yakin bahwa dibalik kejadian buruk ini pasti ada kebaikan, maka sungguh untuk tetap baik-baik saja menghadapinya akan mudah kita lakukan.