Jangan Hinakan Seseorang Yang Masih Berdosa, Tugas Kita Mengajaknya Ke Jalan syurga, Bukan Menerakakannya

Jangan Hinakan Seseorang Yang Masih Berdosa, Tugas Kita Mengajaknya Ke Jalan syurga, Bukan Menerakakannya

Jangan menghinakan, jangan meremehkan, dan jangan mengucilkan seseorang yang saat ini masih berlumur dosa, sebab yang harus kita hindari adalah dosanya, bukan pendosanya. Dan memang sudah menjadi tugas kita pulalah mengajaknya kepada jalan yang lebih baik, agar kelak bisa sama-sama menuju syurga Allah.

Maka, jangan pernah kita hinakan seseorang yang masih berdosa, sebab tugas kita adalah selalu mengajaknya pada jalan-jalan syurga, bukan meneraka-kannya. Ingatlah secara bijaksana, bahwa tak ada satupun seorang hamba didunia ini yang bersih tanpa dosa, kecuali nabi muhammad SAW.

Oleh karena itu, kita harus selalu bijaksana dalam menjaga sikap dan perilaku kita setiap saatnya, terlebih lagi ketika kita tengah dihadapkan dengan seseorang yang masih dalam keadaan berdosa kepada Allah, hendaklah kita menyantuninya dengan terus berkasih sayang dan mengajaknya kepada jalan yang lebih baik, bukan malah membencinya.

Dan apabila memang kita tidak bisa melakukannya, maka alangkah lebih baiknya kita mendoakan kebaikan untuknya, jangan menyerapahi atau menyakiti hatinya dengan selalu membicarakannya kesalahannya.

Sebab, meskipun ia tengah berdosa, kita tak pernah tahu kedudukanya disisi Allah, dan bisa jadi dihari esok ia lebih mulia dari pada kita apabila telah bertaubat.

Baca Juga :  Untuk Apa Sebuah Hubungan Dipertahankan, Jika di Dalamnya Sudah Tidak Ada Lagi Kepercayaan

Hari Ini Dia Mungkin Tidak Berjilbab, Esok Lusa Mungkin Dia Adalah Yang Paling Ikhlas Menutup Auratnya

Jangan Hinakan Seseorang Yang Masih Berdosa, Tugas Kita Mengajaknya Ke Jalan syurga, Bukan Menerakakannya
muvila.com

Hari ini mungkin dia tidak berjilbab, esok lusa mungkin dia adalah yang paling ikhlas menutup auratnya. Maka dari itu, kita harus selalu ajarkan hati untuk tidak selalu mengintai kehidupan orang lain dengan sikap kita yang seadanya.

Misalnya senantiasa membicarakan dosa-dosanya, sebab kita memang tak ada hak untuk membicarakannya, karena dosanya adalah urusannya dengan Allah, bukan dengan kita.

Hak kita apa? Kita tak punya hak dengan hidupnya, tetapi kita mempunyai kewajiban yang harus ditunaikan, apakah itu? Yaitu mengajaknya pada jalan yang lebih baik, mengarahkannya pada jalan yang benar, sebab sesama muslim adalah bersaudara, bukan malah menyebarkan aibnya hanya karena ia belum mampu menutup auratnya.

Hari Ini Mungkin Dia Seorang Yang Keras Dalam Menerima Nasehat, Tapi Bisa Jadi Esok Lusa Mugkin Dia Yang Paling Lembut Hatinya Mengikuti Syari’at

Jangan Hinakan Seseorang Yang Masih Berdosa, Tugas Kita Mengajaknya Ke Jalan syurga, Bukan Menerakakannya
liputan6.com

Hari ini mungkin dia seorag yang keras dalam menerima nasehat-nasehat baik, lantas meski demikian kita tidak boleh membencinya dengan kemudian menghinanya dan menjauhinya, sebab bisa jadi esok lusa mungkin dia yang paling lembut hatinya mengikuti syari’at yang telah Allah tetapkan dalam islam.

Baca Juga :  Wanita yang Pernah Pacaran Tak Bisa Disamakan Dengan Barang Bekas, Ia Akan Lebih Mulia Dari Emas Saat Taubat

Bersabarlah, meski jalannya nampak sulit, mengajak orang lain menjadi ebih baik itu bukan hal yang mudah, sebab hadiahpun memang sangat Elegan, yaitu syurga dan isinya.

Dan bukankah Allah telah banyak membahas tentang balasan seperti dalam Al-quran? Lantas untuk apa masih mengeluh, sebab sampai kapanpun Allah takkan pernah ingkar dengan janjinya, karena dialah satu-satunya tuhan yang maha adil dalam memberi janji.

Hari Ini Mungkin Dia Seorang Yang Ingkar Kepada Allah, Namun Bisa Jadi Esok Lusa Mungkin Dia Adalah Yang Paling Istiqamah Melaksanakan Perintah Allah

Jangan Hinakan Seseorang Yang Masih Berdosa, Tugas Kita Mengajaknya Ke Jalan syurga, Bukan Menerakakannya
life.viva.co.id

Hari ini mungkin dia seorang yang ingkar kepada Allah, namun bisa jadi dihari esok, atau bahkan esok lusanya lagi mungkin dia adalah yang paling istiqamah dalam melaksanakan perintah Allah.

Sebab itulah mengapa kita tidak boleh meremehkan orang lain yang saat ini memang benar masih berdosa, sebab bisa jadi saat ia bertaubat maka Allah akan jadikan Wali-Nya sebab pandainya ia melakukan taubat dengan kesungguhan hati yang sempurna.

Kita Tidak Pernah Tahu Bagaimana Posisinya Disisi Allah, Maka Ingatlah! Tugas Kita Bukan Me-Neraka-Kannya, Tetapi Mengajaknya Kejalan Yang Menuju Syurga

Jangan Hinakan Seseorang Yang Masih Berdosa, Tugas Kita Mengajaknya Ke Jalan syurga, Bukan Menerakakannya
dream.co.id

Kita tidak pernah tahu bagaimana posisinya disisi Allah, maka ingatlah! Tugas kita sebagai seorang hamba, yaitu mengajaknaya kejalan yang menuju syurga, kejalan yang lebih baik. Maka, jangan sampai kita menerakakannya dengan terus memvonisnya dengan sikap dan perilaku kita yang selalu seadanya setiap saatnya.

Baca Juga :  Ada Hal Yang Harus Kita Jaga Ketika Bersama Orang Lain, Yaitu Perasaannya Saat Kita Bercanda

Tetapi bantulah dia mencari jalan terang menuju kebaikan Allah, arahkanlah ia secara sabar agar ia pula mendapat kebaikan sama seperti dirimu dalam hidupnya, dan perlu kamu ingat satu hal dalam hidup ini, apa?

Bahwa hidup seorang hamba yang benar-benar berarti adalah apabila ia mampu menjadi pelita bagi dirinya sendiri dan juga bagi diri orang lain, maka manfaatkanlah waktu dalam hidupmu untuk terus menebar manfaat pada hidup orang lain.

Jangan Hinakan Orang Lain Yang Masih Berdosa, Sebab Kita Tak Tahu Bagaimana Akhir Kehidupannya, Bisa Jadi Dialah Yang Paling Diterima Taubatnya Oleh Allah

Jangan Hinakan Seseorang Yang Masih Berdosa, Tugas Kita Mengajaknya Ke Jalan syurga, Bukan Menerakakannya
youtube.com

Sampai kapanpun jangan pernah kau hinakan oang lan yang masih dalam keadaan berdosa, jangan sombong meremehkannya, sebab kita tak tahu bagaimana akhir kehidupannya, bisa jadi dialah yang paling diterima taubatnya oleh Allah.

Dan bisa jadi kita yang lebih awal melakukan taubat kepada Allah, tidak Allah terima lantaran keadaan hati yang masih saja terselimuti oleh perasaan sombong dan selalu membanggakan diri setiap kali melakukan perintah-Nya.