Siapa sih wanita didunia ini yang tak menyukai seorang laki-laki yang mempunyai wajah tampan dan kehidupan yang mapan? Maka tentu jawabannya adalah semua wanita pasti menyukainya, sebab apa? Sebab memang sudah fitrahnya seorang wanita menyukai keindahan, karena dirinya adalah memang tercipta indah.
Dan bukan hanya itu, sebab bila Allah saja menyukai yang baik-baik dan yang yang indah, apalagi makhluqnya? Maka wajar saja jika yang tampan dan mapan itu masuk daftar kriteria dalam memilih suami idaman.
Tetapi meski demikian sebagai seorang wanita kamu harus tahu bahwa tampan dan mapan semata takkan pernah lama bertahan.
Mengapa? Karena kemapanan lahiriah itu berdurasi, berbeda dengan ia yang ketampanan dan kemapananya tercipta dari hatinya yang penuh iman, maka sampai syurgapun ia akan tetap bertahan.
Oleh sebab itulah mengapa yang kuat imanlah yang seharusnya menajdi panutan untuk dijadikan pemimpin baru dalam hidup yang semakin panas ini, karena ketampanan dan kemapanan fisik hanyalah bonus dari Allah.
Untuk Apa Sekedar Tampan Dan Hanya Terkenal Didunia, Bilamana Hatinya Tak Pernah Tertata Dengan Mapan
Karena pertimbangannya pula adalah untuk apa sekedar tampan dan hanya terkenal didunia saja, bilamana hatinya tak pernah tertata dengan mapan.
Bukankah hal itu sangatlah rugi, dan apakah kamu pikir hidup senang dan bahagia bersama seseorang itu tercipta hanya karena ketampanan yang selalu membuatmu meleleh?
Bukan, bukan hal itu yang menjadikanmu merasa bahagia yang sesungguhnya, karena apabila ia hanya tampan sesaat dan tak bisa menjaga hatinya dengan bijak, maka sudah pasti ia akan menjadi malapetaka bagimu dalam hidup bersamanya.
Untuk Apa Keren Seperti Oppa-Oppa Korea, Bilamana Hatinya Kere Akan Akhlaq Mulia
Maka, untuk apa keren seperti oppa-oppa korea, bilamana hatinya kere akan akhlaq mulia, karena hanya akhlaq mulialah yang menajdikan laki-laki benar terlihat spesial bagi seorang wanita.
Dengan akhlaq mulia yang dimiliki maka sudah tentu ia akan tahu caranya berbijaksana dalam menghargaimu, menghormatimu dan menjagamu dengan penuh kasih sayang yang selalu merujuk pada kasih sayang Allah.
Untuk Apa Manis Semanis Bintang Film, Bila Ia Tidak Tahu Berbijaksana Dengan Kalam-Nya Ilmu Allah
Untuk apa manis semanis bintang film, bila ia tidak tahu berbijaksana dengan kalam-Nya ilmu Allah. Sebab, hanya lelaki yang mampu memahami ilmu Allah dnegan bijklah yang akan mampu benar-benar mencintaimu dengan penuh keanggunan sikap dan perilaku.
Karena melalui ilmu ia akan tahu caranya bercinta kasih yang baik itu seperti apa, dan dengan ilmu pulalah ia akan tahu caranya bagaimana memuliakanmu dengan bijaksananya hati yang ia miliki.
Untuk Apa Gagah Seperti Pemain Aktor Hollywood, Bilamana Imannya Carut Marut Dan Tak Pernah Nurut Akan Perintah Allah
Untuk apa gagah seperti pemain aktor hollywood, bilamana imannya carut marut dan tak pernah nurut akan perintah Allah. Lalu bagaimana jadinya ia bisa menjaga cintanya padamu sebagai pendampingnya, jika ia tidak tahu caranya menjaga cintanya kepada sang pemberi cinta.
Dan apakah kamu yakin dengan keadaan iman yang seperti itu kamu mampu damai bersamanya, dan apabila kamu bersikokoh membela dengan kalimat “Aku bisa membantunya berubah”, oke itu mungkin sah-sah saja dan bisa jadi kamu tulus menaruh harapan pada dirinya untuk menjadikannnya lebih baik.
Tetapi itu adalah PR besar untuknya, dan apakah kamu tidak iri kepada mereka yang dipimpin secara bijaksana oleh suaminya? Sedangkan dalam hidupmu malah kamu yang nantinya menjadi pemimpin dalam mengarahkan hidupnya, seorang laki-laki yang harusnya dengan bijaksana menjadi imammu.
Untuk Apa Cakep Seperti Paras Wajah Aktor Bollywood, Jika Ia Tidak Pernah Cakap Melaksanakan Tanggung Jawabnya
Jadi untuk apa cakep seperti paras wajah aktor bollywood, jika ia tidak pernah cakap melaksanakan tanggung jawabnya.
Dan apakah kamu pikir dengan memiliki ia yang tampan kamu bisa bertahan selamanya mengarungi kerasnya dunia yang semakin memanas ini? Tidak, sebab hidup bersama itu bukan hanya tentang “Kamu tampan aku cantik, ayo menikah”.
Tetapi tentang terealisasinya tanggung jawab yang selalu terpatri dalam hati, sehingga kedamaian itu selalu bersanding dengan hidup yang mengikatmu bersama dengannya.