Pernikahan adalah puncak bagi seseorang yang menanti jodoh dan bagi orang yang mencintai, sebab berjodoh dan mencintai yang paling sempurna itu adalah ketika keduanya memilih untuk hidup bersama dalam ikatan halal pernikahan, dan memilih untuk menjadi partner sejati dalam mencari ridla ilahi menuju jalan-jalan syurga.
Namun, untuk menjadikan pernikahan itu selalu berbuah barokah dan menebar kebaikan, maka tentunya ada beberapa hal yang harus diterapkan dalam kebersamaan yang ada, agar bahagia yang menyanding tidak hanya terjadi pada awal hidup bersama, tetapi langgeng selama-lamanya.
Apakah itu? Yaitu harus tercipta yang namanya saling menghargai satu sama lain, saling menghormati, saling mengasah, mengasuh, dan saling mengasihi. Dan apakah hanya itu?
Tentu tidak, ada saling percaya dan saling terbuka yang harus pula diterapkan, agar keduanya tidak pernah lupa akan tanggung jawab masing-masing.
Saling Menghargai Kekurangan Dan Kelebihan Masing-Masing, Hingga Akhirnya Tak Pernah Menuntut Kesempurnaan
Ciptakanlah saling menghargai satu sama lain, sadarilah kekurangan dan kelebihan masing-masing, hingga akhirnya tak pernah ada waktu untuk saling menuntut kesempurnaan.
Sebab, bila antara suami dan istri sudah pandai membiasakan diri untuk saling menghargai kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri masing-masing, maka sudah tentu akan tercipta saling memahami dan takkan pernah menuntut lebih.
Saling Menghormati, Jika Cinta Memuliakan Dan Apabila Benci Tidak Menghinakan
Saling menghormatilah, yaitu jika cinta memuliakan dan apabila benci tidak menghinakan. Karena tak sedikit dari pasangan suami istri itu apabila sudah marah saling menghinakan, saling mengungkit kekurangan yang ada, saling menjatuhkan.
Hingga akhirnya masalah yang kecil menjadi besar dan menjadi akahir sebuah kebersamaan sebab tak bisanya diri keduanya menahan emosi dan bersabar.
Saling Asah, Saling Asuh, Dan Saling Asih, Menyadari Bahwa Begitu Banyak Kekurangan Diri, Sehingga Saling Memperbaiki Dan Saling Menyempurnakan
Saling asah, saling asuh, dan saling asih, sama-sama menyadari bahwa begitu banyak kekurangan diri, sehingga butuh yang namanya saling memperbaiki, hingga akhirnya kekurangan yang ada mulai tersempurnakan dengan kelebihan yang ada pada diri masing-masing keduanya.
Sebab, kekurangan diantara keduanya akan senantiasa tertutupi hingga akhirnya menjadi sempurna, yaitu apabila keduanya kompak untuk saling mengasah ketidak mampuan diri, saling mengasuh apabila terjadi kesalahan, dan saling mengasihi apabila mulai hadir yang namanya ego diri.
Saling Percaya Dan Saling Terbuka, Sehingga Tak Ada Sedikitpun Masalah Yang Dapat Menggoyahkan Keyakinan Dihati
Saling percaya dan saling terbuka, sehingga tak ada sedikitpun masalah yang dapat menggoyahkan keyakinan dalam hati.
Sebab, sikap saling terbuka dan saling percaya dikatakan kunci termahal sebuah hubungan, karena melalui dua sifat tadi hati dan perasaan cinta yang ada didalamnya akan selalu terjaga dan terpelihara secara bijak.
Saling Menyadari Tanggung Jawab Diri, Sehingga Kewajiban Dan Hak Selalu Terpenuhi Secara Bijaksana Dan Sempurna
Dan yang paling mendasar dalam kelanggenan sebuah hubungan itu adalah saling menyadari tanggung jawab diri, sehingga kewajiban dan hak selalu terpenuhi secara bijaksana dan sempurna.
Sebab, beberapa sifat yang telah dipaparkan tadi akan selalu timbul dalam hati apabila keduanya sudah meyadari dan memahami tanggung jawab besar yang ada pada diri masing-masing.
Karena ketidak langgengan dalam hubungan rumah tangga itu pupus apabila keduanya antara suami dan istri tak bisa bertanggung jawab atas tugas-tugasnya secara baik dan benar.