Jika seseorang melakukan kesalahan, maka tugas kita sebagai seorang hamba yang beriman adalah harus mengingatkan. Sebab, tugas kita sebagai sesama hamba Allah dan sesama muslim adalah memang harus saling mengingatkan, mengajak, dan mengarahkan satu sama lain pada sesuatu yang lebih baik.
Maka, saat orang lain salah, ingatkanlah! Tetapi ingat jangan pernah kita dalam mengingatkannya sampai menghina, karena tak jarang kita temui diantara kita yang awalnya berniat mengajak, tetapi akhirnya menjadi mengejek hanya karena tidak tahunya ia dalam berbijaksana menjaga ucapannya.
Mengingatkan Itu Baik, Tapi Jangan Sampai Menghinanya Dengan Bahasa Yang Sama Sekali Tidaklah Pantas
Iya, mengingatkan itu baik, tetapi jangan sampai menghinanya dengan bahasa yang sama sekali tidaklah pantas, jagalah hatimu dan jaga pulalah pikiranmu agar ucapan yang keluar dari mulutmu dalam mengingatkan siapapun tidak berakhir menghina.
Sebab bila hati dan pikiran sudah dijaga dengan baik maka insyaallah dalam mengingatkannyapun kita takkan seadanya.
Tetaplah Jaga Perasaannya, Jangan Sampai Kita Lupa Bahwa Hatinyapun Sama Seperti Kita
Tetaplah jaga perasaannya, jangan sampai kita lupa bahwa hatinyapun sama seperti kita, mereka juga punya sisi sensitif dihatinya, sekalipun kita tahu bahwa dia bukan orang yang perasa dan senantiasa sabar.
Namun ketika bersalah seseorang biasanya mempunyai rasa kesensitifan tersendiri, sehingga bila kita tak benar-benar bijak dalam mengingatkannya maka bisa jadi hatinya terluka.
Ingatlah Dengan Baik Bahwa Tugas Kita Adalah Mengajak, Lantas Gunakanlah Bahasa Yang Bijaksana
Ingatlah dengan baik bahwa tugas kita adalah mengajak, lantas gunakanlah bahasa yang bijaksana, jangan seadanyan, dan jangan sampai menggunakan bahasa yang kasar dan menggelitik kedamaian hatinya.
Gunakanlah bahasa yang sepantasnya dan tetap lemah lembut, sebab hati yang bersalah terkadang ego dihatinya terlalu besar, sehingga bila kita tak lemah lembut bisa jadi ia akan semakin keras.
Oleh karena itu, lunakkan hatinya dengan sikap dan perilaku yang tetap lemah lembut, agar ketika diingatkan dia bisa berpikir dan merasa disayangi, bukan dibenci.
Sentuhlah Hatinya Dengan Perkataan Bijakmu, Jangan Menghinanya Dengan Bahasa Yang Seadanya
Sentuhlah hatinya dengan perkataan bijakmu, jangan menghinanya dengan bahasa yang seadanya, jangan biasakan dirimu melantangkan suara saat mengingatkannya.
Sebab, terkadang kita lupa untuk berbijaksana megggunakan bahasa yang baik dan bijak saat melihat kesalahan orang lain, buktinya terkadang kita menegur dengan bahasa yang lantang dan nadanya agak tinggi.
Padahal menyampaikan kebaikan itu harusnya selalu dengan bahasa yang baik dan benar, sopan santun dan lemah lembut, agar bukan hanya seseorang itu sadar akan kebaikan, namun lebih tahu makna kebaikan itu seperti apa.
Ingatlah Dengan Bijaksana, Sebelum Mendapat Hidayah-Nya Kitapun Mungkin Pernah Melakukan Dosa Yang Sama
Dan ingatlah dengan bijaksana agar kita tak seadanya dalam mengingatkan orang lain, yaitu sebelum mendapat hidayah-Nya kitapun mungkin pernah melakukan dosa yang sama.
Jadi, sebelum kita menegur atau mengingatkan orang lain terhadap kebaikan, hal yang paling kita jaga adalah hatinya, jangan sampai kita lukai dengan ucapan mulut kita yang kurang bijak.