Ada banyak hal yang terkadang mengusik keadaan hati kita, ntah itu sikap orang lain yang seadanya, atau perilaku orang lain yang memang kurang bisa menghargai perasaan kita, namun dalam suasana yang demikian kita selalu dituntut untuk bersabar dan ikhlas.
Sulit? Iya memang, dan dari situlah kita bisa mengetahui kualitas diri kita seperti apa, sikap kita ketika maahlah yang akan menentukan bagaimana kita dihadapan Allah dan dihadapan manusia lainnya.
Jangan sampai kita salah mengambil sikap dan lepas kendali berkata yang buruk, hanya karena saking marahnya hati kita, karena bila kita tak bisa mengontrol diri dan berlaku demikian, disitulah kita akan nampak betapa bodohnya kita sebagai manusia.
Jagalah Sikapmu, Terutama Bila Sedang Amarah, Karena Syetan Terkadang Menipu Dengan Menggoda Pikiran Kita Agar Bepikir Negatif
Oleh karena itu, jagalah sikapmu, terutama bila sedang amarah, karena syetan terkadang menipu dengan menggoda pikiran kita agar berpikir negatif.
Sebab itulah mengapa ketika sedang marah melada hati pikiran untuk membalas dengan begitu geramnya seakan-akan menari-nari dipikiran kita dan mulut kita, sehingga jika kita tak pandai meminimalisir dengan mengingat Allah, maka kitapun akan berkata dan bertindak seadanya yang menghinakan.
Jika Kita Bijaksana Mengendalikan Amarah, Maka Sudah Pasti Allah Muliakan Kita Dengan Sifat Sabar Yang Kita Miliki
Jika kita bijaksana mengendalikan amarah, maka sudah pasti Allah muliakan kita dengan sifat sabar yang kita miliki, karena hanya orang-orang sabarlah yang bisa dengan bijak mengendalikan amarah ketika sedang melanda.
Lenakan hati dengan terus menyebut Allah dalam bacaan istighfar, karena dengan kia pandai berlaku demikian maka sudah tentu hati yang tadinya dalam keadaan memuncak akan merendah secara perlahan.
Jagalah Kualitas Diri Dengan Tidak Berbicara Seadanya Ketika Sedang Marah, Karena Perkataan Menentukan Kualitas Diri Kita Seperti Apa
Jagalah kualitas diri dengan tidak berbicara seadanya ketika sedang marah, karena perkataan menentukan kualitas diri kita seperti apa.
Maka, tetaplah tenang sebab kejadian yang membuat kita bergejolah dengan rasa emosi adalah ujian dari Allah, dan sebuah pembelajaran dari Allah agar kita sebagai hambanya yang mempunyai nafsu bisa belajar bagaimana rasanya berjuang melawan diri sendiri dalam menjinakkan nafsu.
Saat Kita Berbicara Seadanya Yang Mengarah Pada Keburukan, Maka Disitulah Kita Akan Terlihat Bodoh Dihadapan Orang Lain
Saat kita berbicara seadanya yang mengarah pada keburukan, maka disitulah kita akan terlihat bodoh dihadapan orang lain, dan disitu pulalah kita akan merasa rendah dihdapan sesama, sebab tak bisanya kita dalam menjaga sikap.
Karena hanya orang bodoh dan tak berkeraslah yang ketika marah mengeluarkan kata-kata yang menghinakan dirinya dengan menghinakan orang lain dengan bahasa yang buruk.
Ingatlah! Orang Yang Pintar Dan Mulia Bukan Orang Yang Menang Bergulat Ketika Marah, Tetapi Yang Pandai Menahan Amarah Sehingga Tetap Tenang
Ingatlah! Bahwa orang yang pintar dan mulia bukan ia yang selalu meang bergulat ketika sedan marah, tetapi ia yang pandai menahan amarah sehingga tetap tenang dalam nuansa kesabaran dan keikhlasan hati.
Bukan mereka tak perih, tapi mereka tahu bahwa dengan tindakannya yang mengalah untuk tetap diam tidak membalasnya dengan sikap atau ucapan yang buruk itulah Allah akan memberinya kasih sayang yang mulia.