Wahai suami…tegaslah pada wanitamu dengan jiwa keimanan, dan bukan dengan kekerasan nafsu semata saat ia tak lagi ingat akan tanggung jawabnya. Karena tak sedikit tabi’at laki-laki yang ketika kesal atau marah sebab istrinya melakukan salah, ia seenaknya mengandalkan otot untuk menyelesaikannya.
Dan perlu kamu ingat kembali, hati wanita tercipta sangat lembut, jadi ketika ia melakukan kesalahan tegurlah ia dengan lemah lembut. Sebab, hatinya akan cepat tersentuh jika kamu senantiasa menegurnya dengan kesabaran melalui keimanan dan ilmu Allah.
Jika Ia Lalai Akan Tanggung Jawabnya, Maka Tegurlah Ia Dengan Ilmu Allah Bukan Dengan Urat Tangan
Jika ia lalai akan tanggung jawabnya, maka tegurlah ia dengan ilmu Allah bukan dengan kokohnya urat tangan. Karena tak sedikit dari seorang laki-laki ketika melihat istrinya melakukan kesalahan dengan gampangnya ia melayangkan suatu tamparan kemukanya sebagai peringatan.
Jika Ia Lupa Untuk Menjaga Kehormatannya, Maka Sadarkanlah Ia Dengan Sikap Tanggung Jawabmu Sebagai Seorang Imam
Jika ia lupa untuk menjaga kehormatan dirinya, maka sadarkanlah ia dengan sikap tanggung jawabmu sebagaimana seorang imam. Bagaimana sikap seorang imam atau pemimpin itu? Yaitu kamu harus bijaksana dalam menyikapi suatu persalahan, kamu harus bisa mengayomi bukan menjatuhkan, memberi argumen bukan sentimen.
Jika Ia Lupa Akan Kewajibannya, Maka Ingatkanlah Dengan Kasih Sayang Bukan Dengan Amarah
Jika ia lupa akan kewajibannya, maka ingatkanlah ia dengan penuh kasih sayang bukan dengan penuh kemarahan. Karena pada hakekatnya manusia takkan selamanya terhindar dari dosa, jadi ketika ia khilaf maka sentuhlah ia dengan kasih sayang Allah, benahi kekuranangannya dengan kelebihan yang kamu miliki.
Wanitamu Tercipta Dari Tulang Rusuk Yang Bengkok, Maka Lembutlah Dalam Memperbaikinya
Karena wanitamu tercipta dari tulang rusuk, maka untuk meluruskannya ketika ia melakukan kesalahan yaitu harus dengan kelembutan dan kesabaran. Karena saat dirimu memaksakan kehendak dengan nafsu amarahmu, maka bisa jadi ia tidak akan mendengarkanmu dan akan melawanmu, tetapi saat kamu menegurnya secara perlahan, tentu ia akan berfikir dan menyadari kesalahannya secara ikhlas.
Jangan Menggunakan Pikiran Semata Untuk Memperbaikinya, Tetapi Gunakanlah Hati Agar Dia Bisa Menela’ah Dengan Hati
Maka dari itu jangan menggunakan pikiran semata untuk memperbaiki kesaahan wanitamu, tetapi gunakanlah hati agar dia bisa menela’ah dengan keadaan hati menerima. Sebab jika kita berbicara hati kehati ia akan lebih merasa dilindungi bukan disalahkan, karena pada dasarnya wanita ini selalu ingin dimengerti.