Benar sekali, jika kita memang tak mampu untuk bersaing dengan para shalihin dalam ibadahnya, maka berlombalah dengan para pendosa dalam istighfarnya. Karena menjadi shaleh dan shalehah itu tak bisa serta merta dengan instan, menjadi baik itu tak bisa hanya dengan satu kali mohon ampun kepada Allah.
Orang-orang yang baik menurut Allah adalah orang yang senantiasa mengabdikan hidupnya selalu dijalan Allah, dalam menempuhnyapun butuh perjuangan, butuh yang namanya air mata, butuh yang namanya bersabar dan butuh yang namanya ikhlas, dan selalu mengutamakan tawakkal hanya kepada Allah.
Dan apakah yang baik menurut Allah itu adalah orang yang tidak pernah melakukan dosa, sehingga predikat shalehpun ia sandang?, tentu tidak, karena yang baik menurut Allah adalah orang-orang yang tanpa bosan memohon ampunan-Nya dari dosa yang sudah ia lakukan dan dari dosa yang hendak ia lakukan.
Karena beristighfar kepada Allah adalah bukan hanya sekedar minta pengampunan, tetapi meminta tolong untuk selalu terpelihara dari dosa-dosa yang hendak menjerumuskan.
Allah Tak Pernah Membedakan Taubat Seorang Hambanya, Jika Memang Tulus Dari Hati
Saat kita telah terlanjur melakukan dosa, maka jangan pernah merasa khawatir untuk tidak mendapat pengampunan dari Allah. Karena Allah tak pernah membedakan taubat seorang hambanya, jika memang sudah tulus dari hati. Sebab memang taka ada didunia ini seorang hamba yang terbebas oleh yang namanya dosa ataupun kesalahan.
Masa Lalu Yang Kelam Bukan Patokan Untuk Tidak Diterimanya Taubat Yang Kita Lakukan, Karena Allah Sang Maha Pengampun
Masa lalu yang kelam, banyaknya dosa yang telah diperbuat, dan kesalahan yang menggunung bukan tolak ukur untuk tidak diterimanya taubat yang kita lakukan.
Karena Allah adalah tuhan sang maha pengampun, jadi Ia tak pernah membeda-bedakan taubat seorang hambanya dari dosa-dosa yang dilakukannya dimasa lalu. Selagi ada niat untuk bertaubat, maka pintu taubat akan selalu terbuka lebar.
Jangan Terlalu Khawatir Saat Manusia Meremehkan Taubat Kita Karena Dosa Yang Kita Lakukan Dimasa Lalu
Jangan terlalu khawatir saat manusia meremehkan taubat yang kita lakukan, hanya karena mereka tahu bahwa dosa yang terlanjur kita lakukan sudah terlalu besar. Tapi perlu kita ingat, bahwa manusia hanya bisa memandang pada apa-apa yang nampak pada diri kita, ia tak pernah tahu keadaan hati kita yang sesungguhnya, lalu untuk apa kita merasa getir jika Allah sudah mengetahui niat yang terpatri dalam hati.
Jadi tidak usah meragu dalam beristighfar dalam memohon ampunan dari Allah atas dosa yang telah kita lakukan, sebab jika kita mendengar apa kata manusia hati kita takkan pernah tersentuh untuk menjemput hidayahnya, dikarenakan keraguan kita.
Allah Lebih Mengetahui Bagaimana Keadaan Hati Kita, Jadi Tidak Usah Memikirkan Penilaian Manusia Yang Hanya Sesaat
Ingatlah selalu bahwa Allah adalah Dzat yang maha mengetahui segalanya, ia lebih tahu bagaimana keadaan hati kita, jadi tidak usah memikirkan penilaian manusia yang hanya sesaat. Teruslah meminta pengampunannya, agar kita selalu diberi kerahmatan dan hidayah yang akan senantiasa menyanding kehidupan kita.
Pengampunan Allah Selalu Terbuka Lebar Untuk Hambanya Yang bersunggguh-Sungguh Dalam Meminta Ampunannya
Iya, pengampunan Allah selalu terbuka lebar untuk para hambanya yang bersungguh-sungguh dalam meminta ampunannya. Maka berlombalah terus menerus dalam meminta pengampunan Allah atas dosa-dosa yang telah kita perbuat, karena dengan seperti itu maka Allah akan senantiasa menjaga kita dalam taubat yang tengah kita lakukan, hingga tak lagi tergelincir lagi kepada dosa yang dulu pernah kita lakukan.