5 Kiat Bisnis Saat New Normal agar Tetap Lancar

5 Kiat Bisnis Saat New Normal agar Tetap Lancar

5 Kiat Bisnis Saat New Normal agar Tetap Lancar – Pandemi COVID-19 masih berlangsung hingga saat ini. COVID-19 telah mengubah banyak aspek di kehidupan sehari-hari. Kita tidak bisa leluasa beraktivitas seperti biasanya, karena perlu menerapkan physical distancing untuk menekan penyebaran COVID-19. Banyak kegiatan yang jadi terhambat, termasuk perekonomian seperti kegiatan berbisnis.

Tak ada yang mengetahui secara pasti, kapan pandemi ini akan berakhir. Mau tidak mau, kita perlu mulai beradaptasi dengan kondisi sekarang.

Berangkat dari permasalahan tersebut, banyak pihak yang mulai merancang sistem transisi ‘new normal’. Konsepnya adalah mencoba untuk beradaptasi serta kembali beraktivitas, namun dengan menerapkan protokol ketat agar tetap selamat.

Sebagai seorang pebisnis, Anda juga perlu mempertimbangkan banyak hal untuk new normal. Bagaimanakah cara menjalankan bisnis di tengah-tengah kondisi new normal? Simak berbagai strateginya berikut ini.

Deretan kiat bisnis saat new normal yang bisa diterapkan

Mau Lakukan Bisnis di Era New Normal? Perhatikan 6 Hal Ini

1. Mengkaji ulang bisnis

New normal adalah masa transisi, di mana kita berusaha beradaptasi dengan kondisi saat ini. Ini saat yang tepat untuk memakukan evaluasi terhadap segala proses bisnis.

Baca Juga :  3 Strategi Komunikasi dengan Customer di Era Pandemi

Bagaimanakah pertumbuhannya di saat-saat seperti ini? Kira-kira, hambatan apa saja yang mungkin ditemui ke depannya? Potensi apa yang bisa dimanfaatkan? Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan serupa, Anda pun dapat mempertimbangkan strategi untuk membuat bisnis tetap bertahan.

2. Terapkan protokol kesehatan

Banyak bisnis offline yang harus tutup karena COVID-19. Saat new normal, beberapa sektor usaha diizinkan untuk kembali beroperasi, misalnya toko dan tempat makan. Tentunya, pemilik usaha perlu menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Bersihkan lokasi dengan sterilisasi menggunakan cairan desinfektan, terutama untuk permukaan-permukaan yang sering terkena sentuhan. Hendaknya, jumlah orang di dalam lokasi dibatasi agar tidak terjadi kerumunan dan meningkatkan risiko kontaminasi COVID-19.

Lakukanlah cek suhu setiap ada orang yang memasuki lokasi, baik karyawan maupun pelanggan. Selain itu, sediakan hand sanitizer atau sabun cuci tangan di beberapa titik.

Pastikan bahwa karyawan melakukan perilaku bersih sehat, yakni dengan rajin mencuci tangan dan menggunakan masker. Selain itu, berilah imbauan kepada karyawan untuk membawa alat makan serta alat ibadah pribadi, agar nyaman beraktivitas di kantor.

Baca Juga :  Sabar Ya, Allah Nggak Akan Selamanya Membuatmu Kecewa. Tunggu Saja Kabar Gembira Dari-Nya

Pelanggan juga perlu dijaga dengan baik. Pastikan bahwa pelanggan juga memakai masker dan menjaga jarak selama berada di lokasi toko atau kedai.

3. Mengatur kembali anggaran dan siapkan dana darurat

Aktivitas transisi new normal tentunya berbeda dengan bagaimana kita menjalankan aktivitas sebelumnya. Anggaran yang dikeluarkan pun akan jadi berbeda, menyesuaikan dengan kondisi sekarang.

Kegiatan bisnis yang terhambat membuat kita perlu pintar-pintar dalam mengatur keuangan dan menjaga cash flow. Kita juga perlu menyadari bahwa akan ada kebutuhan logistik baru, misalnya menyediakan hand sanitizer, masker, sabun, dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan.

Oleh karenanya, gunakanlah dana dengan bijak serta bersiaplah dengan segala kemungkinan yang ada. Hendaknya, Anda memiliki dana darurat untuk bersiaga.

Pemulihan bisnis mungkin butuh waktu. Tata kembali ekspektasi yang Anda miliki, hingga semua ini akhirnya terlewati.

4. Andalkan berjualan dan promosi secara online

Pandemi ini mengajarkan kita bahwa mau tak mau, kita harus siap go online. Hal tersebut yang membuat banyak bisnis bertahan. Walaupun transisi new normal memberikan kesempatan untuk kembali menjalankan aktivitas bisnis offline, hendaknya tetap maksimalkan layanan bisnis secara online.

Layanan online bisa jadi lebih ideal. Sebagian orang masih merasa belum nyaman untuk kembali beraktivitas, apalagi kasus COVID-19 di beberapa wilayah Indonesia belum menunjukkan penurunan yang signifikan.

Baca Juga :  Pembukuan Praktis Berkat Software Akuntansi Gratis

5. Selalu pantau kebijakan pemerintah

Bagaimana kita menjalankan bisnis sangat bergantung kepada kebijakan yang ditetapkan. Siapkan juga gambaran strategi untuk skenario kebijakan yang mungkin terjadi, agar kita dapat sigap menyesuaikan. Pastikan bahwa bisnis berjalan sesuai dengan kebijakan, untuk menjamin keselamatan bersama.

Pandemi ini bukanlah situasi yang mudah. Kita perlu berkontribusi sesuai dengan kemampuan masing-masing, agar dapat melewatinya bersama-sama. Semoga situasi segera membaik.

Jangan lewatkan berbagai tips bisnis yang tak kalah menarik hanya disini, media belajar bisnis nomer satu. Selamat berbisnis, sehat selalu, dan salam sukses!