5 Tanda Suami Mengalami Puber Kedua dan Mulai Doyang Selingkuh

5 Tanda Suami Mengalami Puber Kedua dan Mulai Doyang Selingkuh
5 Tanda Suami Mengalami Puber Kedua dan Mulai Doyang Selingkuh
99.com

Seringkali mendengar rumah tangga seseorang hampir retak disebabkan karena sang suami berselingkuh. Dan ternyata perselingkuhan tersebut disebabkan oleh fase puber kedua.

Karena usia 35-45 tahun merupakan peralihan usia dari dewasa menuju paruh baya. Psikolog dan praktisi hipnoterapi Liza Marielly Djaprie mengatakan bahwa puber adalah fase yang terjadi secara drastis dan signifikan.

Masa puber biasanya melibatkan gejala hormon, perubahan fisik, serta emosional seseorang. Inilah ciri-cirinya:

1. Selalu Mengatakan Bahwa Hidupnya Membosankan

Suami yang sedang berada di fase puber kedua biasanya akan mengatakan bahwa hidupnya membosankan. Jika biasanya ceria tapi tiba-tiba berubah, suka melamun.

Baca Juga :  Percayalah, Akan Ada Saatnya Orang yang Menunggu Allah Persatukan Dengan Seseorang yang Ditunggu

Maka dari itu sang istri harus bisa menjadi pendengar yang baik, tanyakan apa saja keluhannya.

Iya akan ajakanya meski yang dia katakan ingin berbulan madu atau ingin pergi berdua ke suatu tempat.

2. Selingkuh

Biasanya suami yang sedang berada di fase puber kedua akan berselingkuh hanya karena ia membutuhkan perhatian lebih.

Maka dari itu perlakukan suami secara istimewa dan memberikan perhatian lebih.

3. Lebih Genit

Suami akan lebih menjadi genit, terlihat memakai minyak wangi berlebihan, membeli baju baru dan selalu tampil rapi.

Ternyata pria ingin terlihat muda, karena ia mulai tidak nyaman dengan kondisinya. Maka dari itu istri harus mendorong kepercayaan dirinya dengan mengatakan jika kamu mencintai dia apa adanya.

Baca Juga :  Bahagia Itu Kamu Sendiri yang Nyiptain, Maka Jangan Dengerin Omongan Orang Lain

4. Jarang Berada di Rumah

Ketika suami mengalami puber kedua biasanya ia jarang berada di rumah dan lebih menghabiskan waktu berkumpul dengan teman-temannya.

5. Membuat Keputusan yang Tidak Biasa

Saat suami membuat keputusan yang tidak biasa ia sedang berada di puber kedua. Finansial tidak terlalu bagus tapi memaksakan diri untuk membeli barang-barang mahal.