Budidaya ikan lele – tidak harus di kolam tanah, saat ini anda dapat mengembangbiakan ikan lele dengan kolam terpal, atau semen. Cara mengembangbiakannya terbilang gampang-gampah mudah. Pasalnya anda harus memperhatikan beberapa hal penting.
Ikan lele menjadi salah satu ikan yang mampu hidup dengan kepadatan tinggi. Perlu di ketahui ikan lele memiliki tingkat konversi pakan yang menjadi bobot tubuh baik. Dengan begitu budidaya ikan lele sangat menguntungkan bila dilakukan secar intensif dan benar.
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang dijual dengan harga cukup terjangkau di pasaran. Meskipun demikian, ikan lele memiliki kandungan gizi yang tinggi. Bayangkan saja dalam 100 gram lele mengandung 240 Kkal, 14,5 gram lemak, dan 17,5 gram protein.
Beberapa hal yang harus di perhatikan saat ingin budidaya ikan lele, pertama adalah kolam yang nantinya untuk tempat benih ikan lele sampai dengan lele yang siap panen. Kemudian pemeliharaan yang intensif di lakukan agar menghasilkan lele siap panen berkualitas.
Daftar ISI
Cara Budidaya Ikan Lele Untuk Pemula
Selain memiliki gizi yang tinggi, anda juga dapat memulai untuk budidaya ikan lele di rumah. Penasaran dengan cara budidaya ikan lele bagi pemula? jangan kawatir kami akan memberikan informasi lengkapnya mulai dari proses pembuatan kolam sampai dengan kiat-kiat untuk pemeliharaan ikan lele. Berikut artikel lengkapnya bisa anda simak di bawah ini.
1. Pembuatan Kolam Ikan Lele
Sebelum memulai untuk budidaya ikan lele, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat kolam lele. Tidak sembarangan membuat kolam kemudian diisi ikan lele. Anda harus mengetahui cara dan prosesnya. Silahkan simak baik-baik ulasan pembuatan kolam ikan lele.
- Kolam ikan lele dapat terbuat dari terpal, semen, atau tanah tentunya dengan ukuran kolam yang luas dan besar.
- Sebelum memulai untuk menebar bibit ikan lele, anda harus menunggu beberapa hari agar fitoplankton dan lumut tumbuh, hal itulah yang tidak menyebabkan air kolam keruh.
- Berilah jarak yang lumayan dalam dari permukaan agar nantinya ikan lele tidak kepanasan atau mati. Baiknya suhu air 20 sampai 28 derajat.
- Anda perlu memberi tanaman penyerap racun air kolam dan memberi keteduhan seperti talas atau eceng gondok.
2. Benih Lele Berkualitas
Setelah tahap pembuatan kolam selesai, langkah selanjutnya untuk budidaya lele adalah memperhatikan benih. Pastikan anda memilih benih unggulan dan berkualitas agar nantinya dapat menghasilkan ikan lele berkualitas sehingga mudah di pasarkan nantinya. Ikan lele yang berkualitas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Lele Betina : Kepala cembung, kelamin berbentuk bulat, perut lebih besar dibandingkan punggungnya, dan gerakannya lebih lambat.
- Lele Jantan : Tulang kepala pipih, perut ramping, kelamin berbentuk runcing, warnanya lebih gelap, dan gerakan lincah.
3. Proses Kawin Ikan Lele
Setelah proses pemindahan ikan lele ke dalam kolam, proses selanjutnya anda harus memperhatikan proses kawin ikan lele. Dari sebagian besar cici-ciri yang bisa di perhatikan saat ikan lele sudah siap kawin sebagai berikut :
- Anda dapat memperhatikan dari warna kelamin ikan lele. Lihat alat kelamin lele jantan berwarna merah sedangkan betina cenderung berwarna kuning.
- Jika lele sudah siap kawin, nantinya sel telur ikan lele yang telah di buahi akan menempel pada sarang dalam waktu 24 jam.
- Kemudian telur akan menetas serta menjadi anakan ikan lele yang siap untuk dipindah kolam.
4. Pengembangbiakan Ikan Lele
- Sebelum anda memindahkan anakan ikan lele, siapkan ember berisi air kolam untuk menampung benih ikan lele.
- Hal tersebut harus dilakukan agar benih ikan lele tidak mengalami stres yang berakibat ikan mati.
- Kurangi air kolam sekitar 10 sampai 20 cm, kemudian letakkan ember ke dalam kolam saat malam atau pagi hari.
- Tunggu sampai 24 jam agar benih lele dpaat beradaptasi dengan kolam baru.
5. Pemeliharaan Ikan Lele
Setelah semua proses diatas sudah dilakukan, saatnya anda melakukan pemeliharaan kepada ikan lele. Ada beberapa hal yang wajib di perhatikan saat pemeliharaan dalam budidaya ikan lele.
Pengelolaan Air Kolam
- Agar ketenangan air tetap terjaga pada saat ikan lele dalam masa pertumbuhan, jangan sampai mengganti air kolam sebelum masa panan tiba.
- Jangan sampai menggunakan cara sirkulasi saat menguras air kolam lele, hal tersebut dapat mengurangi keasaman air kolam ikan.
- Jika anda ingin menambah air kolam, boleh saja dilakukan asal benih lele telah di beri makan, namun tetap lakukan secara bertahap.
Pemberian Makan Ikan Lele
- Pakan untuk ikan lele adalah cacing, pellet, plankton, keong mas, atau sentrat 781-1.l
- Beri pakan ikan 3 kali sehari, berlilah pada bukup 07.00 pagi, 17.00 sore dan 22.00 malam.
- Anda dapat memberi pakan tambahan jika ada lele yang lincah mendongakkan kepala ke atas.
- Tips dari kami, berilah pakan setelah matahari terbit agar polusi yang mencemari air kolam hancur pada saat terkena sinar matahari.
- Jangan sampai anda memberi makan saat hujan, hal tersebut dapat merusak zat asam pada pakan.
Mencegah Hama
- Beri obat-obatan khusus agar ikan lele terhindar dari penyakit atau hama.
- Anda dapat menggunakan penghalang di sekitar kolam ikan agar tidak ada hewan liar yang masuk ke dalam kolam ikan lele.
6. Proses Pemisahan Siap Panen
- Tanda ikan lele yang siap dipanen yaitu setelah 3 bulan. Ciri lainnya dapat terlihat pada kolam ikan yang berubah warna menjadi merah ketika lele siap panen.
- Ikan lele yang siap panen memiliki ukuran kurang lebih 5-7 cm atau 9-12 cm.
- Lakukan penyortiran secara hati-hati. Jika semua lele sudah di panen, bersihkan kolam ikan untuk selanjutnya di isi lagi oleh benih-benih ikan lele baru.
Demikian beberapa cara dan proses yang dapat di ikuti bagi anda yang baru memulai budidaya ikan lele. Dengan mengikuti beberapa tips maka bisnis ikan lele dapat berkembang cepat sehingga sangat berpengaruh pada omzet yang bisa terus meningkat. Selain itu, perhatikan modal dan perencanaan keuangan secara matang sebelum memulai budidaya ikan lele.