6 Fakta Generasi Millenial yang Perlu Diketahui Pebisnis Online

6 Fakta Generasi Millenial yang Perlu Diketahui Pebisnis Online

6 Fakta Generasi Millenial yang Perlu Diketahui Pebisnis Online – Generasi millenial lahir sekitar di antara tahun 1981 sampai 1997. Saat ini mereka berusia antara 22 – 38 tahun.

Generasi millenial memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelum mereka.

Hal tersebut menjadi perhatian para marketer, termasuk juga pebisnis online.

Dalam artikel ini, Kami merangkumkan 6 karakteristik unik yang dimiliki oleh generasi millenial.

millenial giat berwirausaha
Sumber gambar: Dok. Pribadi

1. Mandiri dan getol berwirausaha

Para millenial, khususnya di Amerika Serikat pernah merasakan pengalaman pahit menyaksikan anggota keluarga mendapat PHK (awal tahun 2000-an).

Hal tersebut mendorong millenial untuk berwirausaha dan menjadi bos untuk dirinya sendiri.

Senada dengan tren di Amerika Serikat, millenial di Indonesia juga tak mau kalah. Para pemuda kita juga turut membangun ekonomi lewat bisnis yang mereka kembangkan.

Sebagai pebisnis online, Anda dapat memanfaatkan karakteristik ini.

Anda dapat membuat kursus, seminar, atau workshop bertema kewirausahaan untuk menarik minat millenial ini.

Baca Juga :  4 Poin penting yang harus ada di proposal bisnis
generasi millenial giat belajar
Sumber gambar: pexels.com/@edgarserrano

2. Menomorsatukan pendidikan dan karir

Berbeda dengan generasi sebelumnya, para millenial di zaman sekarang sangat giat mengenyam pendidikan.

Bahkan, jenjang pendidikan S1 tak cukup bagi mereka. Banyak juga yang meneruskan pendidikan S2 dan S3.

Menurut penulis, millenial tidak terlampau fanatik dengan pendidikan formal.

Banyaknya tokoh publik yang mengejar pendidikan “otodidak”, membuat sebagian millenial mendidik diri sendiri lewat kursus online, bootcamp, dan berbagai alternatif pendidikan lain.

terlalu asik bermain media sosial
Sumber gambar: pexels.com/@edgarserrano

3. Lengket, tak mau lepas dari media sosial

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa millenial sangat menggilai media sosial.

Tak sedikit millenial yang selalu update setiap hari di media sosial.

Ada juga yang berkeinginan menjadi influencer yang memiliki jutaan penggemar.

Kelekatan dengan media sosial ini membuat para marketer berbondong-bondong menyusun strategi marketing khusus untuk menggaet perhatian millenial di media sosial.

Karena banyaknya bisnis online yang memanfaatkan momentum ini, Anda jangan sampai ketinggalan ya.

Baca Juga :  Lebih Baik Bertengkar Hebat Daripada Memendam Emosi Dalam Hati, Diam Tanpa Bicara, Lalu Tiba-tiba Pergi

4. Peka terhadap tren dan takut kudet

Millenial sangat peka sekali terhadap tren.

Hal tersebut dapat kita lihat dari banyaknya tren-tren viral yang diikuti oleh para millenial ini.

Bahkan tak sedikit pula tren yang dimulai oleh para millenial.

Millenial juga merasa takut jika ia kudet (kurang update) karena ketinggalan tren membuat mereka terkucilkan dari pergaulan.

Sebagai pebisnis online, Anda dapat memanfaatkan karakter ini dengan memanfaatkan tren untuk praktik pemasaran Anda.

millenial hobi belanja
Sumber gambar: unsplash.com/@pekengdonmonyo

5. Hobi belanja membuat pengeluaran mereka meroket

Kemudahan teknologi memudahkan proses jual beli barang dan jasa.

Hal tersebut meningkatkan kebiasaan membeli masyarakat dan yang paling aktif adalah para millenial.

Keakraban millenial dengan teknologi dipandang sebagai faktor utama yang membuat mereka gila belanja.

Tidak seperti generasi terdahulu, generasi millenial yang fasih teknologi lebih mudah percaya dengan e-commerce sehingga bisnis online lebih mudah menjual produk kepada mereka.

Baca Juga :  5 Momen Suram Yang Membuat Anda Tahu Kapan Harus Resign
millenial suka konten otentik
Sumber gambar: unsplash.com/@mimithian

6. Lebih percaya konten engaging daripada konten searah

Pada tahun 2010, Pew Research Center melakukan penelitian bertajuk  Millennials: A Portrait of Generation Next.

Dalam penelitiannya mereka menemukan bahwa kaum millenial menyukai konten user generated atau konten buatan user yang dinilai lebih otentik dibanding konten searah (biasanya dibuat media besar seperti televisi dll).

Oleh sebab itu mereka jarang mempercayai iklan-iklan yang dipertontonkan ke mereka.

Untuk mengakali hal tersebut, para marketer sekarang membuat iklan dengan bumbu komedi untuk memancing para millenial untuk berinteraksi dengan konten iklan tersebut.

Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa generasi millenial merupakan segmen pasar yang memiliki karakteristik unik yang memaksa kita (pebisnis online, digital marketer, atau pekerjaan lain yang terkait) untuk membuat dan mengeksekusi strategi marketing khusus.

Terapkan 6 karakteristik millenial di atas agar strategi pemasaran yang Anda lakukan membuahkan hasil maksimal.