7 Kesalahan Membuat Artikel yang Sering Dilakukan Pemula – Membuat artikel untuk keperluan bisnis online seringkali dipandang sebelah mata. Dianggap mudah. Padahal ada lho kesalahan membuat artikel yang sering terjadi khususnya oleh pemula.
Kami merangkumkan 7 kesalahan membuat artikel yang biasa dilakukan pemula. Ini dia kesalahan-kesalahannya:
1. Tidak melakukan riset calon pelanggan yang benar
Langkah ini biasa diabaikan oleh penulis artikel karena penulis sudah merasa tahu betul karakteristik calon pelanggannya.
Hal tersebut membuat penulis malas untuk melakukan riset calon pelanggan. Padahal data-data mengenai kesukaan, hobi, permasalahan, dan tujuan calon pelanggan itu penting untuk dijadikan bahan inspirasi lho.
Kurangnya riset inilah yang membuat konten yang dibuat tidak relevan dengan calon pengunjung yang berusaha anda raih perhatiannya.
Karena mereka merasa konten yang anda buat tidak relevan, mereka tidak meng-klik link menuju artikel anda sehingga artikel anda tidak ada yang membaca.
2. Kesalahan membuat artikel yang paling sering dilakukan adalah membuat konten asal-asalan
Kesalahan ini sering sekali dilakukan. Mungkin penyebabnya adalah karena penulis tidak punya ide yang bisa dijadikan artikel.
Alhasil mereka membuat konten asal-asalan tanpa ada suatu manfaat yang bisa diambil oleh pembaca.
Seringkali pula konten-konten ini adalah konten-konten duplikat yang diambil dari website lain. Hal tersebut justru berbahaya karena akan membuat google memberikan penalti untuk website anda.
3. Judul artikel tidak menarik orang untuk membaca
Anda mungkin bisa membuat artikel yang menarik. Tulisan yang anda buat bagus dan enak dibaca.
Tapi, apabila judul artikel anda tidak menarik atau biasa biasa saja, calon pengunjung website anda tentunya akan malas untuk mengklik link yang anda bagikan.
Akhirnya malah artikel anda tidak ada yang membaca.
4. Artikel terlalu pendek membuat pembaca tidak terpikat
Artikel yang terlalu pendek tidak membuat pembaca terpikat. Pembaca membutuhkan artikel yang ringkas tapi cukup panjang.
Panduan yang biasa diberikan oleh pakar adalah kurang lebih 500 kata untuk tiap artikel.
Ketika anda membuat artikel dengan jumlah kata tersebut, anda memberi kesempatan kepada pembaca anda untuk benar-benar memahami artikel yang anda buat.
Pembaca juga bisa lebih engage atau terlibat dengan artikel yang anda tulis.
5. Tidak mengukur keberhasilan suatu artikel
Penulis seringkali hanya membuat artikel saja. Kadang mereka abai untuk mengukur keberhasilan artikel yang mereka buat.
Padahal artikel yang dibuat oleh seorang content writer tentunya memiliki tujuan.
Ada yang bertujuan untuk mendatangkan pengunjung baru, membuat pelanggan menjadi loyal, dan tujuan yang lain.
Setiap tujuan tersebut sebaiknya diukur. Ketika anda berhasil mengukur tujuan yang anda tetapkan untuk masing-masing artikel, anda dapat mengevaluasi artikel tersebut dan menentukan perlu tidaknya revisi.
6. Tidak mempublikasikan artikel ke berbagai platform
Artikel yang baik adalah artikel yang dibaca. Oleh karenanya penting sekali bagi anda untuk mempublikasikan artikel-artikel anda ke berbagai platform.
Apapun yang anda tulis sebaiknya anda share ke media sosial seperti instagram, facebook, atau twitter.
Kesalahan yang biasa dibuat pemula adalah mereka biasanya tidak konsisten dalam melakukan publikasi artikel-artikel mereka.
Alhasil mereka tidak mendapatkan jumlah pengunjung yang mereka harapkan.
7. Membuat artikel yang tidak mobile-friendly
Kesalahan yang terakhir adalah seringkali artikel yang dibuat tidak dibuat sesuai dengan spesifikasi perangkat mobile.
Maksudnya artikel yang dibuat jika dibaca menggunakan perangkat mobile akan terasa tidak menyenangkan alias bad user experience.
Beberapa hal yang menyebabkan artikel menjadi tidak mobile-friendly adalah karena paragraf yang ditulis terlalu banyak, tidak adanya jarak (spasi antar paragraf), font terlalu besar, dll.
Itulah tujuh kesalahan membuat artikel yang biasa dilakukan pemula. Karena anda sudah mengerti apa saja kesalahannya, jangan sampai diulangi lagi ya!