KABARPANDEGLANG.COM – Ekosistem mengalami perubahan sepanjang waktu. Keseimbangan ekosistem tidaklah statis, artinya komponen penyusun ekosistem dapat mengalami kenaikan maupun penurunan jumlah populasi, namun dalam komposisi yang proporsional. Misalnya, pada ketika musim hujan, sebuah kebun akan menerima lebih banyak air daripada biasanya.
Tanaman tumbuh dengan baik. Tikus-tikus tanah juga akan mendapatkan lebih banyak makanan daripada biasanya. Hal ini akan menjadikan peningkatan populasi tikus tanah pada kebun tersebut. Peningkatan jumlah tikus tanah akan menjadikan meningkatnya populasi ular tanah. Hal ini disebabkan ular tanah menerima banyak makanan berupa tikus tanah pada trend itu.
Pada trend kemarau, air yang turun di kebun tersebut tentu berkurang. Tanaman tumbuh lebih lambat. Makanan yang dihasilkannya juga lebih sedikit. Keadaan ini akan mengakibatkan menurunnya populasi tikus tanah yang memakan flora di kebun itu. Akibatnya, populasi ular tanah pun akan berkurang, alasannya adalah berkurangnya sumber masakan pada animo itu.
Ekosistem mengalami perubahan baik secara alami maupun sebab kegiatan manusia. Perubahan ekspresi dominan, mirip dijelaskan di atas, merupakan salah satu contoh perubahan alam
1. Apa sajakah yang menimbulkan perubahan ekosistem?
Perubahan lingkungan mampu terjadi alasannya adalah 3 faktor yakni perubahan ekosistem secara alamiah dan perubahan ekosistem yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.
Perubahan Ekosistem Secara Alamiah
Peristiwa-insiden bencana alam dapat mengakibatkan terjadinya perubahan ekosistem. Misalnya, di hutan sekitar Gunung Merapi di Jawa Tengah banyak hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya yang hidup di sana.
Jika terjadi gunung meletus di Gunung Merapi maka makhluk hidup di sana akan banyak yang mati. Begitu pula dengan petaka gempa yang terjadi di Indonesia. Dengan kejadian alam yang terjadi, ekosistem akan berubah secara drastis. Selain gunung meletus, gempa, tanah longsor, kebakaran hutan, tsunami, tornado, dan banjir.
Perubahan Ekosistem yang diakibatkan oleh Kegiatan manusia
Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhannya, manusia memanfaatkan alam dan lingkungannya. Namun pemanfaatannya secara berlebihan tanpa memikirkan kesannya.
Manusia mampu menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan ekosistem. Manusia melakukan berbagai kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembukaan lahan hutan untuk dijadikan sawah dan perkebunan akan mengubah ekosistem. Kegiatan manusia yang menimbulkan pencemaran lingkungan, mampu mengubah keseimbangan ekosistem. Masih banyak lagi kegiatan insan yang dapat mengubah ekosistem.
a. Penebangan dan pembakaran hutan
Penebangan dan pembakaran hutan biasanya untuk dijadikan lahan pertanian. Hutan mempunyai banyak fungsi, di antaranya sebagai pengatur suhu lingkungan, pengatur kelembapan, pengatur cadangan air, tempat berlindung dan berkembang biak binatang liar, penyedia oksigen bagi insan dan hewan, mencegah abrasi, menahan angin, dan masih banyak lagi.
Penebangan dan pembakaran hutan mampu menciptakan hutan menjadi gundul. Akibat penebangan dan pembakaran hutan adalah :
- Punahnya aneka macam jenis binatang alasannya adalah tidak memiliki daerah berlindung.
- Suhu lingkungan meningkat.
- Ketika trend hujan tiba, maka tidak ada akar-akar tanaman yang akan menahan jatuhnya air hujan dan menyerapnya di dalam tanah. Akibatnya lapisan tanah bagian atas yang banyak mengandung humus akan hanyut terbawa air hujan dan menyebabkan tanah menjadi tandus.
- Terjadi banjir dan tanah longsor.
b. Perburuan liar
Manusia sering memburu binatang-hewan di hutan untuk dimanfaatkan bagian-bagian tubuhnya. Apabila perburuan itu dilakukan secara liar maka akan mensugesti keseimbangan ekosistem, alasannya hal itu akan memutus jaring-jaring makanan dihutan itu.
c. Pembangunan industri (pabrik)
Manusia membangun pabrik untuk menciptakan barang-barang yang dibutuhkan. Namun, pembuatan pabrik juga memiliki sisi negatif sebab akan menghasilkan limbah pabrik. Apabila limbah pabrik itu tidak diolah terlebih dahulu maka akan mengakibatkan polusi, baik polusi tanah, udara maupun polusi air.
Kegiatan di industri akan mengeluarkan sisa-sisa atau buangan berupa asap, limbah padat maupun limbah cair. Asap pabrik dapat menimbulkan pencemaran udara. Udara yang terkotori membahayakan makhluk hidup. Limbah padat maupun cair yang dibuang ke sungai dapat menimbulkan pencemaran air. Air yang terkontaminasi mengandung racun dan membahayakan kehidupan makhluk hidup.
Demikian pula terhadap kesuburan tanah. Tanah menjadi tidak subur jikalau terkena pencemaran. Saat ini, mulai diusahakan adanya penampungan limbah industri yang lalu didaur ulang. Hasil penampungan ini tidak dibuang ke tempat permukiman penduduk, sehingga tidak membahayakan masyarakat. Pencemaran menyebabkan keseimbangan ekosistem terganggu serta memengaruhi acara, kesehatan, dan keselamatan makhluk hidup.
d. Penggunaan Bahan Kimia Pada Bidang Pertanian
Akibat yang dapat ditimbulkan dari penggunaan bahan kimia oleh petani adalah sebagai berikut:
- Pemakaian pestisida yang tidak sempurna (berlebihan) akan menimbulkan serangga kebal terhadap pestisida tertentu. Hama serangga yang kebal terhadap pestisida akan cepat berkembang biak. Akibatnya, populasi serangga tersebut akan merusak tanaman yang sedang dibudidayakan insan.
- Pemakaian pestisida secara berlebihan selain dapat membasmi serangga perusak juga mampu membasmi hewan lain yang bukan perusak.
- Bahan kimia dapat menyebabkan pencemaran air dan tanah. Bahan kimia mudah larut dalam air yang digunakan petani untuk mengairi sawah. Hal ini dapat menimbulkan air sawah terkotori alasannya bercampur dengan bahan kimia. Air sawah yang telah terkontaminasi akan masuk ke lingkungan perairan sehingga membahayakan makhluk hidup yang tinggal di sekitarnya.
2. Bagaimana pengaruh perubahan tersebut terhadap populasi mahluk hidup yang ada di dalamnya?
Dalam sebuah ekosistem, bila salah satu makhluk hidup berkurang makan akan mempengaruhi keadaan makhluk hidup yang lainnya. Peristiwa alam lain yang juga dapat merusak kesimbangan ekosistem adalah kebakaran hutan. Baik disengaja maupun tidak sengaja kebakaran hutan menimbulkan kerusakan ekosistem yang ada di dalamnya. Bahkan mampu memusnahkan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Kegiatan insan menebang dan mengkremasi hutan untuk dijadikan lahan pertanian juga berpengaruh terhadap makhluk hidup yang ada di dalamnya. Yaitu punahnya berbagai jenis hewan sebab tidak mempunyai daerah berlindung. Perburuan liar juga mengganggu keseimbangan ekosistem, dengan hilangnya salah satu hewan dalam suatu rantai makanan menjadikan hewan yang lain mengalami kekurangan kuliner. Pembangunan pabrik menghasilkan limbah yang dapat menyebabkan polusi baik polusi air, udara, maupun tanah.
Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!