Penyebab Perubahan Pada Alam

Penyebab Perubahan Pada Alam

KABARPANDEGLANG.COM – Alam merupakan anugerah Tuhan untuk dimanfaatkan manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia diciptakan Tuhan untuk menjalan­kan peran dan fungsinya sebagai rahmat atas alam. Dengan demikian, eksistensi insan atas alam, semestinya berfungsi sebagai pemelihara. Bukan sebagai perusak alam. salah satu wujud positif insan di dunia yakni memberi santunan dan pemeliharaan atas alam, se­hingga manusia memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari alam. Karena itulah, peran insan di atas muka bumi ialah mengelola alam dengan sebaik-baiknya.

Alam selain dimanfaatkan oleh insan, seharusnya juga dijaga kelestriannya. Alam tidak hanya dimanfaatkan oleh generasi yang ada kini, tetapi juga untuk generasi yang akan tiba. Dalam memanfaatkan alam insan terkadang tidak memperhatikan kelestarian alam. Ulah manusia menimbulkan alam menjadi rusak, alam yang rusak tentunya akan menjadikan kerugian bagi manusia itu sendiri. Berikut ini beberapa tindakan insan yang mampu merusak alam.

Beberapa tindakan insan yang dapat menyebabkan perubahan pada alam antara lain penggunaan bahan kimia yang berlebihan serta beberapa perilaku yang mampu mengganggu kelestraian alam. Berikut ini beberapa teladan sikap insan yang dapat mengganggu kelestarian alam.

A. Pemakaian zat yang dapat menimbulkan perubahan pada alam:

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan produk-produk industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Bahan kimia yang telah diketahui manfaatnya dikembangkan dengan cara menciptakan produk-produk yang berkhasiat untuk kepentingan insan dan lingkungannya. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui jenis, sifat-sifat, kegunaan, dan imbas samping dari setiap produk yang kita gunakan atau kita lihat sehari-hari.

Baca Juga :  Jenis Usaha Ekonomi Yang Dikelola Sendiri

1. Pembersih.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal banyak sekali bahan kimia pembersih, di antaranya sabun dan detergen. Sabun dan detergen mampu menjadikan lemak dan minyak yang tadinya tidak mampu bercampur dengan air menjadi gampang bercampur. Detergen mengandung materi aktif ABS (Alkil Benzena Sulfonat). Bahan ini merupakan materi kimia yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga mengakibatkan pencemaran air dan tanah. Selain itu, busa yang berlimpah mampu menutup permukaan air dan menjadikan pencemaran lingkungan.

Kita perlu hati-hati dalam memilih bahan pembersih, bahan tersebut jangan sampai menyebabkan dampak yang buruk terhadap lingkungan. Oleh alasannya itu, kita sebaiknya menentukan detergen yang limbahnya mampu diuraikan oleh mikrorganisme (biodegradable). Pengaruh jelek yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian detergen yang tidak selektif atau tidak hati-hati ialah:

  • Rusaknya keindahan lingkungan perairan;
  • Terancamnya kehidupan hewan-binatang yang hidup di air; dan
  • Merugikan kesehatan manusia.

2. Pewangi / Parfum

Pewangi dalam bentuk semprot mengandung kloro fluoro karbon (CFC). Bahan ini menjadikan tipisnya lapisan ozon. lapisan ozon yang semakin tipis bahkan bila berlubang, sangat berbahaya bagi kehidupan dibumi. Lapisan ozon ialah suatu lapisan di udara bab atas yang melindungi insan dari sinar-sinar berenergi tinggi, seperti sinar ultra violet. Sebaiknya gunakan saja pewangi alami yang sudah kita kenal di antaranya diperoleh dari daun kayu putih, kulit kayu anggun, batang kayu cendana, bunga kenanga, bunga melati, dan buah pala.

Baca Juga :  Kehidupan Nelayan Indonesia

3. Pestisida

Pestisida dipakai untuk memberantas hama tumbuhan sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian. Pestisida mencakup semua jenis obat (zat/bahan kimia) pembasmi hama yang ditujukan untuk melindungi flora dari serangan serangga, jamur, kuman, virus, tikus, bekicot, dan nematoda (cacing). Penggunaan pestisida yang berlebihan, dapat mengakibatkan hama kebal terhadapnya, bahkan memicu munculnya spesies gres. Spesies ini hanya bisa dikendalikan dengan pestisida dalam takaran yang lebih tinggi lagi. Hal ini tentunya akan menyebabkan pencemaran yang lebih besar baik terhadap lingkungan ataupun insan.

B. Perilaku atau aktivitas manusia yang mampu mengakibatkan perubahan pada alam

Alam dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sangat disayangkan, terkadang insan sampai merusak alam untuk memenuhi kebutuhannya. Perbuatan manusia inilah yang mampu merusak kelestarian alam. Berikut ini beberapa aktivitas manusia yang mampu merusak alam.

1. Penebangan dan Pembakaran Hutan

Manusia melakukan penebangan dan pembakaran hutan secara liar demi membuka lahan pertanian dan pemukiman. Penebangan hutan juga dilakukan untuk mengambil kayu sebagai bahan pembuatan perlengkapan rumah tangga. Kegiatan tersebut tentu saja menciptakan hutan menjadi gundul. Populasi beberapa tanaman berkurang bahkan punah. Hewan-binatang hutan kehilangan kawasan tinggal. Hutan yang gundul akan mampu menimbulkan petaka bajir dan tanah longsor.

Kawasan hutan yang dijadikan lahan pertanian biasanya menjelma tanah tandus dan gersang. Hal ini alasannya setelah panen biasanya ladang ini akan ditinggalkan. Sistem perladangan mirip ini disebut perladangan berpindah. Akhirnya hutan yang dahulu menghijau menjadi tanah tandus dan gersang, alasannya adalah sesudah panen dan sudah tidak subur lagi biasanya ditinggalkan begitu saja. Karena tanahnya tandus dan gersang maka struktur tanah menjadi rusak dan mudah mengalami pengikisan.

Baca Juga :  Memahami Gambar Kisah Kancil Dan Siput

2. Perpindahan Penduduk
Alam merupakan anugerah Tuhan untuk dimanfaatkan manusia dalam memenuhi kebutuhannya Penyebab Perubahan Pada Alam

Perpindahan penduduk menyebabkan daerah yang didatangi menjadi sangat padat alasannya adalah jumlah pemukiman terbatas. Kepadatan jumlah penduduk ini akan memicu terbentuknya pemukiman kumuh. Lingkungan kotor di pemukiman kumuh memengaruhi kualitas kesehatan manusia dan menjadikan pencemaran lingkungan semakin meningkat. Selain itu kepadatan penduduk juga menyebabkan banyak lahan yang dipakai sebagai pemukiman, dengan banyaknya pemukiman menyebabkan berkurangnya lahan pertanian dan juga hutan.

3. Penambangan

Kegiatan penambangan juga dapat mengubah permukaan bumi. Pengambilan materi tambang dengan cara digali atau ditambang. Beberapa materi tambang mirip tembaga, besi, watu bara, kapur, dan aluminium sering ditemukan di permukaan bumi. Oleh sebab itu, untuk mengambilnya tidak perlu menggali. Kegiatan ini mengubah bentuk permukaan bumi menjadi lubang-lubang bekas penambangan. Apabila tidak dikelola dengan baik, penambangan dapat menjadikan kerusakan lingkungan secara keseluruhan dalam bentuk pencemaran air, tanah dan udara.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!