Banjir Undangan, 3 Cara Mujarab Menjadi Pembicara Karismatik

Banjir Undangan, 3 Cara Mujarab Menjadi Pembicara Karismatik

Banjir Undangan, 3 Cara Mujarab Menjadi Pembicara Karismatik – Menjadi pembicara memang bukanlah bagian dari job description seorang business owner.

Namun, seiring berjalannya waktu, saat bisnis Anda mulai berkembang pesat, banyak orang yang mengetahui kiprah Anda ini.

Mereka ini haus akan ilmu dan pengalaman yang Anda miliki.

Oleh karenanya Anda akan mendapat tawaran untuk menjadi pembicara di seminar-seminar bisnis.

Tetapi, menjadi pembicara tidaklah semudah yang dibayangkan orang.

Bahkan, beberapa pakar menyebut berbicara di depan umum adalah salah satu ketakutan terbesar yang bisa dimiliki seseorang.

Beruntungnya, Anda berada di website yang tepat. Dalam artikel ini, kami akan memberikan 7 cara mujarab yang bisa membuat Anda menjadi pembicara karismatik.

1. Memiliki ciri khas adalah tiket Anda menuju ketenaran

cara menjadi pembicara
Sumber gambar: pexels.com/@zhuhehuai

Penulis yakin kita bisa sama-sama sepakat kalau sudah banyak pembicara-pembicara di luar sana. Untuk topik bisnis sendiri jumlah pembicara di Indonesia sangatlah banyak.

Oleh karenanya, Anda harus memiliki ciri khas yang bisa membedakan Anda dari kompetitor-kompetitor Anda ini.

Jika Anda memiliki ciri khas, nama Anda akan mudah diingat oleh orang sehingga secara tidak langsung juga akan menaikkan pamor bisnis Anda.

Sebagai contoh, Anda bisa mengamati pak Tung Dasem Waringin.

Liputan aksi “hujan uang” oleh Pak Tung

Pak Tung di tahun 2008 pernah melakukan aksi nyeleneh yakni bagi-bagi uang 100 juta rupiah.

Baca Juga :  Kisah Pebisnis Muda Atina: Founder Vanilla Hijab

Lebih nyeleneh lagi karena aksi pak Tung dilakukan beliau dengan mengendarai helikopter. Jadi, uang sebanyak 100 juta rupiah tersebut dilempar beliau.

Keren banget kan?

Aksi beliau tersebut mendapat perhatian dari publik dan banyak disiarkan oleh media.

Anda juga bisa melakukan yang demikian. Maksud penulis bukan membagi-bagikan 100 juta rupiah secara cuma-cuma. Kalau Anda memang berduit banyak dan bersedia, ya silahkan.

Tapi bukan itu.

Anda bisa meniru strategi diferensiasi pak Tung dengan mengembangkan ciri khas Anda.

Contoh tadi, dimana pak Tung menyebarkan 100 juta rupiah secara cuma-cuma menunjukkan ciri khas pak Tung sebagai pembicara yang nyentrik dengan pola pikir yang “out of the box”.

Anda perlu mengenali diri Anda sendiri terlebih dahulu. Pelajari kekuatan dan kelemahan Anda.

Dari situ Anda akan menemukan keunikan Anda yang bisa dijadikan nilai jual, yang membuat Anda menonjol dari pembicara lain.

2. Pelajari target audience Anda

pembicara handal selalu mempelajari audiens
Sumber gambar: pexels.com/@startup-stock-photos

Kegagalan dalam memberikan presentasi di depan umum tidak hanya disebabkan oleh minimnya ilmu publlic speaking pembicara atau materi yang kurang “nendang”.

Salah satu sebab lainnya adalah pembicara tidak mengenali target audiencenya.

Sebelum Anda berdiri di atas panggung atau dibelakang podium, hendaknya Anda mempelajari terlebih dahulu target audience Anda.

Anda bisa mulai dengan mempelajari demografi mereka seperti usia, jenis kelamin, serta pekerjaan.

Gunakan informasi yang Anda dapat untuk menyusun gaya berbicara serta referensi atau contoh yang Anda masukkan dalam presentasi.

Baca Juga :  Donat J.Co: Kisah Suksesnya Semanis Donatnya

Ketika Anda berbicara di depan eksekutif berusia di atas 40 tahun, sebaiknya Anda menggunakan bahasa formal.

Tetapi ketika Anda berbicara di depan kalangan millenial yang berusia 20 – 30 tahun, Anda bisa menggunakan gaya yang lebih santai.

Anda juga bisa mengutip budaya pop yang sedang hits seperti seri film Avenger dalam bahan presentasi Anda. Tapi ini untuk presentasi di depan anak muda ya.

Kalau untuk audiens yang lebih senior, Anda perlu menyesuaikan referensi dengan minat mereka.

3. Rebut simpati Audiens dengan kisah hidup Anda

menceritakan kisah hidup
Sumber gambar: pexels.com/@burst

Bagaimana reaksi Anda ketika mendengar cerita sedih dari seseorang?

Anda pasti terenyuh mendengar cerita tersebut. Atau bahkan sampaimenitikkan air mata.

Wajar jika Anda bereaksi demikian karena manusia memiliki sifat simpatik dengan orang lain.

Ketika kita mendengar cerita orang lain, kita seolah merasakan apa yang ia alami.

Anda bisa memanfaatkan ini dalam presentasi. Tidak harus cerita sedih kok.

Anda bisa menceritakan kisah hidup dimana Anda sempat mengalami masalah. Ceritakan apa yang Anda rasakan saat itu, bagaimana Anda menghadapi permasalahan itu dan apa saja pelajaran yang Anda petik.

Sebagai contoh, coba tengok kisah hidup Handry Santiago.

Handry saat ini menjabat sebagai CEO di General Electric Indonesia. General Electric sendiri adalah salah satu perusahaan terbesar dan tertua di dunia yang dahulu didirikan oleh Thomas Alva Edison.

Baca Juga :  5 Minyak Alami yang Dapat Mengatasi Masalah Rambut

Sebelum menjabat sebagai CEO GE Indonesia, hidup Handry penuh tantangan. Setelah divonis kanker getah bening oleh dokter, kedua kakinya tak lagi bisa berfungsi, mengharuskan ia menggunakan kursi roda seumur hidup.

Terlepas dari kondisinya tersebut, Handry mampu meraih prestasi gemilang seperti saat ini.

Anda bisa simak cerita lengkapnya di video berikut.

Kisah hidup Handry Satriago

Memang benar kalau Handry memiliki kisah hidup yang inspiratif. Tapi, coba Anda perhatikan cara beliau bertutur dalam video diatas.

Dalam video tersebut, beliau menceritakan panjang lebar kisah hidupnya. Masalah yang beliau hadapi dan bagaimana beliau menyelesaikan masalah tersebut.

Teknik presentasi itu bisa Anda tiru.

Masalah yang Anda hadapi mungkin tidak sebesar yang dihadapi oleh Handry. Tapi, Anda bisa gunakan itu untuk Anda jadikan bahan presentasi.

Anda juga harus ingat kalau cerita yang Anda sampaikan haruslah relevan dengan topik presentasi Anda.

Karena tujuan Anda adalah menjadi pembicara bisnis, ceritakan masalah-masalah bisnis yang pernah Anda alami dan bagaimana Anda menyelesaikan masalah tersebut.

Cerita tersebutlah yang mampu menarik simpati audiens dan membuat Anda disegani.

Penutup

Perjalanan Anda menjadi pembicara karismatik masih panjang. Ada banyak hal yang tentunya perlu Anda pelajari.

Praktikkan 3 tips di atas agar Anda dapat menjadi pembicara yang mampu menarik perhatian audiens.