5 Hal Sepele Tapi Menyebalkan yang Membuat Anda Tidak Punya Teman (dan Cara Mengatasinya)

5 Hal Sepele Tapi Menyebalkan yang Membuat Anda Tidak Punya Teman (dan Cara Mengatasinya)

5 Hal Sepele Tapi Menyebalkan yang Membuat Anda Tidak Punya Teman (dan Cara Mengatasinya) –  Memiliki koneksi atau networking yang luas adalah salah satu kunci membangun bisnis.

Anda mungkin berpikir bahwa Anda bisa membangun bisnis seorang diri. Tapi, kenyatannya tidak demikian.

Koneksi Anda berperan penting dalam memajukan bisnis Anda.

Jika Anda memiliki koneksi yang luas, Anda lebih mungkin untuk menemukan peluang-peluang emas yang bisa Anda maksimalkan.

Selain itu, Anda juga bisa mendapat wawasan serta pengalaman dari teman-teman Anda ini.

Mengingat pentingnya koneksi ini, ternyata ada 5 hal sepele yang membuat seseorang tidak memiliki teman. Alhasil koneksi atau networkingnya jadi tidak maksimal.

Kira-kira apa ya 5 hal sepele tersebut, simak penjelasannya berikut:

basa basi beracun membuatmu dijauhi teman
Sumber gambar: pexels.com/id-id/@pixabay

1. Kalau bertemu, sering basa basi beracun

Menanyakan kabar mungkin sah-sah saja. Bahkan hal tersebut termasuk pembuka pembicaraan.

Tapi terkadang ada basa-basi yang justru malah membuat orang lain sakit hati.

Contohnya adalah ketika hari raya atau ketika momen reuni, ada orang-orang yang dengan entengnya nyeletuk “kamu gendutan ya sekarang” atau “umur 30 kok belum nikah”.

Nah, obrolan-obrolan seperti inilah yang beracun, berpotensi membuat orang sakit hati.

Saran

Hindarilah topik-topik pembicaraan yang sensitif seperti bentuk badan, status pernikahan, skripsi, dan lain lain.

Coba ganti dengan menanyakan hal-hal menarik dari orang yang Anda ajak obrol.

Baca Juga :  Harta Bisa Dicari, Fisik Bisa Dipoles Tapi Hati yang Tulus Tak Bisa Direkayasa

Misalnya Anda mengobrol dengan seorang seniman. Anda bisa menanyakan seni apa saja yang sudah ia buat? Bagaimana ia mendapat inspirasi?

tidak punya teman karena suka ngebully
Sumber gambar: unsplash.com/@kattrinnaaaaa

2. Membungkus bully dengan dalih bercanda

Humor memang menjadi salah satu hiburan yang menyenangkan. Memancing gelak tawa orang lain bahkan dapat memberikan kegembiraan tersendiri.

Namun, terkadang bercandaan ini bisa kelewat batas dan justru menyakiti perasaan orang lain.

Salah satu bentuk bercandaan yang merupakan bullying adalah bercandaan mengenai fisik seseorang. Padahal fisik sendiri adalah sesuatu yang tidak bisa diubah sehingga tidak layak dijadikan bahan bercanda.

Saran

Berhati-hatilah dalam memilih humor. Selalu pastikan kalau yang Anda jadikan lelucon bukan suatu hal yang sensitif dan tidak menyinggung orang lain.

Banyak lho komedian yang memilih menggunakan dirinya sendiri sebagai bahan humor. Dengan menjadikan diri sendiri sebagai bahan lelucon, tentunya tidak memicu orang menjadi sakit hati.

dijauhi teman karena penampilan tak terjaga
Sumber gambar: unsplash.com/@carlosarthurmr

3. Acuh terhadap penampilan, utamanya bau badan

Penampilan Anda adalah salah satu aspek yang mempengaruhi bagaimana orang lain bersikap kepada Anda.

Penulis mengatakan demikian tidak bertujuan untuk membuat Anda menilai seseorang dari penampilan.

Tetapi penampilan Anda, terutama bau badan menjadi first impression Anda di benak orang lain.

Anda mungkin memiliki sikap dan kepribadian yang bagus, tetapi jika Anda tidak memperhatikan penampilan Anda, penulis yakin Anda akan kesulitan melakukan networking.

Saran

Baca Juga :  Ikhlaslah Dengan Pilihan Allah, Karena Apapun yang Dipersembahkan-Nya Sudah Terbaik Untukmu

Anda tidak harus ganteng atau cantik. Cukup berpenampilan rapi.

Anda bisa memadupadankan busana yang Anda miliki. Pilihlah warna dengan bijak agar semua yang melekat di badan Anda matching.

Selain itu, penting bagi Anda untuk menggunakan wewangian berupa parfum. Tidak perlu mahal-mahal. Setidaknya Anda cukup wangi dan tidak membuat penciuman orang lain terganggu.

kebiasaan berfikir negatif
Sumber gambar: unsplash.com/@3alexander

4. Negative thinking, memandang kejelekan orang lain semata

Orang yang memiliki pemikiran negatif selalu memandang orang dengan tatapan curiga.

Orang-orang seperti ini melihat orang lain dari sisi jeleknya saja meskipun orang yang bersangkutan memiliki sisi positif.

Lalu, kenapa sih orang bisa negative thinking?

Menurut penulis, orang yang memiliki pemikiran negatif terhadap orang lain ini bisa jadi merasa insecure dengan dirinya.

Dengan kata lain mereka minder dengan diri mereka sendiri sehingga mereka melampiaskannya dengan menonjolkan kejelekan orang lain.

Saran

Apabila Anda merasa selalu negative thinking dengan orang lain, cobalah introspeksi diri.

Bisa jadi Anda terbiasa berfikir seperti ini karena Anda merasa tidak nyaman dengan diri Anda sendiri.

Jika benar demikian, solusi yang tepat bukanlah dengan Anda negative thinking tetapi dengan menyelesaikan masalah yang masih mengganjal dalam diri Anda.

Selain itu, setiap kali Anda berinteraksi dengan orang lain, paksa diri Anda untuk melihat sisi positif yang dimiliki orang tersebut.

Baca Juga :  Jangan Salah Paham Tentang Perhatian, Kadang Dia Baik Memang Baiknya ke Semua Wanita

Akan sulit memang.

Jika dilakukan secara konsisten, penulis yakin Anda akan terkejut setelah melihat sisi positif yang sering luput diperhatikan orang.

egois membuatmu dijauhi teman
Sumber gambar: unsplash.com/@lensinkmitchel

5. Egois, penyebab utama kenapa anda tidak punya teman

Penulis yakin bahwa sifat egois ini adalah sifat yang paling dibenci oleh seseorang dan menjadi faktor utama yang memutus hubungan pertemanan.

Orang yang egois hanya memperhatikan dirinya sendiri.

Kebutuhannya harus dipenuhi dan tidak ada hal lain yang lebih penting.

Mereka gagal melihat kenyataan bahwa orang lain juga memiliki kebutuhan dan perasaan yang sama seperti mereka.

Orang yang memiliki sifat egois ini enggan membantu teman mereka yang kesusahan. Tapi, ketika mereka butuh bantuan, mereka tak henti-hentinya minta ditolong.

Saran

Jangan segan-segan untuk membantu teman Anda yang kesusahan. Terkadang bantuan yang diberikan tidak butuh yang besar.

Anda memberikan dukungan emosional, atau menemani teman Anda yang kesusahan ini bisa jadi lebih berarti daripada sekedar bantuan finansial.

Kebiasaan membantu teman (dan orang lain juga) dapat mengasah empati Anda dan membebaskan Anda dari sifat egois.

Kesimpulan

Manusia adalah makhluk sosial. Kita membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa menjalani hidup.

Oleh karenanya, jaga baik-baik pertemanan Anda. Jangan pandang pertemanan Anda dari segi bisnis semata.

Hubungan yang baik lebih bernilai dari harta yang berlimpah.