Tidak Ada Kata Terlambat untuk Sukses Menjadi Seorang Pengusaha. Ini Buktinya! – “Lebih baik terlambat daripada tidak pernah mencapai keberhasilan menjadi pengusaha di usia yang lebih tua” Begitulah setidaknya yang dikatakan banyak pengusaha sukses di seluruh dunia. Bahwa tidak ada ukuran usia yang pasti akan membuat kita sukses, ketika kita belum coba memulainya.
40 adalah usia rata-rata pengusaha sukses di dunia industri seperti, teknologi, kesehatan dan transportasi.
Sebuah study oleh founder institute menemukan bahwa pendiri bisnis yang mencapai usia 40 tahun lebih mungkin untuk meraih sukses yang mereka dambakan. Usia mereka rata-rata 55-64 tahun. Awalnya pada tahun 1996, hanya 14,3% dari pengusaha baru yang usianya mencapai 55 tahun. Sedangkan pada tahun 2012, jumlah ini meningkat sampai 23,4%.
Pada usia 55-64 tahun, mereka membangun bisnis jauh lebih banyak daripada mereka yang usianya masih 20-30an. Mereka cenderung sudah memiliki tingkat tertinggi aktivitas bisnis dalam 10 tahun terakhir ini.
Mungkin dibanding pengusaha yang usianya sudah menua, para pengusaha muda ini mengkhawatirkan beberapa hal ini, seperti resiko bisnis, pengalaman dan kehidupan keluarga. Sedangkan mereka yang sudah tua, mengaku lebih mudah karena sudah memiliki banyak pengalaman, keahlian, kinerja yang lebih baik dan juga memiliki penilaian lebih dari yang lebih muda.
Dalam ilmu Psikologi, Erik Erikson menjelaskan 8 tahapan perkembangan. Dan tahap ke 7 yaitu masa dewasa akhir, yakni mereka yang memasuki usia 40-64 di seluruh aspek kehidupannya. Seperti Generativity, produktivitas, dan kreativitas.
Sedangkan menurut pendapat Gallup, 8 dari 10 baby boomer digambarkan bahwa berwirausaha adalah sebagai pilihan gaya hidup mereka yang memungkinkan mereka untuk bekerja lebih mandiri, mengembangkan passion mereka, dan meningkatkan pendapatan mereka.
Usia hanyalah angka Dan beberapa pengusaha ini suskes bahkan di atas usia 40 tahun. Lihat saja:
-
- Sam Walton, pendiri Wal Mart yang sukses di usia 44 tahun.
-
- Adi Dassler, pemilik merek Adidas yang mendapai puncak di usia 49 tahun.
-
- Leo Goodwin, memiliki Geico di usia 50 tahun.
-
- Gordon Bowker, pendiri Starbucks yang memulai di usia 51 tahun.
-
- Joseph Campbell, mendirikan Sup Campbell di usia 52 tahun.
-
- Arianna Huffington, pendiri Huffington post di usia 54 tahun.
-
- Charles flint, Sukses menjadi pemilik IBM di usia 61 tahun.
-
- Harland Sanders david, Menjadi pemilik Kentucky Fried Chicken, di usi 62 tahun
-
- Henry kaiser, yang suskes mendirikan Kaiser Permanente di usia 63 tahun.
Nah, berikut ini adalah tips yang bisa diterapkan di setiap usia Anda.
- Bersiaplah untuk memiliki waktu yang baru. Karena setiap usaha untuk memulai bisnis baru membutuhkan waktu dan komitmen yang kuat.
- Rangkulah teknologi. Jika Anda tidak mahir teknologi tertentu, seperti sosial media, ambillah waktu untuk mengikuti webinar atau mintalah bantuan untuk sekedar mengajari dasar-dasarnya saja.
- Bangunlah dana startup. Dengan mencari dana dari bank, keluarga, teman ataupun dana investasi lain yang jelas tidak berhubungan dengan dana pensiunan Anda.
- Benar-benar mencintai apa yang Anda lakukan. Dengan mempertimbangkan nilai Anda pada tahap ini di dalam karir Anda. Ingatlah mengapa Anda ingin memulai bisnis ini.
- Dapatkan dukungan. Dengan membentuk sebuah tim, Anda akan memiliki teman dan keluarga terus Anda bertanggungjawab untuk penglihatan Anda.
- Tekanlah ke dalam pengalaman Anda. Dengan usia Anda saat ini, kembangkan dan terus asah kemampuan dan keahlian di industri Anda.
- Milikilah strategi. Jika Anda memulai bisnis di kemudian hari, Anda mungkin hanya ingin menjalannya selama 10 tahun. Dan Anda akan berencana meninggalkan bisnis di kemudian hari.
- Jangan berharap sukses dalam semalam. Hanya karena Anda lebih tua dan lebih bijaksana, mulai bisnis baru pada usia berapapun tentu membutuhkan banyak usaha dan upaya untuk bisa menjadi lebih sukses.
Nah, saat ini jika Anda siap untuk memulai karir, jangan lupa dengan kalimat ini “Usia hanyalah angka”. Sukses tergantung pada keinginan dan kerja keras kita sendiri. Sukses juga tergantung pada semangat dan nilai yang kita bangun. 🙂 sumber: entreprenur.com