Banyak diantara kita yang curhat dengan seruhan hati seperti “kenapa sih aku belum meove on juga?, padahal aku sudah lama mengikhlaskannya”. Tidak, pernyataan yang demikian tidak akan dikatakan seseorang yang sudah benar-benar mengikhlaskan.
Karena disaat kamu telah ikhlas, tentu seperti apapun caranya dia meninggalkanmu, sesadis apapun dia menyakitimu, bila memang ikhlas sudah tertanam dihati, sungguh semua sesal tidak akan lagi menghantui.
Maka gampang saja membuktikan bahwa kamu sudah move on atau tidak, cukup kamu playback ingatanmu ketika bersamanya, bila keadaan hatimu baik-baik saja maka ikhlasmu sudah benar.
Disaat Kamu Telah Ikhlas, Maka Semenyakitkan Apapun Perbuatannya Dulu Tidak Akan Mengusikmu Lagi Bila Diingat
Karena disaat kamu telah ikhlas, maka semenyakitkan apapun perbuatannya dia dulu kepadamu, sungguh tidak akan mengusikmu lagi walau diingat.
Tetapi sebaliknya, jika mengingatnya saja masih mengundang kebencian, mengundang dendam, dan membuatmu menyumpah sarapahi maka itulah artinya kamu belum ikhlas, walau kata ikhlas itu seringkali keluar dari lisanmu.
Gampang Saja Mengetahui Kamu Belum Move On Atau Tidak, Cukup Rasakan Saja Masih Terasa Sakit Atau Tidak Hatimu Saat Ini
Jadi tidak usah kamu mengungkap pertanyaan “kenapa masih terasa sakit, padahal aku udah ikhlasin semuanya”. Oops, ikhlas itu tidak terbukti hanya karena kamu telah sering mengeluarkan kata ikhlas dari bibirmu.
Tetapi, ikhlas itu disadari saat kamu mengingatnya sudah tak ada lagi rasa sakit yang menderu, dan tidak ada rasa benci yang menyayat hati.
Jika Mengingatnya Saja Masih Sangat Menyesakkan, Artinya Kamu Belum Bisa Mengikhlaskannya Atau Belum Move On
Lantas, jika mengingatnya saja masih sangat menyesakkan dada, artinya kamu belum bisa mengikhlaskannya dengan tulus, maka pastas saja bila kamu belum move on.
So, belajarlah ikhlas sampai kehati, bukan hanya omongan doank, agar hatimu benar-benar kembali tenang menyambunt seseorang yang baru dimasa depan.
Sulit? Belajarlah! Memang Kamu Tidak Ingin Kembali Hidup Bahagia Dengan Seseorang Yang Baru?
Sulit? Belajarlah! Karena ibarat sebuah kaca yang pecah, akan sangat sulit mengembalikannya utuh seperti sedia kala, walau telah hebat bahan perekat yang dibuat untuk menjadikannya satu.
Lagipula, untuk apa sih lama-lama terjebak dimasa yang tak mungkin datang kembali? Memangnya kamu tidak ingin kembali hidup bahagia dengan seseorang yang baru?
Sadarlah, Jika Ia Cukup Tegas Meninggalkanmu Dengan Caranya Yang Menyakitkan, Maka Kaupun Harus Tegas Mengikhlaskan Segalanya
Sadarlah wahai pemilik hati yang tengah gundah, jika ia cukup tegas meninggalkanmu dengan caranya yang sangat menyakitkan, maka kamupun harus tegas mengikhlaskan segalanya.
Kamu harus buktikan bahwa kamu baik-baik saja tanpa kehadirannya, dan kamu mampu lebih baik dimasa yang akan datang denagn keadaan hati dan diri yang telah lebih dewasa lagi.