Setiap Kebahagiaan yang Didapat Dari Merampas Hak Orang Lain, Maka Kebahagiaan Itu Takkan Hakiki

Setiap Kebahagiaan yang Didapat Dari Merampas Hak Orang Lain, Maka Kebahagiaan Itu Takkan Hakiki

Berbahagialah kamu dengan kebahagiaan yang hakiki, carilah kebahagiaan yang dapat membuatmu lebih baik. Karena bukan kebahagiaan namanya bila pada akhirnya membuatmu terjerumus pada murka Allah.

Bukan kebahagiaan namanya bila pada akhirnya hanya akan membuatmu jauh dari kasih sayang Allah, tapi apa? Yaitu kesenangan nafsu belaka.

Dan yang paling harus kamu ingat adalah jangan mencari kebahagiaan dengan merampas kebahagiaan orang lain. Seperti selingkuh misalnya, karena perbuatan tersebut sama halnya kamu telah mengambil hak orang lain, dan kebahagiaan yang demikian tentu bukanlah kebahagiaan yang hakiki.

Mungkin Kamu Merasa Menang Karena Ia Telah Lebih Memilihmu, Dan Meninggalkan Apa Yang Seharusnya Tidak Ia Tinggalkan

Setiap Kebahagiaan yang Didapat Dari Merampas Hak Orang Lain, Maka Kebahagiaan Itu Takkan Hakiki
wajibbaca.com

Gampang saja mungkin kalau berpisah bukan jodoh, iya sebagian orang mungkin akan menanggapinya dengan sederhana seperti ini. Tapi koreksinya adalah siapapun kamu dan appun statusmu saat ini, jangan hanya tahu bahwa cinta itu indah dan membahagiakan.

Baca Juga :  5 Hobi Ini Akan Membantumu Meningkatkan Kecerdasan

Namun, pastikan dalam mencintamu maka kamu tak pernah mencintai cinta yang sudah ada pemiliknya. Dan walau benar dia telah lebih memilihmu, tapi sadarlah bahwa dirimu telah berlaku dzalim karena membuatnya meninggalkan cinta yang seharusnya tidak ia tinggalkan.

Mungkin Kamu Merasa Hebat Karena Menurutmu Cintamu Lebih Besar Dari Rasa Cintanya, Hingga Bisa Membuat Seseorang Itu Berpaling Padamu

Setiap Kebahagiaan yang Didapat Dari Merampas Hak Orang Lain, Maka Kebahagiaan Itu Takkan Hakiki
story-afterwork.blogspot.co.id

Mungkin saat ini kamu merasa hebat karena menurutmu cintamu telah lebih besar dari cinta yang sudah kamu rebut pasangannya, hingga bisa membuat seseorang yang kamu cintai berpaling dari cinta sesungguhnya.

Namun sadarlah, bukan cinta namanya bila kamu berbuat aniaya kepada pemilik yang hak, tapi sebuah kedzaliman karena dengan tidak pantasnya kamu merebutnya secara licik.

Baca Juga :  4 Alasan Penting Kenapa Kamu Harus Pilih-pilih Menjalin Pertemanan

Mungkin Kamu Bangga Karena Dengan Mudahnya Dia Bisa Terlena Kepada Cintamu, Tapi Sadarlah Pembalasan Allah Sangatlah Nyata

Setiap Kebahagiaan yang Didapat Dari Merampas Hak Orang Lain, Maka Kebahagiaan Itu Takkan Hakiki
undanganterbaru.com

Atau mungkin saat ini kamu merasa bangga karena denagn mudahnya dia bisa terlena kepada cintamu, tapi sadarlah pembalasan Allah sangatlah nyata.

Bisa jadi nanti saat kamu telah bersama, hal serupa akan menimpamu, dan dia yang telah kamu yakini sempurna menjadi milikmu akan menjadi milik orang lagi. Na’udzubillah

Karma Memang Tak Ada Dalam Hukum Islam, Tapi Pembalasan Atas Segala Perbuatanmu Sengatlah Nyata

Setiap Kebahagiaan yang Didapat Dari Merampas Hak Orang Lain, Maka Kebahagiaan Itu Takkan Hakiki
thebinde.com

Maka dari itu, saat kamu hendak mencinta pastikan cinta itu memang belum ada pemiliknya. Pastikan seseorang yang kamu cintai itu bukan istri maupun suami orang lain, karena bila kamu berbuat demikian maka sungguh bahagiamu tidak akan hakiki.

Baca Juga :  Terkadang Sumber Ketidak Bahagiaanmu Adalah Dirimu Sendiri yang Selalu Angkuh Dengan Kebencian

Ingat, karma mungkin memang tidak ada dalam hukum islam, tapi pembalasan atas segala perbuatanmu sangatlah nyata.

Allah Akan Membalas Perbuatanmu Dengan Sangat Sempurna, Ntah Itu Ketika Kamu Masih Di Dunia Maupun Di Akhirat Kelak

Setiap Kebahagiaan yang Didapat Dari Merampas Hak Orang Lain, Maka Kebahagiaan Itu Takkan Hakiki
pengonaq-media.com

Karena Allah akan membalas perbuatanmu dengan sangat sempurna, natah itu ketika kamu masih di dunia ini maupun diakhirat kelak. Maka sebab itu, hati-hatilah dalam mencintai, jangan sampai kamu terjebak dalam cinta yang salah.

Jangan pernah kamu merampas kebahagian yang memang bukan hakmu, karena setiap kebahagiaan yang didapat dari merampas kebahagiaan orang lain, maka sungguh bahagiamu tidak akan hakiki.