Ujian atau cobaan, apa yang terbayang saat membaca atau mendengarnya?, tentang kesulitan?, tentang kesedihan?, atau juga mungkin sempat terfikir bahwa ujian hanya datang pada orang-orang yang berdosa?
Dan tentu kalian pun juga tahu bahwa ujian Allah itu dapat berbentuk apa saja, tidak dapat disebutkan satu persatu segala macam bentuknya. Hanya saja, satu hal yang harus kita pahami, bahkan “cinta” pun bisa menjadi bentuk ujian.
Cinta Adalah Fitrah, Perasaan Suci Yang Telah Allah Anugerahkan Kepada Seluruh Makhluk-Nya
Ya, cinta. Adakah yang tidak mengenal cinta?, cinta adalah fitrah, sebauah perasaan suci yang telah Allah anugerahkan kepada seluruhnya makhluq-Nya. Dan apakah cinta itu hanya tentang perasaan atau hubungan pada lawan jenis saja?
Tentu tidak, Seperti yang sebelumnya ku katakan “cinta adalah perasaan suci yang telah Allah anugerahkan pada seluruh makhluqnya”, cinta kepada Allah dan RasulNya, cinta kepada orang tua, cinta kepada saudara, cinta kepada sahabat, dan lain sebagainya.
Lantas, Bagaimana Bisa Cinta Menjadi Sebuah Ujian?, Hal Inilah Yang Harus Kita Renungkan
Lantas, bagaimana bisa cinta menjadi sebuah ujian? Hal inilah yang harus kita renungkan sebagai manusia, sebab cinta yang Allah titipkan dalam hati akan menjadikan kita sebagai pemiliknya berarti saat kita mampu merenungkannya dengan baik dan bijaksana.
Maka dari itu pandailah untuk terus merenungkan perasaan yang melanda dihati, agar kita tahu bahwa cinta juga ujian kenikmatan dari Allah.
Pernahkah Kalian Jatuh Cinta?, Maka Sebagaian Besar Dari Kita Pasti Akan Mengatakan “Ya”
Pernahkah kalian jatuh cinta?, saat kita mendengar pertanyaan semacam itu maka sudah pasti sebagian dari kita akan mengatakan “Ya”, karena memang perasaan cinta itu adalah sifat fitrah setiapa manusia, kita semua pasti mempunyai perasaan yang disebut dengan “Cinta”, walau kisah yang ada juga berbeda-beda.
Tentu Macam-Macam Rasanya Perasaan Cinta Itu, Bukan?, Tapi Meski Demikian Kita Harus Pandai Waspada Menanggapinya
Dan tentu macam-macam rasanya perasaan cinta itu, bukan?, tetapi meski benar seperti itu adanya kita harus tetap pandai berwaspada menanggapinya, karena bisa jadi sebuah rasa yang menetap dihati dan membahagiakan tersebut sebuah ujian dari Allah, sebab ujian tak selamanya berupa keburukan, namun kebaikan seperti perasaan bahagiapun merupakan sebuah ujian.
Sadarilah ketika Allah telah membuat kita jatuh cinta pada seseorang, maka jagalah perasaan cinta itu dengan baik dan bijaksana, karena bila tidak sudah pasti perasaan yang awalnya baik-baik saja akan membuat kita menjadi hina.
Kenapa? Karena Saat Itu, Kita Diuji, Seberapa Mampu Kita Mengendalikan Perasaan, Menyembunyikan Ataupun Menahan Rasa Hingga Waktunya Tiba
Kenapa? Karena saat itu, kita diuji, seberapa mampu kita mengendalikan perasaan, Menyembunyikan ataupun menahan rasa hingga waktunya tiba. Memprioritaskan cinta kepada Allah diatas segalanya, dan tidak menodai fitrah cinta dengan dosa sudah harus kita lakukan, agar cinta itu benar-benar membawa kita pada cintanya.
Bisakah kita melakukannya? Sulit bukan? Karena godaan akan selalu ada, meski cukup disadari bahwa dia yang dicintai belum tentu adalah jodoh kita, dan dengan segala upaya kita berusaha menghindarinya.
Tetapi bukankah terkadang semua itu menjadikan dilema? Entah cinta itu akan bertahta selamanya, atau sekedar nafsu semata? Antara berusaha menghindari, tapi tetap saja perasaan itu menghantui.
Tetapi, walau apapun rintangannya, kita hanya bisa menerimanya dan tetap menjaga fitrahNya, agar tidak dinodai dengan dosa. Tunggulah waktunya tiba, tetap dekatkan diri kepadaNya, jangan berlebihan, jangan cepat terbuai, dan jangan pernah lalai, Karena cinta yang sesungguhnya akan terasa dan hanya ada dalam ikatan halal semata.