Sifat malu adalah jubah emas yang dianjurkan oleh Allah untuk seorang wanita dalam menjaga kehormatan dirinya. Terlebih untuk seorang muslimah yang sudah menyandang status sebagai Istri.
Maka jangan pernah untuk melupakan sifat malu demi menjaga kehormatan diri dan kehormatan suami. Jangan sampai kita berbuat sesuatu yang akan membuat kehormatan suami kita hina, sebab kecorobohan kita yang tak bisa dengan bijak menjaga rasa malu yang kita miliki.
Karena kehormatan seorang suami tergantung kepada keshalehahan seorang istri dalam menjaga malu yang ada pada dirinya. Sebab, jika seorang istri senantiasa tidak melupakan sifat malunya maka kehormatan suami secara otomatis akan terjaga dengan baik.
Maka dari itu, sebagai seorang muslimah kita harus senantiasa memakai jubah malu yang kita miliki agar sikap dan perilku kita dapat terkontrol dengan bijaksana.
Jangan Biarkan Suamimu Hina Dimata Orang Lain Karena Kecerobohanmu Dalam Menjaga Malumu
Jangan sampai kecerobohan kita dalam menjaga malu membuat suami hina dimata orang lain. Karena jika hal itu terjadi berarti kita sudah gagal menjadi seorang istri yang penuh dengan keberkahan kepada suami.
Karena bukan berkah yang kita sebarkan kepada keluarga jika kita tak mampu menjaga diri untuk bersifat malu, tetapi musibah yang amatlah besar.
Jangan Biarkan Hati Suamimu Gelisah Karena Malumu Telah Kau Tanggalkan Ketika Ia Tak Ada Dirumah
Jangan pernah kita tanggalkan rasa malu yang kita miliki sebagai seorang istri ketika suami tak lagi berada didalam rumah, sehingga tanpa sadar telah menyakiti perasaannya.
Itu artinya kita harus selalu menjaga kehormatan diri dengan rasa malu yang kita miliki, agar suami tidak merasa khawatir dan gelisah walaupun berada jauh dari kita.
Jangan Biarkan Hati Suamimu Sakit Karena Perbuatanmu Yang Tak Bisa Mengontrol Malumu
Jagalah malu yang kita miliki, agar tidak menyakiti hati perasaan suami kita. Sebab, jika kita tak bisa mengontrol malu yang ada pada diri kita, bisa saja sikap dan peilaku kita akan menyakiti hatinya.
Malulah kita dalam berbicara kasar dihadapan suami kita, agar segala ucapan yang keluar dari mulut bisa menyenangkan hatinya. Karena berlemah lembut dihadapan suami merupakan suatu ibadah.
Jangan Biarkan Suamimu Mencicipi Panasnya Api Neraka, Sebab Malumu Yang Tak Pernah Kau pakai Dengan Baik
Jangan sampai tidak bisanya kita menjaga rasa malu membaut suami mencicipi panasnya api neraka. Oleh karena itu kita harus senantiasa menjaga malu kita dengan baik, agar sikap dan perilaku kita tetap terjaga dengan baik.
Istri shalehah tentu tidak akan tega melihat suaminya terus menerus berada dalam dosa-dosa yang tanpa sekali ia perbuat, maka sudah sepantasnya kita sebagai muslimah harus selalu membiasakan diri memakai malu yang kita miliki sebagai penghalang suami untuk masuk akan neraka Allah.
Jangan Membuat Suamimu Malu Karena Kamu Lupa Untuk Bersifat Malu Dalam Menutup Aibnya
Dan jangan sampai teledornya kita dalam menjaga malu membuat suami justru malu diahadapan orang lain, karena kurang hati-hatinya kita dalam menjaga aibnya.
Menjaga aib suami memang sudah merupakan kewajiban kita sebagai muslimah, maka upayakanlah diri kita tetap selalu menjaga malu yang kita miliki, agar aib suami tak dengan mudah kita ungkapkan kepada orang lain.