3 Alasan Follower Palsu di Sosial Media Menyebabkan Masalah Dalam Bisnis – Berapa banyak follower di sosial media Anda?
Pertanyaan ini terus mengacaukan para pengusaha, terutama mereka yang mengukur nilai media sosial untuk bisnisnya. Beberapa bisnis dan brand dapat gusar ketika melihat follower di sosial media kompetitor tumbuh dengan stagnan. Dalam kampanye di sosial media, pengusaha akan melihat pada “follower palsu” untuk mengembangkan profil sosial media mereka.
Jika melakukan suatu pencarian Google untuk “follower palsu”, Anda akan menemukan banyak website yang menawarkan penggemar di media sosial dengan membayar sejumlah uang tertentu.
Masalahnya, menambahkan “follower palsu” dapat menyakiti merk Anda. Berikut adalah tiga efek berpotensi berbahaya untuk perusahaan.
1. Follower palsu dapat mencampuri pengalaman follower asli
Keterlibatan pelanggan adalah bagian penting dari strategi media sosial yang sukses. Secara teratur terlibat dengan follower adalah sesuatu yang konsumen harapkan hari ini. Jadi, ketika akun sosial itu dipenuhi follower palsu, maka akan sulit untuk benar-benar terlibat dengan follower asli. Dan yang lebih penting lagi, follower asli akan merasa kewalahan dan kurang signifikan dalam profil puluhan ribu follower lain sehingga akhirnya memilih untuk melepaskan diri sama sekali.
2. Follower palsu dapat mencampuri nilai data marketing
Data algoritma google dapat mengetahui apa yang Anda ‘Like’ dan siapa yang mem’Follow’ Anda serta memantau interaksi online Anda. Jika mayoritas follower di media sosial adalah yang palsu, maka data pemasaran bisnis Anda akan menghasilkan data yang tidak relevan. Tentunya semakin bertambahnya hari, perusahaan akan mencari data untuk membantu membuat keputusan yang lebih baik.
3. Follower palsu dapat mempermalukan merek Anda
Pengguna media sosial saat ini cerdas, mereka bisa melihat merk dengan pengikut palsu dengan mudah. Tentunya Anda tidak ingin menjadi merk yang memberikan kesan bahwa Anda membeli popularitas.