Merancang Kembali Masa Depan Pasca Pandemi

Default Social Share Image

Pandeglangnews.co.id, – PEREKONOMIAN di seluruh dunia sekarang mulai berbenah sesudah pemberlakuan kebijakan pembatasan sosial selama beberapa bulan akhir dalam upaya memerangi penyebaran wabah covid-19. Pandemi ini sudah mendorong pergeseran dalam cara kita melakukan pekerjaan , juga kehidupan kita. Lalu, bagaimana kita melakukan bisnis pascapandemi covid-19?

Tidak ada hal yang lebih besar lengan berkuasa dalam mendorong perubahan selain beradaptasi untuk menerima pergantian tersebut semoga tetap bertahan. Wabah covid-19 sudah mempercepat pemanfaatan teknologi di hampir semua lini kehidupan dan pekerjaan kita. Hal ini merupakan pergeseran yang mendalam bagi penduduk dan bagi roda perekonomian.

Lalu, apa dampaknya bagi bisnis dalam beberapa bulan atau bertahun-tahun ke depan?

Layanan digital jadi andalan

Layanan digital akan menjadi andalan bagi sebagian besar penduduk . Layanan digital sudah menjadi prioritas utama bagi sebagian besar masyarakat. Jumlah barang dan jasa yang dibeli secara daring oleh pemegang kartu kredit United Overseas Bank (UOB) di Singapura meningkat lebih dari 50% pada Maret 2020 jikalau daripada tahun sebelumnya.

Belanja dengan cara yang konvensional, seperti berbelanja kebutuhan dan keperluan sehari-hari, sekarang dikerjakan secara daring dengan pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Untuk melayani masyarakat yang telah terbiasa dengan kenyamanan dan kemudahan bertransaksi secara daring, perusahaan-perusahaan perlu memikirkan ulang versi bisnis mereka, juga berusaha untuk terus melayani nasabah dengan cara yang berlainan.

Membangun susukan penjualan secara digital tidaklah cukup. Kanal digital harus berorientasi pada nasabah dan berlangsung tanpa hambatan, beriringan dengan layanan yang disediakan bagi nasabah. Dari interaksi hingga menanggulangi persoalan nasabah secara langsung, baik melalui telepon maupun secara daring.

Baca Juga :  Kentut Wangi Mampu Jadi Tanda Penyakit Apa?

Misalnya, di sejumlah cabang UOB yang melayani nasabah kelas atas, penasihat keuangan (wealth adviser) kami menggunakan layanan berbasis kecerdasan produksi. Hal itu demi menunjukkan hikmah keuangan yang tepat dengan kebutuhan nasabah sehingga menolong mereka membuat keputusan investasi yang berbasis risiko dengan sarat percaya diri.

Dalam setiap layanan yang kami berikan, kami selalu berorientasi pada keperluan nasabah demi membangun akidah untuk jangka panjang. Memberikan layanan yang mampu hadir di mana pun nasabah berada, tanpa adanya kendala, merupakan hal yang penting bagi perusahaan yang ingin berinvestasi dalam layanan digital.

Perusahaan yang mulai merambah dunia digital perlu menjangkau peluang ini untuk memulai dengan cara tepat yang berfokus pada layanan nasabah.

Keamanan sungguh penting

Aspek keselamatan sungguh penting demi menjaga iman nasabah. Ada pepatah yang menyatakan bahwa perlu puluhan tahun untuk membangun sebuah akidah, namun hanya perlu beberapa detik untuk menghancurkan keyakinan tersebut.

Dengan adanya peralihan sikap nasabah menuju layanan digital, maka muncul pula tanggung jawab dari perusahaan untuk mempertahankan akidah mereka dengan menjamin perlindungan data nasabah.

Laporan dari organisasi keselamatan siber mirip Cyber Security Agency of Singapore menunjukkan bahwa sudah terjadi kenaikan yang tajam dari serangan siber selama kurun pandemi ini. Itu alasannya adalah sebagian orang berupaya mengambil kesempatan melalui dunia maya pada masa sekarang ini. Perusahaanperusahaan selalu perlu berinvestasi dalam infrastruktur dan pro ses digital demi menunjukkan dukungan dari ancaman siber.

Di UOB, kami sudah berinvestasi dalam membangun platform teknologi informasi tempat dengan patokan khusus di Singapura, di aneka macam anak perusahaan kami di Asia, serta kantor cabang di mancanegara.

Hal ini memungkinkan kami untuk mendorong dan memacu inovasi di seluruh grup perusahaan tanpa mengorbankan keselamatan.

Baca Juga :  Polri Gelar Vaksinasi Covid-19 2.282 Untuk Purnawirawan Polri

Selama kurun pandemi ini, kami telah memetik hasil dari investasi yang kami tanam. Misalnya, di Thailand dan Indonesia, kami sudah meluncurkan layanan perbankan digital, ialah TMRW untuk generasi digital kedua negara ini. TMRW memungkinkan nasabah di Thailand dan Indonesia melakukan semua transaksi perbankan, dari membuka rekening, melakukan pembayaran, sampai transfer dana hanya melalui aplikasi seluler TMRW.

Proses yang sepenuhnya dikerjakan secara digital ini menawarkan bahwa kami bisa memenuhi seluruh aturan yang berlaku, seperti meng autentikasi identitas nasabah baru lewat panggilan video atau melalui aplikasi. Nasabah pun bisa tetap berada di rumah dan aman.

Di Singapura, penyelesaian digital yang kami tawarkan terintegrasi dengan baik dengan layanan lain kami yang mampu dipakai oleh nasabah kami dari generasi dan usia yang berlawanan, dengan kebutuhan keuangan yang juga berlainan. Selama kurun pembatasan sosial di Singapura, kami mampu melayani seluruh nasabah kami tanpa hambatan. Baik mereka yang mengunjungi cabang-cabang kami yang masih buka maupun mereka yang melaksanakan transaksi perbankan lewat layanan seluler dan digital kami.

Bekerja secara daring

Perubahan permanen lainnya yang terjadi karena pandemi covid-19 adalah meningkatnya mobilitas para pekerja. Dampak dari kebijakan untuk melakukan pekerjaan di rumah, di abad pandemi ini, telah membuat personel bagian teknologi perusahaan-perusahaan bekerja keras untuk menjamin biar kolega mereka tetap mampu mengakses jaringan dan tata cara perusahaan. Dengan demikian, layanan-layanan yang penting tidak akan terganggu. Misalnya, di UOB sendiri hampir 80% kolega kami di seluruh penjuru dunia telah mulai melakukan pekerjaan dari rumah dalam beberapa ahad semenjak pandemi berlangsung.

Baca Juga :  Terlalu Jarang Dan Terlalu Sering Kencing, Apa Bahayanya?

Bagi sebagian besar pekerja, kesanggupan untuk bekerja dari rumah dan untuk tetap mampu mengakses tata cara perusahaan yang dibutuhkan secara aman, melaksanakan konferensi secara virtual dan berkolaborasi dengan kolega walaupun berjauhan, sudah mengganti budaya kerja dalam skala dan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Perusahaan-perusahaan sekarang sudah menyadari bahwa tidaklah tidak mungkin untuk tetap melakukan usaha di luar kantor, dengan santunan teknologi yang tepat serta pertolongan pengelolaan risiko dan keselamatan yang tepat. Hal ini juga membuka peluang bagi kita untuk menimbang-nimbang kembali cara kita bekerja dan berbagi perjuangan kita sehabis krisis ini usai.

Akan namun, memang mustahil bila pekerjaan dijalankan 100% dari rumah. Pada dasarnya manusia tetap makhluk sosial. Untuk membangun tenaga kerja yang lebih jago di abad depan, perusahaan-perusahaan harus menentukan mereka memprioritaskan kesehatan mental karyawan seraya membuatkan teknologi untuk mengubah cara mereka melakukan pekerjaan .

Persiapkan langkah berikutnya

Krisis covid-19 ini telah memperlihatkan bahwa teknologi berperan sungguh penting dalam menghubungkan kita semua, tergolong roda perekonomian.

Bahkan, saat cara hidup kita, bisnis, dan perekonomian terusik, kita melihat betapa cepatnya negara-negara, perusahaan-perusahaan, serta masyarakat menyesuaikan diri bila mereka memiliki infrastruktur teknologi yang tepat. Misalnya, dengan rangkaian penyelesaian digital mutakhir yang ditawarkan oleh perbankan di Singapura, kebutuhan perbankan nasabah tetap tercukupi tanpa adanya gangguan.

Hidup serbadigital memang akan menjadi sebuah kenormalan gres. Untuk menjangkau peluang dalam periode-periode yang penuh pergantian ini, semua perjuangan mesti merangkul versi bisnis gres, yang mau memungkinkan mereka untuk tetap dapat melayani nasabah, juga perusahaan-perusahaan, yang lebih menyukai layanan digital di masa yang mau datang.

(fidz.red)

Sumber : Mediaindonesia.com