Proses Menhasilkan Energi Listrik Mikrohidro

KABARPANDEGLANG.COM – Pada pusat pembangkit dari waduk-waduk besar, energi listrik yang dihasilkan juga sangat besar dan mampu memenuhi kebutuhan listrik warga di banyak wilayah. Di tempat perdesaan yang belum terjangkau fatwa listrik dari pemerintah, warga terkadang menciptakan pembangkit listrik secara berdikari dengan memanfaatkan pedoman air dari sungai atau gerojokan yang ada di wilayahnya.

Pembangkit tersebut tentunya menghasilkan energi listrik yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik warga sekitar saja. Pembangkit listrik tersebut dinamakan pembangkit listrik mikrohidro yang memanfaatkan sumber energi alternatif dari anutan air yang ada di lingkungan sekitar.

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yakni suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya, mirip akses irigasi, sungai atau riam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan dan jumlah debit air.

Secara teknis, Mikrohidro mempunyai tiga komponen utama yakni air sebagai sumber energi, turbin, dan generator. Mikrohidro menerima energi dari jalan masuk air yang mempunyai perbedaan ketinggian tertentu.

Pada dasarnya, mikrihidro menfaatkan energi potensial jatuhan air. Sehingga semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang mampu diubah menjadi energi listrik.

Baca Juga :  Mengidentifikasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari.

Disamping faktor geografis atau tata letak sungai, tiggi jatuhan air mampu pula diperoleh dengan cara membendung anutan air sehingga permukaan air menjadi tinggi.

Air dialirkan melalui jalan masuk air ke kincir air mikrohidro. Energi mekanik yang berasal dari putaran kincir air akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator

Perbedaan antara PLTA dengan mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan. PLTA dibawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan demikian, sistem pembangkit mikrohidro cocok untuk menjangkau ketersediaan  jaringan energi listrik didaerah-kawasan terpencil dan pedesaan yang mempunyai potensi untuk diciptakannya sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro.

Beberapa keuntungan mampu diperoleh dari sistem Pambangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ialah sebagai berikut:

  1. Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis lain, PLTMH ini cukup murah alasannya menggunakan energi alam.
  2. Memiliki konstruksi yang sederhana dan mampu diperasikan didaerah terpencil dengan tenaga terampil penduduk kawasan setempat dengan sedikit pelatihan.
  3. Tidak menimbulkan pencemaran.
  4. Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti sistem irigasi dan perikanan.
Baca Juga :  Berpikir Global, Bertindak Lokal

Amati gambar pembangkit tenaga listrik mikrohidro berikut. Cermati kembali proses menghasilkan energi listrik pada teks sebelumnya. Tuliskan proses dihasilkannya energi listrik oleh pembangkit listrik mikrohidro. Kamu dapat menambahkan gambar pada tulisanmu.

Proses Menhasilkan Energi Listrik Mikrohidro

Pembangkitan listrik mikrohidro ialah pembangkitan listrik dihasilkan oleh generator listrik DC atau AC. Mikrohidro berasal dari kata micro yang berarti kecil dan hydro artinya air, arti keseluruhan  yakni pembangkitan listrik daya kecil yang digerakkan oleh tenaga air.

Tenaga air berasal dari pedoman sungai kecil atau danau yang dibendung dan kemudian dari ketinggian tertentu dan mempunyai debit yang sesuai akan menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan generator listrik.

Pembangkit tenaga listrik mikrohidro pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah debit air per detik yang ada pada pemikiran air irigasi, sungai atau riam. Aliran air ini akan memutar poros turbin sehingga menghasilkan energi mekanik.

Energi ini selanjutnya menggerakkan generator dan menghasilkan energi listrik. Berikut gambar proses menhasilkan energi listrik mikrohidro

 energi listrik yang dihasilkan juga sangat besar dan mampu memenuhi kebutuhan listrik war Proses Menhasilkan Energi Listrik Mikrohidro

Keterangan gambar:

  1. Aliran sungai, tempat air mengalir.
  2. Saluran pengambilan air adalah terusan yang digunakan untuk mengalirkan air dari sungai menuju kincir air. Kemiringan terusan air ini sekitar 25 derajat.
  3. Kincir air, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak. Kincir mendapatkan energi potensial air dan mengubahnya menjadi putaran (energi mekanis). Putaran kincir air dihubungkan dengan generator untuk menghasilkan listrik.
  4. Penghubung turbin dengan generator/dinamo, penghubung turbin dengan generator atau sistem transmisi energi ekanik ini mampu dipakai sabuk atau puli, roda gerigi atau dihubungkan langsung pada porosnya.
  5. Generator/dinamo, menghasilkan energi listrik dari energi gerak. Generator yang digunakan adalah generator pembangkit listrik AC. Untuk mengubah tegangan menggunakan transformer.
  6. Saluran Transmisi, penyalur energi listrik ke konsumen.
Baca Juga :  Arti Penting Uud Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!