Menelaah Kesalahan Dalam Penulisan Surat

KABARPANDEGLANG.COM – Bentuk surat yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah surat resmi atau surat dinas dan surat pribadi. Kedua jenis surat tersebut mempunyai hukum penulisan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Surat dinas berisi tentang keperluan kedinasan yang bersifat resmi.

Surat dinas hanya boleh ditulis oleh sebuah instansi kepada instansi lain atau individu. Seseorang atas nama individu tidak diperbolehkan menulis surat dinas. Oleh sebab itulah, pada surat dinas ada kepala surat dan nomor surat.

Isi surat dinas berkaitan dengan topik kedinasan. Misalnya, undangan rapat, permohonan maaf suatu instansi kepada orang/ instansi/ perusahaan, lamaran pekerjaan, surat ajakan izin tidak masuk, izin menggunakan tempat, dan sebagainya

Surat langsung yaitu bentuk komunikasi interaktif antara orang pertama (pengirim) dan orang kedua (penerima). Surat pribadi berisi unsur tanggal surat, alamat surat, pembuka surat, pendahulua, isi, dan epilog surat, serta nama pengirim surat atau juga tanda tangan. Isi surat langsung berkaitan dengan persoalan eksklusif menanyakan kabar, keperluan eksklusif, dan tujuan komunikasi langsung yang lain

Bentuk surat yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari Menelaah Kesalahan Dalam Penulisan Surat

Menulis surat resmi berbeda dengan menulis surat pribadi. Dalam surat resmi ada beberapa ketentuan yang harus diikuti. Selain itu, dari segi penggunaan bahasa surat resmi memakai bahasa baku dan efektif.

Baca Juga :  Kewajiban Dan Hak Sebagai Warga Masyarakat

Berkaitan dengan benar atau salahnya penulisan surat tentunya kita akan merujuk pada panduan tata bahasa Indonesia yang baku. Jadi dalam hal ini kita akan menggunakan tata bahasa baku tersebut sebagai panduan dalam memilih salah tidaknya penulisan.

Salah satu kesalahan umum yang biasa dilakukan ialah penggunaan kata sapaan yang berlebihan atau pengulangan kata yang tidak perlu. Berikut ini beberapa kesalahan dalam penulisan surat resmi dan perbaikannya.

Salah Alasan Perbaikan
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN MALANG
Jalan B. Sempor
Nomor 28, Malang
65151, Telepon (0341) 776345, 725511
Alamat tidak boleh disingkat. Singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jalan diperbolehkan untuk kepala surat, misal M.T. Haryono. BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN MALANG
Jalan Bendungan
Sempor Nomor
28, Malang 65151,
Telepon (0341) 776345, 725511
Penanggalan surat
• 4 Juni ‘15
• 4-6-2015
Penggunaan tanda titik pada simpulan penanggalan, pemakaian akronim, penggunaan angka
untuk bulan, dan penggunaan nama kota tidak diperkenankan.
4 Juni 2015
Hal surat
  • (1) Hal: Permohonan penceramah.
  • (2) Hal: Permohonan Penceramah
  • (3) Hal: PERMOHONAN PENCERAMAH
  • (4) Hal: Permohonan penceramah
Kata hal tidak perlu menggunakan titik. Hal: Permohonan penceramah
Lampiran surat
  • (1) Lampiran: 1 eksemplar
  • (2) Lamp: Satu eksemplar.
Tidak ditulis angka tidak diakhiri titik. kata lampiran yang disingkat. memerlukan titik. Perbaikan
  • (1) Lampiran: Satu eksemplar
  • (2) Lamp.: Satu eksemplar
Alamat tujuan
(1) Yth. Bapak Dr. Tono
Jl. B. Sempor 1
Malang
(2) Yth. Bapak Direktur
Jenderal Pajak
Jalan Bintaro Utama
Sektor V, Bintaro
Jaya
Tangerang Selatan
Sapaan Bapak, Ibu, atau Saudara di depan nama jabatan dan gelar tidak diperlukan, Sapaan hanya dipergunakan untuk mengiringi nama orang yang tidak diawali dengan gelar. (1) Yth. Dr. Tono
Jalan Bendungan
Sempor 1 Malang
(2) Yth. Direktur
Jenderal Pajak
Jalan Bintaro Utama
Sektor V, Bintaro
Jaya
Tangerang Selatan
Isi surat
Kami segera memberitahu Saudara, jika ada perubahan acara.
Kesalahan penggunaan tanda koma (,) Kami segera memberitahu Saudara jika ada perubahan jadwal.
Penutup surat
(1) Direktur Jenderal, (Sasmita)
(2) a/n Direktur Jenderal
DIAN PUTRI
Penulisan nama pejabat penanda tangan surat seharusnya ditulis dengan abjad kapital pada setiap awal kata tanpa ada tanda lainnya, baik berupa garis bawah maupun tanda kurung 1) Direktur Jenderal, Sasmita
(2) a.n. Direktur Jenderal,
Dian Putri
Baca Juga :  Jenis-Jenis Tanggung Jawab Sebagai Warga Masyarakat

Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku

Kata Baku adalah kata yang dipakai sesuai dengan aturan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan dan kata tidak baku berarti sebaliknya. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kata Baku digunakan dalam kalimat resmi baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara sempurna.

Kata Tidak Baku yakni kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. Kata tidak baku sering kita gunakan dalam bahasa percakapan sehari-hari, atau bahasa tutur. Berikut ini beberapa kata baku dan tidak baku.

Kata tidak Baku Kata Baku Kata Tidak Baku Kata Baku Kata Tidak Baku Kata Baku
enggak, nggak tidak dibikin dibuat bilang mengatakan
merubah mengubah mensugesti memengaruhi resiko risiko
handal hebat ashar asar azaz asas
atlit atlet alternative alternatif aquarium akuarium
kost indekos foto copy foto kopi praktek praktik
nomer nomor do’a doa ijin izin
Baca Juga :  Mengidentifikasi Jenis Teks Deskripsi

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!