KABARPANDEGLANG.COM – Kebiasaan yang mengikat masyarakat dan berlangsung dalam jangka waktu cukup usang dikenal dengan budbahasa istiadat. Adat istiadat merupakan kebiasaan sosial yang semenjak lama ada di dalam masyarakat dan bertujuan mengatur tata tertib dalam masyarakat tersebut. Adat istiadat setiap kelompok masyarakat bisa sama atau berbeda satu dengan yang lain.
Contohnya saja, ada istiadat masyarakat Osing di Banyuwangi yang merupakan perpaduan antara budaya Jawa, Madura, dan Bali. Kemudian budbahasa istiadat masyarakat desa di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang ternyata memiliki persamaan. Salah satu persamaannyanya bahwa mereka memiliki ikatan yang berdasarkan pada persahabatan.
Ayo Berlatih
Lakukanlah sebuah wawancara sederhana ke beberapa orang temanmu. Cari tahu apa saja kebiasaan atau budbahasa istiadat yang mereka miliki. Gunakanlah tabel berikut untuk membantumu. Ceritakan hasil wawancaramu di depan kelas.
No | Nama Provinsi | Adat Istiadat |
---|---|---|
1. | Nanggro Aceh Darussalam | Peusijuk merupakan salah satu tradisi leluhur masyarakat Aceh sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah Allah swt pada ketika program akad nikah, kelahiran, naik haji, menempati rumah baru, dan lain-lain. |
2. | Sumatera Utara | Tradisi Mangokkal Holi berarti mengambil tulang belulang dari leluhur mereka dari dalam kuburan. Lalu ditempatkan di dalam peti, dan diletakkan dalam buah bangunan tugu khusus untuk menyimpan tulang belulang leluhur. |
3. | Sumatera Barat | Perayaan Tabuik merupakan tradisi masyarakat Pariaman, Sumatera Barat untuk memperingati meninggalnya cucu Nabi Muhammad, Hasan dan Husein. |
4. | Riau | Balimau Kasai ialah upacara tradisional bagi masyarakat Kampar di Provinsi Riau untuk menyambut bulan suci bulan ampunan. Balimau sendiri bermakna mandi dengan memakai air yang dicampur jeruk yang oleh masyarakat setempat disebut limau. |
5. | Kepulauan Riau | Bertepuk Tepung Tawar merupakan prosesi adab dengan tujuan menawarkan berkah untuk mencapai keselamatan dan kesejahteraan, menghapus sial, majal dan murung nestapa supaya terhindar dari orang yang akan di Tepuk Tepung Tawar. |
6. | Kepulauan Bangka Belitung | Perang Ketupat yaitu acara budpekerti yang biasa di gelar di pulau Bangka. Acara ini diselenggarakan setiap masuk Tahun Baru Islam (1 Muharam) di Pantai Tempilang, Kabupaten Bangka Barat. |
7. | Jambi | Upacara Besale Suku Anak Dalam merupakan acara pengobatan tradisional yang bertujuan untuk membersihkan atau mengusir roh jahat yang dianggap sebagai sumber penyakit dari jiwa si sakit. |
8. | Sumatera Selatan | Sedekah Rame merupakan salah satu upacara tradisional suku Lahat yang diselenggarakan oleh para petani dalam rangka acara pertanian, mulai dari penyiangan sawah, pembibitan, dan penanaman hingga panen. |
9. | Bengkulu | Upacara Adat Bakar Gunung Api Bengkulu dilakukan dengan menyusun batok kelapa sehingga membentuk gunungan, lalu membakarnya. Tradisi ini dilakukan oleh Suku Serawak, sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga doa bagi arwah keluarga semoga hidup tentram di alam baka. |
10. | Lampung | Upacara Ngebabali di Lampung dilaksanakan saat membuka huma atau perladangan gres disaat membersihkan lahan untuk ditanami atau pada dikala mendirikan rumah dan kediaman yang gres atau juga untuk membersihkan tempat menakutkan yang memiliki aura mistik jahat. |
11. | DKI Jakarta | Upacara Mapas di Betawi dilakukan apabila ada seorang ibu yang gres melahirkan. Pada upacara ini, si ibu yang gres melahirkan diharuskan memakan “sayur papasan” yang isinya terdiri dari banyak sekali macam sayur mayur agar si ibu tetap sehat, demikian juga bayi yang gres dilahirkannya. |
12. | Jawa Barat | Sisingaan, di kawasan Subang ialah tradisi mengarak anak sehari sebelum dikhitan dengan menggunakan tandu berbentuk singa |
13. | Banten | Seren taun di Banten merupakan wahana untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala hasil pertanianyang dilaksanakan pada tahun ini, seraya berharap hasil pertanian mereka akan meningkat pada tahun yang akan datang |
14. | Jawa Tengah | Upacara ruwatan adalah upacara etika Jawa yang dilakukan dengan tujuan untuk meruwat atau menyucikan seseorang dari segala kesialan, nasib buruk, dan memperlihatkan keselamatan dalam menjalani hidup. Biasanya upacara ini dilakukan di dataran Tinggi Dieng. |
15. | DI Jogjakarta | Upacara Sekaten di daerah Jogjakarta ialah acara ulang tahun Nabi Muhammad SAW yang diadakan pada setiap tanggal 5 bulan Jawa mulud (Rabiul Awal tahun hijriah) di alun-alun utara Surakarta dan Yogyakarta. Upacara ini dahulu di pakai oleh Sultan Hamengkubuwono I, Pendiri Keraton Yogyakarta untuk mengundang masyarakat mengikuti dan memeluk agama Islam. |
16. | Jawa Timur | Upacara Kasada ialah hari raya budbahasa Suku Tengger di Jawa Timur yang digelar setiap hari ke-14 di bulan Kasada dalam penanggalan Jawa. Dalam Upacara Kasada, suku Tengger melempar aneka sesajen berupa sayuran, buah-buahan, hasil ternak bahkan uang ke kawah Gunung Bromo |
17. | Bali | Ngaben merupakan upacara kremasi atau pembakaran mayit di Bali, Indonesia. Upacara etika Ngaben merupakan sebuah ritual yang dilakukan untuk mengirim mayat pada kehidupan mendatang. Dalam upacara ini, jenazah diletakkan dengan posisi seperti orang tidur. |
18. | Nusa Tenggara Barat | Upacara U’a Pua Adalah sebuah upacara yang berkaitan dengan pelaksanaan peringatan maulid Nabi Besar Muhaammad SAW. Upacara ini diadakan selama Tujuh haru berturut-turut, Menampilkan atraksi-atraksi yang dibawakan oleh para masyarakat mbojo dari Bima, yang diawali dengan pawai dari istana Bima yang diikuti oleh semua masyarakat istana, penari, dan group kesenian. |
19. | Nusa Tenggara Timur | Pesta Adat Reba ialah sebuah Kegiatan kebudayaan masyarakat di Nusa Tenggara Timur. Upacara budbahasa tersebut diselenggarakan dalam rangka menyambut pergantian tahun. Salah satu ciri khas dari bazar budaya ini ialah memakan ubi bersama-sama dan dengan diiringi tarian akhlak suku bena berjulukan Besa Uwi. |
20. | Kalimantan Barat | Naik Dango merupakan acara rutin tahunan yang diadakan masyarakat Dayak di Kalimantan Barat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Nek Jubata (sang pencipta) atas panen padi yang diperoleh. Selain untuk bersyukur, juga untuk memohon kepada Jubata semoga hasil panen tahun depan bisa lebih baik, serta masyarakat dihindarkan dari peristiwa dan malapetaka. |
21. | Kalimantan Tengah | Uluh Matei adalah upacara sakral terbesar untuk mengantarkan jiwa atau roh insan yang telah meninggal dunia menuju kawasan yang dituju yaitu Lewu Tatau Dia Rumpang Tulang, Rundung Raja Dia Kamalesu Uhate, Lewu Tatau Habaras Bulau, Habusung Hintan, Hakarangan Lamiang atau Lewu Liau yang letaknya di langit ke tujuh |
22. | Kalimantan Selatan | Aruh Baharin yakni upacara akhlak yang digelar oleh masyarakat Suku Dayak Dusun Halong yang berdomisili di Desa Kapul, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia, sesudah demam isu panen padi ladang usai. |
23. | Kalimantan Timur | Upacara Dahau/sumbangan nama Anak ini merupakan upacara dari keturunan aristokrat/ terpandang dikampung/ yang mampu membuat upacara ini. Upacara Dahau ini berlangsung selama 1 (satu) bulan penuh, semua kegiatan yang berlangsung akan banyak ritual-ritual budbahasa yang dibentuk selama durasi upacara Dahau ini berlangsung. |
24. | Kalimantan Utara | Nyadar yakni kekayaan tradisi masyarakat petani garam Desa Pinggir Papas. Nyadar dilakukan di sekitar komplek makam leluhur, disebut juga asta, yang oleh masyarakat setempat lebih dikenal dengan nama Bujuk Gubang. |
25. | Sulawesi Utara | Upacara Mekikuwa ialah upacara adab suku Minahasa di Manado. Mekiwuka merupakan ungkapan rasa syukur atas pemeliharaan Tuhan disepanjang tahun yang telah dilewati dan permohonan kepada Tuhan semoga dibukakan jalan untuk memperoleh banyak berkat dalam menjalani tahun yang baru. |
26. | Gorontalo | Upacara Momondho sendiri berati pengukuhan bahwa kedua mempelai siap untuk menikah. Biasanya upacara Momondho digelar 40 hari sebelum hari H. Pada upacara ini calon pengantin akan mendapatkan petuah-petuah sebagai bekal berumah tangga. |
27. | Sulawesi Tengah | Ritual Mora’akeke di Sulawesi Tengah bertujuan memohon kepada Tuhan untuk meredupkan sinar matahari yang menjadikan kemarau panjang sekaligus menambah deras air Sungai Vuno yang mengering. |
28. | Sulawesi Tenggara | Upacara Adat Posuo adalah upacara budpekerti yang dilakukan oleh masyarakat Buton, Sulawesi Tenggara. Upacara ini dilaksanakan ketika seorang perempuan telah beralih statusnya dari labuabua atau gadis sampaumur dalam Bahasa Buton menuju kalambe atau gadis dewasa. Posuo diselenggarakan untuk menguji kesucian seorang gadis. |
29. | Sulawesi Selatan | Mappalili yakni upacara mengawali demam isu tanam padi di sawah. Ritual ini dijalankan oleh para pendeta Bugis Kuno yang dikenal dengan sebutan bissu. Selain di Pangkep,komunitas bissu ada di Bone, Soppeng, dan Wajo. Ritual dipimpin eksklusif |
30. | Sulawesi Barat | Tradisi Sayyang Pattu’du atau “kuda menari” yakni tradisi syukuran terhadap belum dewasa yang berhasil mengkhatamkan Alquran sebanyak 30 juz. Syukuran itu dilakukan dalam bentuk arakan keliling kampung dengan menggunakan seekor kuda yang menari di bawah lantunan irama para pengiringnya. |
31. | Maluku | Pukul Sapu merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat desa Mamala sebuah desa yang berada di pulau Ambon.Tradisi ini dilakukan setiap 7 Syawal atau sepekan sehabis hari raya Idul Fitri, tradisi ini dilakukan oleh para lelaki. Mereka bertelanjang dada dengan menggunakan celana pendek dan ikat kepala. |
32. | Maluku Utara | Menyambut hari raya Idul Adha 1425 H, masyarakat Negeri Tulehu, Maluku Tengah, kembali mengadakan tradisi Abdau. Dalam upacara budpekerti tersebut, masyarakat mengantarkan binatang kurban untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan tahunan tersebut juga diharapkan bisa menjadi perekat hubungan antarwarga Maluku yang pernah terlibat konflik. |
33. | Papua | Pesta Bakar Batu di Papua biasanya terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, bakar babi, dan makan bersama. |
34. | Papua Barat | Di suku Marin, Kabupaten Merauke, terdapat upacara Tanam Sasi, sejenis kayu yang dilaksanakan sebagai bab dari rangkaian upacara kematian. Sasi ditanam 40 hari setelah maut seseorang dan akan dicabut kembali sesudah 1.000 hari. Budaya Asmat dengan ukiran dan souvenir dari Asmat populer sampai ke mancanegara. Ukiran Asmat memiliki empat makna dan fungsi, masing-masing: |
Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!