Agar Media Pitch Sukses, Hindari 3 Hal Ini! – Anda baru saja meluncurkan bisnis terbaru. Salah satu hal yang Anda butuhkan adalah membuat bisnis yang baru diluncurkan ini dikenal oleh banyak orang. Media pitch adalah strategi yang perlu Anda lakukan.
Apa itu media pitch?
Pada dasarnya, media pitch dilakukan agar jurnalis bersedia untuk meliput brand atau event yang kita lakukan. Anda perlu mengirimkan pitch letter yang terdapat gambaran singkat atau teaser dari brand atau event Anda. Oh ya, media pitch ini perlu dikemas semenarik mungkin agar jurnalis yang dihubungi tertarik untuk meliput.
Ada beberapa strategi yang perlu dilakukan agar media pitch sukses
Setelah membuat media pitch, langkah yang perlu ditempuh adalah mulai menghubungi awak media. Anda tentunya ingin banyak media yang meliput, sehingga Anda menghubungi beberapa media. Hal ini tentunya boleh dilakukan, namun kirimkan media pitch secara personal.
Dengan demikian, Anda tidak mengirimkan email media pitch sekaligus untuk beberapa media, melainkan secara satu per satu. Perhatikanlah media pitch yang dikirim, buatlah masing-masing email terasa personal.
Hal-hal yang perlu dihindari agar media pitch sukses
Selain itu, ada hal yang perlu Anda hindari dalam melakukan media pitch. Ada 3 poin penting yang perlu diperhatikan. Berikut di antaranya.
Keliru dalam berbasa-basi
Berbasa-basi itu ada caranya tersendiri, lho. Tak terkecuali berbasa-basi untuk media pitch.
Beberapa pihak berusaha menarik minat jurnalis dengan menyatakan bahwa mereka menyukai artikel yang pernah ditulis jurnalis tersebut.
“Saya menyukai artikel Anda yang berjudul [artikel yang baru terbit kemarin]”.
Ini tidak salah, namun akan menarik lagi jika Anda melakukan riset yang lebih dalam mengenai pihak yang Anda hubungi. Cari tahu apakah jurnalis tersebut memiliki topic interest yang sejalan dengan brand atau event Anda. Temukan artikel yang sekiranya sesuai dengan brand.
Misalnya saja, Anda meluncurkan bisnis wadah makanan ramah lingkungan. Carilah jurnalis yang pernah membuat tulisan dari isu tersebut. Kemudian, Anda bisa mengatakan bahwa Anda tertarik dengan artikel tersebut dan bisnis Anda menawarkan inovasi atas isu lingkungan tersebut. Dengan demikian, jurnalis akan lebih tertarik untuk meliput.
Menulis pembuka dengan bahasa yang kurang menarik
Bahasa formal yang santun memang baik, namun jangan sampai email formal yang Anda tulis terlalu kaku. Email seperti itu terkesan membosankan.
Tugas Anda adalah membuat reporter tertarik dengan cepat. Biasanya, mereka menerima banyak email di inbox. Bayangkan jika email Anda tidak menarik perhatian, bisa-bisa luput tak terbaca.
Lakukanlah riset, temukan media sosial sang reporter, misalnya saja Twitter. Perhatikan bagaimana ia berkomunikasi dan ikutilah gaya komunikasi reporter tersebut. Dengan demikian, Anda tidak menulis pembuka yang membosankan!
Menyertakan lampiran
Lampiran bisa jadi problematik. File-file lampiran bisa membuat email yang Anda kirimkan jadi berukuran besar. Seringkali, email yang berukuran besar malah terkirim menjadi spam.
Daripada menyertakan lampiran, siapkan saja informasi yang ingin Anda berikan dalam bentuk postingan blog. Kemudian, sertakan pada email link atau tautan ke postingan tersebut. Pokoknya, hanya kirimkan lampiran jika diminta!
Masih banyak strategi lainnya untuk mengembangkan bisnis
Banyak strategi yang bisa Anda lakukan agar bisnis semakin optimal. Simak berbagai artikel lainnya terkait bisnis dan topik-topik sejenis dari Kami. Selamat berbisnis, semoga sukses!